FAMILY

Hati-hati dengan Hiperseksual, Ini Bahayanya

Medcom
Jumat 30 Desember 2022 / 18:55
Jakarta: Kisah pilu seorang wanita asal Serang, Banten, Norma Risma yang telah diselingkuhi oleh suami dan ibu kandungnya. Perselingkuhan itu terbongkar karena warga sudah curiga dengan Rozy dengan mertuanya, kemudian mereka digerebek warga saat tengah asik berzina.

Saat diundang Denny Sumargo, Risma juga mengungkapkan fakta bahwa sang ibu juga masih melakukan hubungan seksual dengan suami ketika berselingkuh sama mantan suaminya. Bisa dikatakan, ada kelainan seks yang dialami sang ibu, yaitu hypersex atau hiperseksual, padahal sudah berusia senja.

"Halo, udah bangun belum? Jangan lupa berbuat kaya gitu ya, kita juga abis berbuat kaya gitu loh– Jangan lupa sholat subuh ya, jangan lupa mandi, jangan lupa berbuat kaya gitu sama istri kamu, saya juga abis berbuat kaya gini sama suami saya. Kaya gitu kak, itu ngechat ke handphone suamiku" tutur risma kepada Denny Sumargo di podcast.
 

Apa itu hyper sex?


Kondisi hiperseksual yang diduga dialami ibunda Risma, menurut Mayo Clinic, merupakan perilaku seksual yang kompulsif. Hiperseksual adalah keasyikan berlebihan dengan fantasi, dorongan, atau perilaku seksual yang sulit dikendalikan.

Perilaku seksual kompulsif mungkin melibatkan berbagai pengalaman seksual yang umumnya menyenangkan. Contohnya meliputi masturbasi, cybersex, berganti-ganti pasangan seksual, penggunaan pornografi, atau pembayaran untuk seks.

Tidak peduli apa namanya atau sifat sebenarnya dari perilaku tersebut, perilaku seksual kompulsif yang tidak diobati dapat merusak harga diri, hubungan, karier, kesehatan, dan orang lain.

Seperti halnya yang dialami ibu kandung dari Risma, karena perilakunya ia rela menjatuhkan harga dirinya dengan berhubungan badan bersama suami dari anaknya.
 

Apakah perilaku ini harus ditangani lebih lanjut?


Jika kamu memiliki permasalhan serupa, ada baiknya untuk langsung menghubungi dokter. Karena hiperseksual cenderung meningkat dari waktu ke waktu, jadi carilah bantuan ketika kamu pertama kali menyadari mungkin ada masalah.

Singkirkan rasa malu dan fokuslah pada manfaat mendapatkan perawatan. Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian — banyak orang bergumul dengan perilaku seksual kompulsif.

Profesional kesehatan mental dilatih untuk memahami dan bijaksana. Namun tidak semua profesional kesehatan mental berpengalaman dalam menangani perilaku hypersex, jadi pastikan kamu menemukan terapis yang berkompeten di bidang ini.

Ingatlah bahwa apa yang kamu katakan kepada dokter atau profesional kesehatan mental akan dirahasiakan, kecuali dalam kasus di mana kamu melaporkan bahwa kamu akan menyakiti diri sendiri atau orang lain, kamu melaporkan pelecehan seksual terhadap anak, atau kamu melaporkan pelecehan atau penelantaran seseorang dalam populasi yang rentan.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH