FAMILY
Anak Sulit Belajar Daring? Ini 5 Tips Efektif Menurut Psikolog
Raka Lestari
Kamis 07 April 2022 / 10:00
Jakarta: Banyak pro dan kontra yang muncul selama hampir dua tahun diterapkannya pembelajaran secara daring. Namun, memang tak bisa dipungkiri belajar daring adalah solusi terbaik di masa pandemi, meski banyak tantangan tersendiri baik untuk anak maupun orang tua yang mendampingi.
Samanta Elsener, M.Psi, psikolog anak dan keluarga memberikan tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi hal tersebut:
Penting untuk menunjukkan bahwa orang tua mampu memahami perasaan anak. Gunakan kalimat yang sifatnya membangun, serta hindari kritikan yang dapat melukai perasaan anak. “Orang tua harus bisa menahan diri, karena memarahi anak dapat membuat motivasinya menurun drastis,” pesan Samanta.

(Penting bagi orang tua untuk mewujudkan pembelajaran yang bukan hanya seru, namun juga kontekstual. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Lantas, bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi anak? Hal ini tidak sulit. Orang tua bisa bersikap sebagai teman pendengar bagi anak. Setelah anak belajar daring, tanyakanlah apa yang telah mereka pelajari, apa kesulitan yang mereka temui, atau hal apa yang menarik dari pembelajaran hari ini. Cobalah untuk ikut penasaran, dan benar-benar mendengarkan apa yang mereka ceritakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Samanta Elsener, M.Psi, psikolog anak dan keluarga memberikan tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi hal tersebut:
Berikan pengawasan dan bimbingan secara bergantian
Semenjak belajar daring, orang tua juga mengambil peran dalam mengawasi dan mendampingi anak belajar. Menurut Samanta, penting bagi orang tua untuk mewujudkan pembelajaran yang bukan hanya seru, namun juga kontekstual.Memberikan kesabaran lebih
Dalam kondisi belajar daring, anak rentan merasa jenuh sehingga orang tua perlu memberikan dukungan ekstra. Namun, orang tua juga harus tetap bersikap tegas dan membiasakan anaknya untuk disiplin.Penting untuk menunjukkan bahwa orang tua mampu memahami perasaan anak. Gunakan kalimat yang sifatnya membangun, serta hindari kritikan yang dapat melukai perasaan anak. “Orang tua harus bisa menahan diri, karena memarahi anak dapat membuat motivasinya menurun drastis,” pesan Samanta.
Adakan istirahat dan aktivitas menarik
Untuk menghadapi rasa jenuh dan frustasi anak yang harus duduk berjam-jam di depan layar, ada baiknya sesekali orang tua mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang menarik ketika sedang istirahat atau hari libur. Tentunya, sesuaikan aktivitas tersebut dengan minat anak agar anak lebih bersemangat.
(Penting bagi orang tua untuk mewujudkan pembelajaran yang bukan hanya seru, namun juga kontekstual. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dengarkan dan respons omongan anak
Menurut Samanta, terdapat dua macam motivasi belajar, yaitu motivasi belajar ekstrinsik dan intrinsik di mana semua anak memerlukan keduanya. Motivasi belajar intrinsik merujuk pada motivasi yang berasal dari dalam diri anak. Sedangkan, motivasi belajar ekstrinsik mengacu pada faktor dari luar, seperti peran orang tua.Lantas, bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi anak? Hal ini tidak sulit. Orang tua bisa bersikap sebagai teman pendengar bagi anak. Setelah anak belajar daring, tanyakanlah apa yang telah mereka pelajari, apa kesulitan yang mereka temui, atau hal apa yang menarik dari pembelajaran hari ini. Cobalah untuk ikut penasaran, dan benar-benar mendengarkan apa yang mereka ceritakan.
Belajar rasa bermain
Dengan adanya keterbatasan konsentrasi serta kejenuhan yang dialami anak, penting untuk membuat kondisi belajar yang membuat anak merasa nyaman. Samanta menyarankan agar anak termotivasi salah satu yang bisa kita lakukan dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan seperti bermain.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)