FAMILY

Program 100 Hari Pendampingan Gizi demi Menurunkan Angka Stunting

Medcom
Rabu 03 Juli 2024 / 13:15
Jakarta: Pencegahan stunting menjadi salah satu program yang digencarkan pemerintah. Upaya ini menggerakkan pihak swasta untuk bisa mewujudkan Indonesia bebas stunting dengan upaya kolaborasi. Kolaborasi lintas sektor bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.

Pada Januari 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menyatakan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% menjadi 21,6% di 2022. Meskipun turun, angka stunting ini masih berada di ambang batas dari target pemerintah yaitu 14%.

"Sejalan dengan inisiatif global Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat yang bertujuan mendukung 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030, kami berupaya untuk terus menginspirasi masyarakat Indonesia menjalani hidup yang lebih sehat maupun membangun, berbagi dan menerapkan pengetahuan gizi," kata Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid.

Baca juga: Begini Upaya Pemerintah Meningkatkan Ketahanan Keluarga dan Menurunkan Stunting

"Penyelenggaraan program 100 Hari Pendampingan Gizi merupakan inisiatif yang kami hadirkan untuk bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya ambil bagian dalam mengatasi isu stunting di Indonesia," sambungnya.

Program 100 Hari Pendampingan Gizi ialah intervensi gizi kepada anak stunting usia 12 hingga 60 bulan, melalui pemberian satu gelas susu terfortifikasi dan satu butir telur setiap hari selama 100 hari untuk menambah asupan protein dan zat gizi mikro.

Hal ini guna mendukung peningkatkan kualitas asupan gizi sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan status gizi anak. Program ini telah menjangkau lebih dari 600 anak di delapan provinsi.

Selain pemberian sumber protein hewani, kegiatan yang tidak kalah pentingnya ialah sesi edukasi bagi para kader dan orang tua mengenai pentingnya gizi, tumbuh kembang, pola asuh, dan pola hidup bersih sebagai dukungan untuk memberikan lingkungan yang baik untuk dukung tumbuh kembang anak.

Mengacu pada studi-studi pemberian makanan tambahan pada target anak stunting, pemberian makanan tambahan (dapat berupa sumber protein seperti susu dan telur) selama jangka waktu tertentu dapat memberikan dampak positif terhadap status gizi anak.

"Pun upaya peningkatan pengetahuan gizi bagi orang tua dan kader dapat mendukung upaya perbaikan status gizi. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh dari program 100 hari pendampingan gizi," ungkap Guru Besar Pangan dan Gizi IPB Prof. Ali Khomsan.

Secara berkala, Nestle memonitor dan mengevaluasi setiap tahapan dari rangkaian kegiatan program 100 Hari Pendampingan Gizi. Hasil evaluasi di tiga wilayah utama intervensi yaitu di Kabupaten Batang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Karawang, diketahui bahwa terjadi penurunan secara signifikan angka stunting berat sebesar 28%.

"Kami mengapresiasi setiap kontribusi dari lintas sektor yang terlibat pada pelaksanaan program ini," tutur Corporate Nutritionist PT Nestlé Indonesia Eka Herdiana.

Untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting, hingga tahun 2023, Nestlé Indonesia telah melakukan edukasi tentang gizi dan kesehatan terhadap lebih dari 12.000 kader dan 200.000 orang tua dan ibu hamil sebagai komitmen untuk mendukung kesehatan keluarga Indonesia dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH