Jakarta: Memiliki ASI yang cukup untuk sang buah hati merupakan keinginan dari hampir sebagian ibu yang menyusui (busui). Namun terkadang, ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan produksi ASI pada busui jadi terganggu. Untuk mengatasi hal itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mendukung produksi ASI.
“Pertama, ibu dan bayi harus melakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin karena hal tersebut sangat merangsang produksi ASI,” ujar dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A., IBCLC , dalam acara FESTIVAL 100 persen ASIMOR yang dilakukan secara virtual pada Jumat, 30 April 2021.
Menurut dr. Wiyarni, cara menyusui yang optimal justru dimulai 1 – 7 hari awal bayi lahir. Di rumah sakit sebaiknya ibu dan bayinya tidak dipisahkan sehingga bisa sering melakukan kontak kulit ke kulit. Dengan begitu si ibu bisa mendapat stimulasi untuk memproduksi ASI dan bayi bisa mendapatkan ASI setiap saat ingin menyusu.

(Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Sehingga dapat memperlancar keluarnya ASI. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Kedua, suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi busui secara fisik dan psikis. Karena dengan pikiran yang rileks dan fisik yang sehat maka tubuh akan percaya diri dan lancar memproduksi ASI.
“Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Hal tersebut memperlancar keluarnya ASI. Hal itu harus diimbangi dengan menyusui si bayi sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI juga bisa tetap tinggi," tambah dr. Wiyarni.
.png)
(Suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi busui secara fisik dan psikis. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Ketiga, sang ibu dan orang-orang di sekitarnya harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ASI. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan selama proses menyusui. Keempat, menjaga nutrisi yang cukup bagi tubuh di bulan puasa sehingga jumlah dan kualitas ASI yang diproduksi tetap baik.
"Kalau perlu, ibu yang sedang menyusui itu juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk menjaga produksi ASI," saran dr. Wiyarni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
“Pertama, ibu dan bayi harus melakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin karena hal tersebut sangat merangsang produksi ASI,” ujar dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A., IBCLC , dalam acara FESTIVAL 100 persen ASIMOR yang dilakukan secara virtual pada Jumat, 30 April 2021.
Menurut dr. Wiyarni, cara menyusui yang optimal justru dimulai 1 – 7 hari awal bayi lahir. Di rumah sakit sebaiknya ibu dan bayinya tidak dipisahkan sehingga bisa sering melakukan kontak kulit ke kulit. Dengan begitu si ibu bisa mendapat stimulasi untuk memproduksi ASI dan bayi bisa mendapatkan ASI setiap saat ingin menyusu.

(Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Sehingga dapat memperlancar keluarnya ASI. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Kedua, suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi busui secara fisik dan psikis. Karena dengan pikiran yang rileks dan fisik yang sehat maka tubuh akan percaya diri dan lancar memproduksi ASI.
“Seorang ibu yang bahagia, hormon oksitosinnya tinggi. Hal tersebut memperlancar keluarnya ASI. Hal itu harus diimbangi dengan menyusui si bayi sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI juga bisa tetap tinggi," tambah dr. Wiyarni.
.png)
(Suami dan keluarga harus bisa membantu menciptakan suasana nyaman dan bahagia bagi busui secara fisik dan psikis. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Ketiga, sang ibu dan orang-orang di sekitarnya harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ASI. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan selama proses menyusui. Keempat, menjaga nutrisi yang cukup bagi tubuh di bulan puasa sehingga jumlah dan kualitas ASI yang diproduksi tetap baik.
"Kalau perlu, ibu yang sedang menyusui itu juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk menjaga produksi ASI," saran dr. Wiyarni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)