FAMILY

3 Cara Mengatasi Balita yang Memukul Diri Sendiri

A. Firdaus
Selasa 23 September 2025 / 14:12
Jakarta: Ketika balita mulai memukul diri sendiri dan sulit untuk dicegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mereka mengatasi rasa frustrasi dan menenangkan diri.

Pendekatan yang tepat dapat membuat balita merasa lebih aman dan nyaman, sekaligus mengurangi frekuensi perilaku memukul diri sendiri. Dilansir dari Parents, berikut adalah tiga cara mengatasi balita yang memukul dirinya sendiri:
 

1. Menciptakan lingkungan yang aman   


Langkah pertama yang sangat penting adalah memastikan lingkungan di sekitar balita aman. Jika balita mulai memukul kepala atau bagian tubuhnya ke dinding, meja atau benda keras lainnya, segera pindahkan mereka atau benda-benda tersebut ke tempat yang tidak bisa dijangkau.

Hal ini bertujuan untuk mencegah cedera yang tidak diinginkan. Dengan cara ini, balita dapat merasa lebih tenang dan fokus pada hal-hal yang lebih positif.

Selain itu, memberikan sesuatu yang bisa mereka pegang dan peluk, seperti boneka beruang yang lembut atau cangkir minum berisi air, juga dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari perilaku memukul diri sendiri.

Baca juga: 6 Tanda Bayi Siap Menggunakan Alat Makan
 

2. Menciptakan suasana yang penuh kasih sayang


Pelukan hangat dan erat dari orang tua bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menghentikan balita memukul diri sendiri. Memeluk balita dengan penuh kasih sayang memberikan rasa aman dan menenangkan, sehingga mereka dapat meredakan rasa sakit atau frustrasi yang sedang dirasakan.

Pelukan ini juga membantu membangun ikatan emosional yang kuat antara balita dan orang dewasa di sekitarnya. Tujuan utama dari tindakan ini adalah menciptakan suasana yang penuh kasih sayang dan aman, sehingga balita merasa didukung dan tidak sendirian dalam menghadapi perasaan sulit.
 

3. Menggunakan kata-kata yang menenangkan dan pengakuan perasaan   


Selain memberikan kenyamanan fisik, penting juga untuk menggunakan kata-kata yang menenangkan agar balita merasa aman dan diperhatikan. Mengatakan kepada balita bahwa mereka aman dan bahwa orang tua atau pengasuh selalu ada, untuk mereka dapat membantu menenangkan emosi yang sedang memuncak.

Mungkin terkadang terasa sulit untuk tidak berargumen atau memberi ceramah tentang perilaku mereka saat balita sedang marah atau frustrasi, saat seperti ini bukanlah waktu yang tepat untuk itu.

Fokus utama harus pada menenangkan balita dan mengurangi risiko mereka terluka. Setelah situasi mereda, barulah mulai mengajarkan balita cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaan mereka.

Moms dapat mengatakan, 'Saya bisa melihat bahwa kamu merasa sangat marah,' kalimat seperti ini membantu balita mengenali dan memahami perasaan mereka sendiri.

Ketika balita merasa bahwa perasaan mereka dikenali dan dimengerti, mereka cenderung lebih jarang menunjukkan kemarahan dengan memukul diri sendiri.

Mengajarkan “kata-kata perasaan” sejak dini juga menjadi dasar penting agar balita mulai belajar keterampilan pengelolaan kemarahan yang sehat selama tahun-tahun prasekolah. Dengan begitu, mereka dapat mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih positif dan konstruktif di masa depan. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH