FITNESS & HEALTH
Bumil Mau Puasa? Jangan Lupa Perhatikan Beberapa Hal Ini, Ya!
Mia Vale
Rabu 05 Maret 2025 / 20:44
Jakarta: Saat bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan berpuasa. Namun begitu, ada beberapa golongan yang tidak diwajibkan berpuasa. Atau, kalaupun ingin menjalani ibadah ini, harus memerhatikan beberapa hal.
Ibu hamil, salah satunya. Ya, berpuasa saat perempuan dalam kondisi "berbadan dua" kerap menjadi pertanyaan. Tapi sebenarnya, bukan tidak boleh berpuasa seharian, hahya saja banyak pertimbangan perlu diperhatikan.
Mungkin bumil merasa dirinya kuat untuk berpuasa, tapi faktanya, ada beberapa bumil tidak disarankan untuk berpuasa. Hal ini tentunya melihat dari kondisi ibu hamil yang berkaitan dengan janin yang dikandungnya.
Misal, janin dalam kandungan tidak berkembang dengan optimal, mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil, kekurangan cairan ketuban, hingga masalah di lambung atau saluran pencernaan.
Kalau dipaksakan, ditakutkan bumil bisa pingsan dan berpotensi berbahaya bagi janinnya. Sebelum memutuskan untuk berpuasa saat menjalani kehamilan, ada baiknya membaca rangkuman dari laman Halodoc mengenai hal-hal yang harus bumil perhatikan.
Seperti kita tahu, fase kehamilan mengalami 3 trimester. Pada trimester pertama (0 - 12 minggu), janin masih dalam proses pembentukan bagian organ tubuh dan juga bagian otak.
Itulah mengapa janin membutuhkan banyak nutrisi dari ibu untuk membentuk pertumbuhannya. Jadi, disarankan bumil tidak menjalankan ibadah puasa.
Pasalnya, pertumbuhan dan perkembangan janin masih membutuhkan nutrisi dan gizi dari makanan yang ibu konsumsi. Belum lagi, jika mengalami morning sickness, di mana nafsu makan bumil akan menurun.
Pada trimester kedua, usia janin sudah memasuki usia 13 - 24 minggu. Umumnya, bumil sudah jarang mengalami morning sickness. Namun, kebutuhan nutrisi dan gizi untuk janin masih sangat diperlukan pada fase ini. Jika tidak ada keluhan, bumil tetap disarankan untuk berkonsultasi pada dokter jika ingin berpuasa.
Baca juga: Apakah Membatasi Gula dari Hamil Berguna untuk Cegah Diabetes?
Pada trimester ketiga, meski bayi sudah siap untuk dilahirkan dan asupan nutrisi sekaligus gizi yang cukup terus dibutuhkan untuk perkembangan bayi hingga lahir. Umumnya pada saat ini bumil sudah boleh untuk menjalankan ibadah puasa, asal kehamilannya dalam keadaan sehat.
.jpg)
(Jika ibu hamil ingin berpuasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Meskipun bumil dalam kondisi baik, kesehatan janin sangat perlu diperhatikan. Jika bumil berpuasa, asupan gizi yang harus didapat adalah 50 persen karbohidrat, 25 persen protein, 10-15 persen lemak sehat, dan jangan lupa asupan vitamin serta mineral.
Memerhatikan berat badan bumil saat berpuasa juga perlu, lho! Bila mengalami penurunan berat badan secara drastis, sebaiknya bumil memerhatikan asupan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin. Karena, penurunan berat badan secara drastis dapat membahayakan janin dalam kandungan.
Saat berbuka dan sahur, jangan lupa untuk memilih menu makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi. Sayuran seperti brokoli, wortel, asparagus bisa menjadi menu makanan untuk berbuka atau pun sahur.
Dalam beberapa kasus, terdapat beberapa kelompok ibu hamil yang tidak diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa, di antaranya:
- Ibu hamil yang mengidap diabetes melitus
- Mengalami dehidrasi, terutama para bumil yang masih mengalami morning sickness pada kehamilan trimester pertama.l
- Ibu hamil yang mengalami gangguan pencernaan, seperti mag
Sekali lagi, jika ingin berpuasa, bumil harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu untuk memastikan kondisi kehamilan yang sehat dan aman bagi ibu dan janin. Di samping itu, penting untuk memenuhi segala kebutuhan nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan. Agar dapat memenuhinya, ibu dapat mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi dan suplemen kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ibu hamil, salah satunya. Ya, berpuasa saat perempuan dalam kondisi "berbadan dua" kerap menjadi pertanyaan. Tapi sebenarnya, bukan tidak boleh berpuasa seharian, hahya saja banyak pertimbangan perlu diperhatikan.
Mungkin bumil merasa dirinya kuat untuk berpuasa, tapi faktanya, ada beberapa bumil tidak disarankan untuk berpuasa. Hal ini tentunya melihat dari kondisi ibu hamil yang berkaitan dengan janin yang dikandungnya.
Misal, janin dalam kandungan tidak berkembang dengan optimal, mengalami preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil, kekurangan cairan ketuban, hingga masalah di lambung atau saluran pencernaan.
Kalau dipaksakan, ditakutkan bumil bisa pingsan dan berpotensi berbahaya bagi janinnya. Sebelum memutuskan untuk berpuasa saat menjalani kehamilan, ada baiknya membaca rangkuman dari laman Halodoc mengenai hal-hal yang harus bumil perhatikan.
Usia kehamilan yang aman berpuasa
Seperti kita tahu, fase kehamilan mengalami 3 trimester. Pada trimester pertama (0 - 12 minggu), janin masih dalam proses pembentukan bagian organ tubuh dan juga bagian otak.
Itulah mengapa janin membutuhkan banyak nutrisi dari ibu untuk membentuk pertumbuhannya. Jadi, disarankan bumil tidak menjalankan ibadah puasa.
Pasalnya, pertumbuhan dan perkembangan janin masih membutuhkan nutrisi dan gizi dari makanan yang ibu konsumsi. Belum lagi, jika mengalami morning sickness, di mana nafsu makan bumil akan menurun.
Pada trimester kedua, usia janin sudah memasuki usia 13 - 24 minggu. Umumnya, bumil sudah jarang mengalami morning sickness. Namun, kebutuhan nutrisi dan gizi untuk janin masih sangat diperlukan pada fase ini. Jika tidak ada keluhan, bumil tetap disarankan untuk berkonsultasi pada dokter jika ingin berpuasa.
Baca juga: Apakah Membatasi Gula dari Hamil Berguna untuk Cegah Diabetes?
Pada trimester ketiga, meski bayi sudah siap untuk dilahirkan dan asupan nutrisi sekaligus gizi yang cukup terus dibutuhkan untuk perkembangan bayi hingga lahir. Umumnya pada saat ini bumil sudah boleh untuk menjalankan ibadah puasa, asal kehamilannya dalam keadaan sehat.
Kondisi bumil boleh berpuasa
(Jika ibu hamil ingin berpuasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Meskipun bumil dalam kondisi baik, kesehatan janin sangat perlu diperhatikan. Jika bumil berpuasa, asupan gizi yang harus didapat adalah 50 persen karbohidrat, 25 persen protein, 10-15 persen lemak sehat, dan jangan lupa asupan vitamin serta mineral.
Memerhatikan berat badan bumil saat berpuasa juga perlu, lho! Bila mengalami penurunan berat badan secara drastis, sebaiknya bumil memerhatikan asupan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin. Karena, penurunan berat badan secara drastis dapat membahayakan janin dalam kandungan.
Saat berbuka dan sahur, jangan lupa untuk memilih menu makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi. Sayuran seperti brokoli, wortel, asparagus bisa menjadi menu makanan untuk berbuka atau pun sahur.
Bumil yang tidak diperbolehkan berpuasa
Dalam beberapa kasus, terdapat beberapa kelompok ibu hamil yang tidak diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa, di antaranya:
- Ibu hamil yang mengidap diabetes melitus
- Mengalami dehidrasi, terutama para bumil yang masih mengalami morning sickness pada kehamilan trimester pertama.l
- Ibu hamil yang mengalami gangguan pencernaan, seperti mag
Sekali lagi, jika ingin berpuasa, bumil harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu untuk memastikan kondisi kehamilan yang sehat dan aman bagi ibu dan janin. Di samping itu, penting untuk memenuhi segala kebutuhan nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan. Agar dapat memenuhinya, ibu dapat mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi dan suplemen kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0508 [51]