FAMILY
Masalah Utama Literasi Dianggap Bukan pada Rendahnya Minat Baca
K. Yudha Wirakusuma
Senin 21 Februari 2022 / 19:32
Jakarta: Lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor agar anak gemar membaca. Melalui kebiasaan membaca, maka kemampuan literasi pun bakal meningkat. Namun di Indonesia, masalah utama literasi dianggap bukan pada rendahnya minat baca. Akses bahan bacaan dianggap menjadi penghambat utama.
Dedi Junaedi selaku Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional mengatakan, angka rasio antara ketersediaan bahan bacaan dengan jumlah masyarakat Indonesia yang masih belum ideal.
“Standar IFLA menyebutkan bahwa 1 orang idealnya membaca 3 buku, fakta di Indonesia menurut kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Indonesia (2020) bahwa 1 buku diserbu oleh 90 orang.” kata Dedi dalam Kegiatan Talkshow dan Pelatihan Penulisan, Safari Literasi Duta Baca Indonesia di SMAN 6 Mataram, Senin, 21 Februari 2022.
Perpustakaan Nasional RI berkomitmen untuk terus meningkatkan kegemaran membaca dan literasi masyarakat Indonesia. Bersama Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia, Perpustakan Nasional RI melaksanakan Pelatihan Menulis Safari Literasi untuk melahirkan penulis penulis muda yang bisa menghasilkan karya-karya untuk memicu bertambahnya ketersedian bahan bacaan yang berkualitas.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah S.Hut., M.A.P, mengatakan Kegiatan Talkshow dan Pelatihan Menulis yang dilaksanakan di SMAN 6 MATARAM adalah gong sebagai permulaan kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia yang akan dilaksanakan di 23 titik di seluruh Kabupaten/Kota di NTB.
Dalam sambutannya yang diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Gubernur NTB menyampaikan bawah Kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia merupakan momentum untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Provinsi NTB. Pemerintah Provinsi NTB sepenuhnya akan menudukung kegiatan pengembangan literasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI.
Pelatihan menulis tidak hanya dihadiri oleh Civitas Akademika SMAN 6 MATARAM saja, tetapi juga diikuti oleh Guru-guru dan Siswa-Siswi SMA sederajat lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sebagai salah satu narasumber, Hj. Niken Saftarani (Bunda Literasi Provinsi NTB) menjelaskan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam menumbuhkan kesadaran membaca dan menulis para siswa. Perpustakaan di sekolah sedemikian rupa harus didesign semenarik mungkin dan gencar dilakukan promosi untuk menarik minat para siswa.
Pegiat Sekolah Literasi Rinjani, Fathul Rahman membagikan insiprasi kepada seluruh peserta yang hadir, menurutnya penting bagi sekolah untuk membuat ekstrakulikuler tentang kegiatan membaca dan menulis. Para siswa dilatih untuk membuat konten tentang muatan lokal/budaya setempat. Karya yang dihasilkan kemudian bisa diikutkan dalam ajang lomba karya tulis ilmiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(YDH)
Dedi Junaedi selaku Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional mengatakan, angka rasio antara ketersediaan bahan bacaan dengan jumlah masyarakat Indonesia yang masih belum ideal.
“Standar IFLA menyebutkan bahwa 1 orang idealnya membaca 3 buku, fakta di Indonesia menurut kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Indonesia (2020) bahwa 1 buku diserbu oleh 90 orang.” kata Dedi dalam Kegiatan Talkshow dan Pelatihan Penulisan, Safari Literasi Duta Baca Indonesia di SMAN 6 Mataram, Senin, 21 Februari 2022.
Perpustakaan Nasional RI berkomitmen untuk terus meningkatkan kegemaran membaca dan literasi masyarakat Indonesia. Bersama Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia, Perpustakan Nasional RI melaksanakan Pelatihan Menulis Safari Literasi untuk melahirkan penulis penulis muda yang bisa menghasilkan karya-karya untuk memicu bertambahnya ketersedian bahan bacaan yang berkualitas.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah S.Hut., M.A.P, mengatakan Kegiatan Talkshow dan Pelatihan Menulis yang dilaksanakan di SMAN 6 MATARAM adalah gong sebagai permulaan kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia yang akan dilaksanakan di 23 titik di seluruh Kabupaten/Kota di NTB.
Dalam sambutannya yang diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Gubernur NTB menyampaikan bawah Kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia merupakan momentum untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Provinsi NTB. Pemerintah Provinsi NTB sepenuhnya akan menudukung kegiatan pengembangan literasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI.
Pelatihan menulis tidak hanya dihadiri oleh Civitas Akademika SMAN 6 MATARAM saja, tetapi juga diikuti oleh Guru-guru dan Siswa-Siswi SMA sederajat lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sebagai salah satu narasumber, Hj. Niken Saftarani (Bunda Literasi Provinsi NTB) menjelaskan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam menumbuhkan kesadaran membaca dan menulis para siswa. Perpustakaan di sekolah sedemikian rupa harus didesign semenarik mungkin dan gencar dilakukan promosi untuk menarik minat para siswa.
Pegiat Sekolah Literasi Rinjani, Fathul Rahman membagikan insiprasi kepada seluruh peserta yang hadir, menurutnya penting bagi sekolah untuk membuat ekstrakulikuler tentang kegiatan membaca dan menulis. Para siswa dilatih untuk membuat konten tentang muatan lokal/budaya setempat. Karya yang dihasilkan kemudian bisa diikutkan dalam ajang lomba karya tulis ilmiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)