FAMILY
Moms Yuk Simak, Waktu Terbaik Memperkenalkan Dot pada Bayi
A. Firdaus
Kamis 27 November 2025 / 17:09
Jakarta: Jakarta: Mengisap adalah insting alami bayi yang memberikan rasa nyaman sekaligus membantu proses makan. Bagi ibu menyusui, refleks ini berperan penting dalam membangun serta mempertahankan pasokan Air Susu Ibu (ASI).
Meskipun bayi dapat menggunakan dot sejak lahir, Akademi Pediatri Amerika (AAP) merekomendasikan agar pemberian dot ditunda sampai proses menyusui berjalan dengan baik.
Pada minggu-minggu awal, bayi sebaiknya diberikan ASI sesuai permintaan untuk mendukung peningkatan pasokan ASI, termasuk ketika mereka menyusui beruntun. Selama beberapa bulan pertama, bayi memang masih perlu menyusu setiap beberapa jam, termasuk di malam hari.
Jika kamu ingin memperkenalkan dot, lakukan pada saat bayi tidak lapar, misalnya setelah menyusui. Namun sebelum memberikan dot, cobalah terlebih dahulu menenangkan bayi dengan cara lain, seperti mengubah posisi, menggendong, atau mengayun.
Jika bayi tetap rewel setelah disusui, disendawakan, dan ditenangkan, dot dapat menjadi opsi tambahan untuk membantu mereka merasa lebih nyaman.
Namun, selalu perhatikan tanda-tanda lapar seperti mengisap tangan, membuka mulut, atau mencari payudara. Dot tidak boleh menggantikan jadwal makan bayi. Banyak orang tua merasa bahwa menunggu hingga usia bayi beberapa minggu membantu memastikan pola menyusui sudah stabil sebelum memperkenalkan dot.
Secara umum, dot bukanlah sesuatu yang buruk. Bahkan, banyak bayi merasa tenang dengan dot. Namun ada beberapa situasi di mana penggunaannya perlu dihindari:
Jangan berikan dot jika bayi mengalami kesulitan menaikkan berat badan, karena dot dapat mengurangi frekuensi menyusu yang seharusnya.
Jika bayi belum menyusu dengan efektif atau jika ibu sedang berusaha meningkatkan produksi ASI, sebaiknya hindari penggunaan dot sementara waktu.
Penggunaan dot dapat meningkatkan risiko infeksi telinga pada sebagian bayi. Jika bayi memiliki riwayat infeksi berulang, pertimbangkan untuk menghindarinya.
Pada bayi dengan alergi, sensitivitas kulit, atau masalah pernapasan, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memperkenalkan dot. Perhatikan juga apakah ada iritasi pada area sekitar mulut setelah digunakan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Meskipun bayi dapat menggunakan dot sejak lahir, Akademi Pediatri Amerika (AAP) merekomendasikan agar pemberian dot ditunda sampai proses menyusui berjalan dengan baik.
Pada minggu-minggu awal, bayi sebaiknya diberikan ASI sesuai permintaan untuk mendukung peningkatan pasokan ASI, termasuk ketika mereka menyusui beruntun. Selama beberapa bulan pertama, bayi memang masih perlu menyusu setiap beberapa jam, termasuk di malam hari.
Baca Juga :
Upaya Mempermudah Proses Donasi ASI Secara Aman
Waktu terbaik memperkenalkan dot
Jika kamu ingin memperkenalkan dot, lakukan pada saat bayi tidak lapar, misalnya setelah menyusui. Namun sebelum memberikan dot, cobalah terlebih dahulu menenangkan bayi dengan cara lain, seperti mengubah posisi, menggendong, atau mengayun.
Jika bayi tetap rewel setelah disusui, disendawakan, dan ditenangkan, dot dapat menjadi opsi tambahan untuk membantu mereka merasa lebih nyaman.
Namun, selalu perhatikan tanda-tanda lapar seperti mengisap tangan, membuka mulut, atau mencari payudara. Dot tidak boleh menggantikan jadwal makan bayi. Banyak orang tua merasa bahwa menunggu hingga usia bayi beberapa minggu membantu memastikan pola menyusui sudah stabil sebelum memperkenalkan dot.
Kapan Penggunaan Dot Tidak Disarankan?
Secara umum, dot bukanlah sesuatu yang buruk. Bahkan, banyak bayi merasa tenang dengan dot. Namun ada beberapa situasi di mana penggunaannya perlu dihindari:
1. Masalah penambahan berat badan
Jangan berikan dot jika bayi mengalami kesulitan menaikkan berat badan, karena dot dapat mengurangi frekuensi menyusu yang seharusnya.
2. Kesulitan menyusui atau pasokan ASI rendah
Jika bayi belum menyusu dengan efektif atau jika ibu sedang berusaha meningkatkan produksi ASI, sebaiknya hindari penggunaan dot sementara waktu.
3. Infeksi telinga berulang
Penggunaan dot dapat meningkatkan risiko infeksi telinga pada sebagian bayi. Jika bayi memiliki riwayat infeksi berulang, pertimbangkan untuk menghindarinya.
4. Kondisi medis tertentu
Pada bayi dengan alergi, sensitivitas kulit, atau masalah pernapasan, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memperkenalkan dot. Perhatikan juga apakah ada iritasi pada area sekitar mulut setelah digunakan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)