FAMILY
Tema dan Makna Hari Anak Sedunia 2025 dan Cara Merayakan yang Benar
Aulia Putriningtias
Minggu 23 November 2025 / 13:00
Jakarta: Setiap tanggal 20 November diperingati sebagai Hari Anak Sedunia atau World Children's Day. Pada setiap perayaannya pun dilengkapi dengan tema dan makna yang begitu mendalam.
Peringatan Hari Anak Sedunia menurut UNICEF adalah aksi global untuk anak-anak, oleh anak-anak yang menandai penerapan konvensi hak-hak anak.
Dengan hadirnya peringatan ini, harapannya dapat meningkatkan kesadaran untuk melindungi dan juga memenuhi hak setiap anak tanpa adanya diskriminasi.
Pada tahun ini, tema dari Hari Anak Sedunia 2025 adalah 'My Day, My Rights' atau 'Hariku, Hakku'.
Tema tersebut memiliki makna untuk menyuarakan hak anak dalam keseharian mereka, mulai dari bangun hingga tidur kembali. Namun, dibalik pemenuhan hak, juga ingin dilindungi dan didengarkan.
"Kami mendorong dunia untuk secara aktif mendengarkan anak-anak guna memahami seperti apa kehidupan mereka, dan bagaimana hak-hak mereka hadir, hilang, atau diupayakan setiap hari, yang mendorong hak anak untuk berpartisipasi," dilansir oleh UNICEF, Kamis, 20 November 2025.
Tema tersebut bukan hanya sebagai formalitas. Namun, pentingnya mengenal lebih baik bahwa anak-anak juga manusia yang memiliki hak. Anak-anak merupakan masa depan kehidupan yang bisa menjadi agen perubahan untuk menjadi lebih baik.
Anak-anak harus diberdayakan untuk menyuarakan pendapat mereka tentang dunia yang mereka inginkan. Ini merupakan tanggung jawab kita semua untuk mendengarkan dan mendukung visi mereka.
Untuk lebih memahami pentingnya mendengarkan anak-anak, ada beberapa poin penting menurut UNICEF, antara lain:
.jpg)
(Perlunya untuk memberi anak ruang untuk mengungkapkan ide-idenya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ketika anak merasa didengarkan dan dipahami, kepercayaan diri mereka pun meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pikiran dan ide mereka dihargai.
Mendengarkan anak-anak membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Hal ini mendorong mereka untuk berpikir mendalam tentang dunia dan tempat mereka di dalamnya.
Dengan memberi anak kebebasan untuk mengekspresikan visi mereka tentang masa depan, dapat membantu mereka berpikir kreatif tentang tantangan dan peluang yang mungkin mereka hadapi.
Terjadinya dialog terbuka menumbuhkan rasa percaya antara orang tua dan anak. Hal ini memastikan anak-anak merasa nyaman menyampaikan impian, kekhawatiran, dan ide mereka kepada para orang tua dan kerabat.
Tidak perlu secara besar-besaran dalam merayakan Hari Anak Sedunia. Ada beberapa cara praktis dalam melibatkan anak-anak untuk merayakan Hari Anak Sedunia, antara lain:
Perlunya untuk memberi anak ruang untuk mengungkapkan ide-idenya, meskipun terkesan terlalu ambisius. Ajukan pertanyaan dan libatkan mereka dalam menyampaikan pendapat.
Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang dibagikan oleh anak-anak. Bagaimana ide-idenya dapat membentuk keluarga, komunitas, atau bahkan dunia.
Perlunya untuk membantu anak dalam mengejar impian dan visinya. Mulai dari kegiatan kreatif maupun percakapan. Libatkan anak dalam setiap kesempatan, baik itu keputusannya maupun terkait keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Peringatan Hari Anak Sedunia menurut UNICEF adalah aksi global untuk anak-anak, oleh anak-anak yang menandai penerapan konvensi hak-hak anak.
Dengan hadirnya peringatan ini, harapannya dapat meningkatkan kesadaran untuk melindungi dan juga memenuhi hak setiap anak tanpa adanya diskriminasi.
Baca Juga :
4 Cara Membuat Bayi Kamu Tertawa
Pada tahun ini, tema dari Hari Anak Sedunia 2025 adalah 'My Day, My Rights' atau 'Hariku, Hakku'.
Tema tersebut memiliki makna untuk menyuarakan hak anak dalam keseharian mereka, mulai dari bangun hingga tidur kembali. Namun, dibalik pemenuhan hak, juga ingin dilindungi dan didengarkan.
"Kami mendorong dunia untuk secara aktif mendengarkan anak-anak guna memahami seperti apa kehidupan mereka, dan bagaimana hak-hak mereka hadir, hilang, atau diupayakan setiap hari, yang mendorong hak anak untuk berpartisipasi," dilansir oleh UNICEF, Kamis, 20 November 2025.
Tema tersebut bukan hanya sebagai formalitas. Namun, pentingnya mengenal lebih baik bahwa anak-anak juga manusia yang memiliki hak. Anak-anak merupakan masa depan kehidupan yang bisa menjadi agen perubahan untuk menjadi lebih baik.
Anak-anak harus diberdayakan untuk menyuarakan pendapat mereka tentang dunia yang mereka inginkan. Ini merupakan tanggung jawab kita semua untuk mendengarkan dan mendukung visi mereka.
Pentingnya mendengarkan anak-anak
Untuk lebih memahami pentingnya mendengarkan anak-anak, ada beberapa poin penting menurut UNICEF, antara lain:
1. Membangun kepercayaan dan harga diri
.jpg)
(Perlunya untuk memberi anak ruang untuk mengungkapkan ide-idenya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ketika anak merasa didengarkan dan dipahami, kepercayaan diri mereka pun meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pikiran dan ide mereka dihargai.
2. Mendorong pemikiran kritis
Mendengarkan anak-anak membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Hal ini mendorong mereka untuk berpikir mendalam tentang dunia dan tempat mereka di dalamnya.
3. Memelihara kreativitas
Dengan memberi anak kebebasan untuk mengekspresikan visi mereka tentang masa depan, dapat membantu mereka berpikir kreatif tentang tantangan dan peluang yang mungkin mereka hadapi.
4. Memperkuat ikatan
Terjadinya dialog terbuka menumbuhkan rasa percaya antara orang tua dan anak. Hal ini memastikan anak-anak merasa nyaman menyampaikan impian, kekhawatiran, dan ide mereka kepada para orang tua dan kerabat.
Cara merayakan Hari Anak Sedunia dengan benar
Tidak perlu secara besar-besaran dalam merayakan Hari Anak Sedunia. Ada beberapa cara praktis dalam melibatkan anak-anak untuk merayakan Hari Anak Sedunia, antara lain:
1. Dengarkan anak
Perlunya untuk memberi anak ruang untuk mengungkapkan ide-idenya, meskipun terkesan terlalu ambisius. Ajukan pertanyaan dan libatkan mereka dalam menyampaikan pendapat.
Baca Juga :
Kapan Bayi Mulai Tertawa?
2. Renungkan
Luangkan waktu untuk merenungkan apa yang dibagikan oleh anak-anak. Bagaimana ide-idenya dapat membentuk keluarga, komunitas, atau bahkan dunia.
3. Dukung dan libatkan
Perlunya untuk membantu anak dalam mengejar impian dan visinya. Mulai dari kegiatan kreatif maupun percakapan. Libatkan anak dalam setiap kesempatan, baik itu keputusannya maupun terkait keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)