FAMILY
Bumil Disarankan Skrining Kehamilan sebelum Olahraga saat Puasa
Antara
Sabtu 08 Maret 2025 / 16:07
Jakarta: Bagi kamu perempuan yang telah terbiasa berolahraga, meski saat berpuasa sudah semestinya menjadi kegiatan rutin yang tak bisa ditinggalkan. Tapi bagaimana kalau kamu dalam keadaan hamil, apakah masih bisa berolahraga di bulan puasa ini?
Dokter spesialis kedokteran olahraga lulusan Universitas Airlangga dr. Risky Dwi Rahayu, Sp.KO menyarankan para ibu hamil untuk melakukan skrining kehamilan terlebih dahulu, sebelum memutuskan berolahraga di bulan puasa.
"Ibu hamil memang bisa berolahraga, tapi sebenarnya harus melalui skrining dulu karena ada beberapa kontra indikasi untuk melakukan latihan fisik. Pada ibu hamil yang ditemui kadang ternyata kehamilannya berisiko," kata dr. Risky melansir Antara.
Kemudian, dr. Risky menekankan pentingnya melakukan skrining bersama dokter agar dapat mengetahui risiko kehamilan sejak awal. Sehingga dapat menghindari hal-hal yang berbahaya bagi ibu dan janin selama beraktivitas fisik.
Baca juga: Bumil Mau Puasa? Jangan Lupa Perhatikan Beberapa Hal Ini, Ya!
"Apabila sudah tidak ditemukan hambatan atau kontra indikasi untuk latihan, bumil dapat melanjutkan olahraga dengan intensitas yang dijaga sebelum masa kehamilan," kata dr. Risky.
Selanjutnya bagi ibu hamil yang belum pernah berlatih dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu, untuk menemukan rekomendasi dari jenis olahraga dan durasi yang tepat untuk berolahraga.
"Jika sudah biasa latihan juga sebelum hamil dan juga sebelum Ramadan, menurut saya itu bisa dilanjutkan dengan intensitas yang mungkin dijaga tetap sama atau bisa diturunkan," kata dr. Risky.
Dinilai, kata dr. Risky, tidak ada rekomendasi ataupun perbedaan bagi ibu hamil dan wanita lain pada umumnya. Namun, kondisi kehamilan terkadang membuat ibu lebih mudah lelah dan lemas. Dikhawatirkan ibu yang berpuasa akan semakin kelelahan.
"Jadi kalau menurut saya dalam hal waktu melakukan latihannya, itu tetap memilih yang sudah sebelumnya. Menurut saya, setelah buka puasa. Jadi, setelah buka puasa lebih baik untuk waktunya. Kalau untuk jenisnya, menurut saya harus disesuaikan dengan apa yang sudah biasa dilakukan sebelum Ramadhan," kata dr. Risky.
Sementara terkait intensitas olahraganya, ia menyarankan agar ibu tetap menjaga ritme seperti sebelumnya atau diturunkan. Pastikan intensitas berolahraga yang dijalani tidak berdampak pada kehamilan.
"Pihak keluarga juga perlu memastikan keamanan ibu hamil selama berolahraga sambil menjalankan puasa," tutup dr. Risky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dokter spesialis kedokteran olahraga lulusan Universitas Airlangga dr. Risky Dwi Rahayu, Sp.KO menyarankan para ibu hamil untuk melakukan skrining kehamilan terlebih dahulu, sebelum memutuskan berolahraga di bulan puasa.
"Ibu hamil memang bisa berolahraga, tapi sebenarnya harus melalui skrining dulu karena ada beberapa kontra indikasi untuk melakukan latihan fisik. Pada ibu hamil yang ditemui kadang ternyata kehamilannya berisiko," kata dr. Risky melansir Antara.
Kemudian, dr. Risky menekankan pentingnya melakukan skrining bersama dokter agar dapat mengetahui risiko kehamilan sejak awal. Sehingga dapat menghindari hal-hal yang berbahaya bagi ibu dan janin selama beraktivitas fisik.
Baca juga: Bumil Mau Puasa? Jangan Lupa Perhatikan Beberapa Hal Ini, Ya!
"Apabila sudah tidak ditemukan hambatan atau kontra indikasi untuk latihan, bumil dapat melanjutkan olahraga dengan intensitas yang dijaga sebelum masa kehamilan," kata dr. Risky.
Selanjutnya bagi ibu hamil yang belum pernah berlatih dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu, untuk menemukan rekomendasi dari jenis olahraga dan durasi yang tepat untuk berolahraga.
"Jika sudah biasa latihan juga sebelum hamil dan juga sebelum Ramadan, menurut saya itu bisa dilanjutkan dengan intensitas yang mungkin dijaga tetap sama atau bisa diturunkan," kata dr. Risky.
Dinilai, kata dr. Risky, tidak ada rekomendasi ataupun perbedaan bagi ibu hamil dan wanita lain pada umumnya. Namun, kondisi kehamilan terkadang membuat ibu lebih mudah lelah dan lemas. Dikhawatirkan ibu yang berpuasa akan semakin kelelahan.
"Jadi kalau menurut saya dalam hal waktu melakukan latihannya, itu tetap memilih yang sudah sebelumnya. Menurut saya, setelah buka puasa. Jadi, setelah buka puasa lebih baik untuk waktunya. Kalau untuk jenisnya, menurut saya harus disesuaikan dengan apa yang sudah biasa dilakukan sebelum Ramadhan," kata dr. Risky.
Sementara terkait intensitas olahraganya, ia menyarankan agar ibu tetap menjaga ritme seperti sebelumnya atau diturunkan. Pastikan intensitas berolahraga yang dijalani tidak berdampak pada kehamilan.
"Pihak keluarga juga perlu memastikan keamanan ibu hamil selama berolahraga sambil menjalankan puasa," tutup dr. Risky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)