FAMILY

Fakta Hot Flashes setelah Melahirkan yang Jarang Diketahui

Medcom
Rabu 06 Agustus 2025 / 10:10
Jakarta: Gejala hot flashes bisa muncul pascapersalinan. Banyak orang yang menghubungkan hot flashes dengan menopause. Namun, hot flashes juga dapat terjadi pada masa ketidakstabilan hormon lainnya, umumnya terjadi pada masa kehamilan.

Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami banyak perubahan karena menyesuaikan diri kembali ke keadaan sebelum kehamilan. Setelah melahirkan mungkin Moms akan mudah merasa kepanasan dan berkeringat.

Penelitian menjelaskan bahwa hot flashes pascamelahirkan dapat sangat mirip dengan yang dialami beberapa orang selama menopause, karena mengalami masa ketidakstabilan hormon yang ekstrem.
 

Postpartum hot flashes


Hot flashes dapat datang secara tiba-tiba. Biasanya terjadi pada minggu-minggu setelah bayi lahir dan cenderung lebih parah pada dua minggu setelah melahirkan.

Jika hot flashes terjadi pada malam hari Moms akan mengeluarkan keringat. Biasanya kamu akan terbangun karena merasa kepanasan dan basah oleh keringat.

Hot flashes pascamelahirkan juga dapat menyebabkan gejala lain yang mungkin dapat dirasakan, seperti mudah marah dan lelah, gangguan tidur, bau badan yang menyengat, sering terbangun, serta merasakan dehidrasi akut.
 

Berapa lama terjadi hot flashes pascamelahirkan?


Hot flashes pascamelahirkan dapat dialami selama beberapa bulan setelah melahirkan, tetapi setiap orang mungkin berbeda. Setelah siklus menstruasi kembali, kadar hormon dapat menjadi lebih stabil dan kondisi hot flashes dapat berangsur menghilang.

"Setelah melahirkan, dibutuhkan waktu seminggu hingga berbulan-bulan untuk kembali ke siklus ovulasi dan menstruasi bulanan yang teratur," jelas Alyssa Dweck, M.D. selaku dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang berbasis di New York.

"Hingga hal ini terjadi, hormon estrogen sangat rendah. Ketika produksi estrogen dilanjutkan dengan ovulasi dan menstruasi yang teratur, rasa panas hormonal dan keringat malam biasanya akan sembuh," tambah Alyssa Dweck, M.D.
 

Penyebab hot flashes pascamelahirkan


Tubuh akan mengalami banyak perubahan selama kehamilan. Termasuk pelepasan dua hormon, yaitu progesteron dan estrogen dalam jumlah besar.

Namun, setelah bayi dilahirkan, kadar hormon ini berangsur menurun. Diperlukan waktu bagi hormon Moms untuk kembali ke keadaan sebelum kehamilan, dan ketidakstabilan ini dapat menyebabkan hot flashes.

Alyssa Dweck, M.D. menjelaskan bahwa hormon estrogen akan sangat rendah selama periode pascamelahirkan, selama menyusui, dan pada masa menopause. Penelitian juga menunjukkan bahwa suhu kulit di sekitar payudara akan meningkat selama menyusui.
 

Hot flashes mungkin muncul di masa pascapamelahirkan dan menyusui


Hormon yang diproduksi untuk membantu produksi ASI juga dapat menyebabkan hot flashes. Selama kehamilan, tubuh akan mulai memproduksi prolaktin untuk merangsang pertumbuhan jaringan susu untuk masa menyusui atau laktasi.

“Laktasi cenderung menunda kembalinya ovulasi. Jika lama terjadi penundaan hingga ovulasi dan produksi hormon estrogen, maka lama hot flashes dapat berlangsung.” jelas Alyssa Dweck, M.D.

Setelah selesai menyusui, mungkin menstruasi akan kembali dalam waktu enam sampai delapan minggu, sehingga ibu akan merasa lega dari hot flashes. Namun, hot flashes pascapersalinan juga dapat disebabkan atau diperparah oleh faktor lain.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH