FAMILY
Lingkungan Keluarga dan Pendidikan yang Ramah Anak Harus Konsisten Diwujudkan
Medcom
Senin 27 November 2023 / 20:54
Jakarta: Upaya menekan angka kasus kekerasan pada anak harus menjadi kepedulian bersama dengan langkah yang terukur sehingga mampu mewujudkan lingkungan yang ramah dan aman terhadap anak.
"Kecenderungan angka kekerasan terhadap anak yang meningkat harus menjadi alarm bagi kita bahwa apa yang kita kerjakan saat ini masih belum menghadirkan lingkungan yang ramah terhadap generasi penerus bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 November 2023.
Catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga Agustus 2023 terdapat 2.355 kasus yang dilaporkan terkait kekerasan anak. Sejumlah 723 kasus di antaranya merupakan kasus kekerasan anak yang berhubungan dengan satuan pendidikan. Sementara sepanjang 2022 pengaduan yang diterima KPAI terkait klaster perlindungan anak sebanyak 2.133 kasus.

(Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan langkah-langkah strategis, harus segera dilakukan agar angka kasus kekerasan terhadap anak di tanah air turun dan lingkungan aman dan ramah anak segera terwujud. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kecenderungan peningkatan kasus kekerasan terhadap anak tersebut, menurut Lestari, harus segera disikapi dengan langkah-langkah yang nyata dalam bentuk evaluasi dan perbaikan dari upaya penanggulangan yang dilakukan selama ini.
Pada catatan KPAI, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, terungkap bahwa kekerasan di satuan pendidikan antara lain disebabkan dampak pembelajaran jarak jauh, pengaruh game online, penyimpangan relasi kuasa antara pendidik dan peserta didik serta penyalahgunaan relasi kuasa sesama peserta didik.
Ironisnya, KPAI juga mengungkapkan kasus kekerasan terhadap anak juga kerap terjadi di ranah domestik atau lingkungan keluarga.
Menyikapi kondisi tersebut, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, upaya untuk mewujudkan lingkungan keluarga dan institusi pendidikan menjadi tempat yang aman dan ramah anak harus segera dilakukan.
Langkah-langkah strategis, tegas Rerie, harus segera dilakukan agar angka kasus kekerasan terhadap anak di tanah air turun dan lingkungan aman dan ramah anak segera terwujud.
Kerja sama semua pihak, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus konsisten diperkuat agar pelaksanaan setiap program yang bertujuan mewujudkan lingkungan keluarga dan sekolah ramah anak dapat segera direalisasikan.
Karena, tegas Rerie, proses tumbuh kembang anak yang baik membutuhkan lingkungan yang sehat dan aman, sehingga di masa depan akan lahir generasi penerus bangsa yang berdaya saing dan berkarakter kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
"Kecenderungan angka kekerasan terhadap anak yang meningkat harus menjadi alarm bagi kita bahwa apa yang kita kerjakan saat ini masih belum menghadirkan lingkungan yang ramah terhadap generasi penerus bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 November 2023.
Catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga Agustus 2023 terdapat 2.355 kasus yang dilaporkan terkait kekerasan anak. Sejumlah 723 kasus di antaranya merupakan kasus kekerasan anak yang berhubungan dengan satuan pendidikan. Sementara sepanjang 2022 pengaduan yang diterima KPAI terkait klaster perlindungan anak sebanyak 2.133 kasus.

(Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan langkah-langkah strategis, harus segera dilakukan agar angka kasus kekerasan terhadap anak di tanah air turun dan lingkungan aman dan ramah anak segera terwujud. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kecenderungan peningkatan kasus kekerasan terhadap anak tersebut, menurut Lestari, harus segera disikapi dengan langkah-langkah yang nyata dalam bentuk evaluasi dan perbaikan dari upaya penanggulangan yang dilakukan selama ini.
Pada catatan KPAI, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, terungkap bahwa kekerasan di satuan pendidikan antara lain disebabkan dampak pembelajaran jarak jauh, pengaruh game online, penyimpangan relasi kuasa antara pendidik dan peserta didik serta penyalahgunaan relasi kuasa sesama peserta didik.
Ironisnya, KPAI juga mengungkapkan kasus kekerasan terhadap anak juga kerap terjadi di ranah domestik atau lingkungan keluarga.
Menyikapi kondisi tersebut, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, upaya untuk mewujudkan lingkungan keluarga dan institusi pendidikan menjadi tempat yang aman dan ramah anak harus segera dilakukan.
Langkah-langkah strategis, tegas Rerie, harus segera dilakukan agar angka kasus kekerasan terhadap anak di tanah air turun dan lingkungan aman dan ramah anak segera terwujud.
Kerja sama semua pihak, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus konsisten diperkuat agar pelaksanaan setiap program yang bertujuan mewujudkan lingkungan keluarga dan sekolah ramah anak dapat segera direalisasikan.
Karena, tegas Rerie, proses tumbuh kembang anak yang baik membutuhkan lingkungan yang sehat dan aman, sehingga di masa depan akan lahir generasi penerus bangsa yang berdaya saing dan berkarakter kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)