FAMILY

Wasapada, Pandemi Telah Berdampak pada Kesehatan Mental Anak-anak

Mia Vale
Minggu 27 Februari 2022 / 14:00
Jakarta: Pandemi covid-19 memiliki dampak yang menghancurkan di seluruh dunia, menyebabkan jutaan kematian dan menyebabkan lebih banyak orang menjadi sakit parah dan kehilangan orang yang dicintai. Ini juga telah menyebabkan banyak dampak kesehatan mental, termasuk pada anak-anak dan remaja. 

Meneliti dampaknya pada anak-anak di 11 negara, sebuah studi bulan Januari di jurnal JAMA Pediatrics menemukan bahwa anak-anak mengalami peningkatan kecemasan, depresi, dan dampak kesehatan mental lainnya yang terkait dengan 'penutupan' atau keterbatasan dalam sekolah. 

Studi lain yang diterbitkan pada bulan Juni oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menemukan bahwa upaya bunuh diri di antara gadis remaja telah meningkat selama pandemi. 

Apa saja tanda-tanda bahwa anak mungkin membutuhkan bantuan? Apa yang harus dilakukan orang tua untuk mengatasi dampak berkelanjutan pada kesehatan mental anak? 

Bagaimana dengan anak-anak yang cemas untuk melanjutkan kegiatan pra-pandemi? Melansir dari laman CNN, Dr Leana Wen, seorang dokter darurat dan profesor kebijakan dan manajemen kesehatan di Sekolah Kesehatan Masyarakat Institut Milken Universitas George Washington akan menjabarkannya.
 

Kenali tanda-tandanya


Menurut Dr Wen, untuk mengenali tanda-tanda apakah seorang anak butuh bantuan, bergantung  pada usia anak.

https://www.medcom.id/tag/9771/psikologi-anakUntuk anak-anak yang lebih kecil, tanda-tanda stres dan tantangan kesehatan mental dapat bermanifestasi sebagai peningkatan tangisan, amukan yang lebih intens, kesulitan jatuh atau tetap tidur, dan peningkatan kecemasan ketika harus berpisah dari pengasuh. 

Anak-anak dan remaja yang lebih besar mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti masalah dengan tugas sekolah, masalah dengan ingatan atau konsentrasi, dan perubahan perilaku seperti menarik diri dari pertemanan. 

Cari perubahan yang tidak biasa pada anak, seperti kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya mereka sukai dan perubahan dalam tidur atau makan atau olahraga.


kesehatan mental anak saat pandemi covid-19
(Tantangan kesehatan mental anak dapat bermanifestasi sebagai peningkatan tangisan, amukan yang lebih intens.  Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
 

Apa yang harus dilakukan?


Bila orang tua melihat perubahan pada si kecil, mungkin bisa dilakukan percakapan terbuka tentang stres dan bagaimana keadaan anak tersebut. 

Dengarkan kekhawatiran mereka. Beri tahu mereka bahwa orang tuanya ada di sini untuk membantu mereka, bahwa bantuan profesional itu ada, dan bahwa membutuhkan bantuan adalah hal yang normal. 

Bisa juga dengan berbagi pengalaman kamu sendiri terhadap dampak pandemi ini. Beri tahu mereka bahwa kalian akan melewati ini bersama. Bila anak belum siap untuk memulai percakapan, orang tua harus meminta bantuan dokter sesegera mungkin. 
 

Apa yang bisa dilakukan dokter?


Saat anak belum bisa terbuka untuk bercerita apa yang mereka rasakan, dokter akan menjadi sumber terbaik untuk dikunjungi, terutama karena mereka dapat menawarkan rekomendasi tentang jenis bantuan apa yang paling tepat.

Beberapa anak mungkin mendapat manfaat paling banyak dari psikiater, sedangkan yang lain bisa mendapat manfaat dari psikolog, terapis, atau konselor kesehatan mental. 
 

Lakukan kegiatan bersama


Banyak yang telah berubah sejak pandemi pertama kali dimulai. Setiap orang berusia lima tahun ke atas dapat divaksinasi, yang memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap penyakit parah akibat covid-19.  

Ada juga keluarga yang melarang anak-anaknya mengikuti. Namun, setelah tingkat covid-19 turun akibat lonjakan cepat karena varian Omicron, pertimbangkan aktivitas mana yang dapat kalian mulai kembali. 

Bagi keluarga yang ingin terus berhati-hati untuk melindungi anggota rumah tangganya yang rentan, pertimbangkan cara untuk mengurangi risiko sambil tetap melakukan aktivitas yang disukai anak-anak. 

Jangan lupa untuk memberinya masker saat beraktivitas. Jangan pula mendekati tempat-tempat yang terlalu banyak orang. 

Satu hal penting yang dapat diambil adalah bahwa kesehatan dan kesejahteraan yang baik, baik fisik maupun mental, tidak hanya didefinisikan sebagai tidak adanya virus korona. Ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan juga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH