Jakarta: Banyak yang mengandalkan kepercayaan akal sehat untuk menjalani suatu hubungan. Tapi ini justru bisa sering 'menyesatkan.'
Penelitian telah mengidentifikasi beberapa faktor kunci untuk cinta dan gairah jangka panjang. Banyak di antaranya berkaitan dengan pola pikir hubungan yang kita pegang.
Berikut adalah empat bagian penting dari nasihat Dr Gary Lewandowski, penulis buku, "Stronger Than You Think: The 10 Blind Spots That Undermine Your Relationship and How to See Past Them," tentang rahasia hubungan pasangan yang sukses yang dibagikan melalui Pyschology Today.
Tentu pentingnya pengorbanan dalam suatu hubungan, sering didengar. Kita diberi tahu bahwa mendahulukan kebutuhan pasangan di atas kebutuhan diri sendiri akan membuat segala sesuatunya berhasil.
Beberapa ada benarnya, namun ingat, terlalu banyak mengorbankan dapat merusak hubungan. Ketika pengorbanan bersifat sepihak dan/atau ketika pengorbanan yang dilakukan sangat besar, sampai mengabaikan kebutuhan sendiri, pengorbanan bisa memakan korban. Yang baik adalah bila pengorbanan itu saling menguntungkan dan kecil.
(1).jpg)
(Kalau kamu sudah tahu mengubah dirimu sendiri adalah proses yang tidak mudah, kamu pasti tahu mengubah diri orang lain juga sama 'kerasnya.' Sehingga hindari mengubahnya seperti kesempurnaan yang kamu inginkan. Sebaliknya, bicarakan yang sama-sama terbaik sebagai jalan tengah. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Kadang kita berpikir kalau kita tahu apa yang terbaik untuk pasangan. Bahkan beranggapan bahwa salah satu tugas dalam suatu hubungan adalah membantu pasangan menjadi seperti yang kita inginkan.
Akibatnya, tak jarang orang memberi tahu pasangannya hal-hal seperti, "jika kamu mencintaiku, kamu akan berubah."
Kita lupa, kata-kata memperbaiki atau segala macam syarat dan ketentuan untuk sebuat arti dari 'cinta kita' kadang justru berakhir menyakitkan. Sebagian dikarenakan mencoba memaksakan perubahan pada seseorang dimana kerap berefek berlawanan dengan yang dimaksud.
Dua menjadi satu. Terdengar romantis, bukan? Padahal, tidak sehat! Menjadi dekat dengan pasangan adalah hal positif, tapi bukan berarti kehilangan jati diri sendiri.
Tidak masalah untuk memiliki waktu dan ruang bagi diri sendiri. Misal, menjalani hobi, bersosialisasi dengan teman-teman, atau sekadar memiliki kebebasan.
Hilangnya diri dalam suatu hubungan sebenarnya alasan umum mengapa banyak orang dalam berhubungan yang awalnya sangat bahagia tapi berakhir selingkuh.
Bukan karena hubungan itu sendiri buruk, melainkan pencarian untuk penemuan diri. Juga, jika selalu bersama pasangan dan melakukan segalanya bersama, kamu tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk merindukannya. Padahal rasa rindu dapat membuat hubungan jadi lebih kuat.
Sedikit berselisih dalam suatu hubungan itu lumrah. Dari situ, kita bisa belajar menangani masalah yang dihadapi. Justru denga menghindari konflik, kita tidak pernah menangani masalah yang ada. Masalah akan terus tumbuh dan menjadi latar belakang hubungan yag akhirnya sulit dipecahkan.
Dengan kata lain, ilmu dalam berhubungan dapat membantu pasangan membangun hubungan intim yang lebih sehat dan kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Penelitian telah mengidentifikasi beberapa faktor kunci untuk cinta dan gairah jangka panjang. Banyak di antaranya berkaitan dengan pola pikir hubungan yang kita pegang.
Berikut adalah empat bagian penting dari nasihat Dr Gary Lewandowski, penulis buku, "Stronger Than You Think: The 10 Blind Spots That Undermine Your Relationship and How to See Past Them," tentang rahasia hubungan pasangan yang sukses yang dibagikan melalui Pyschology Today.
1. Jangan terlalu banyak berkorban
Tentu pentingnya pengorbanan dalam suatu hubungan, sering didengar. Kita diberi tahu bahwa mendahulukan kebutuhan pasangan di atas kebutuhan diri sendiri akan membuat segala sesuatunya berhasil.
Beberapa ada benarnya, namun ingat, terlalu banyak mengorbankan dapat merusak hubungan. Ketika pengorbanan bersifat sepihak dan/atau ketika pengorbanan yang dilakukan sangat besar, sampai mengabaikan kebutuhan sendiri, pengorbanan bisa memakan korban. Yang baik adalah bila pengorbanan itu saling menguntungkan dan kecil.
(1).jpg)
(Kalau kamu sudah tahu mengubah dirimu sendiri adalah proses yang tidak mudah, kamu pasti tahu mengubah diri orang lain juga sama 'kerasnya.' Sehingga hindari mengubahnya seperti kesempurnaan yang kamu inginkan. Sebaliknya, bicarakan yang sama-sama terbaik sebagai jalan tengah. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
2. Jangan membuat cinta bersyarat
Kadang kita berpikir kalau kita tahu apa yang terbaik untuk pasangan. Bahkan beranggapan bahwa salah satu tugas dalam suatu hubungan adalah membantu pasangan menjadi seperti yang kita inginkan.
Akibatnya, tak jarang orang memberi tahu pasangannya hal-hal seperti, "jika kamu mencintaiku, kamu akan berubah."
Kita lupa, kata-kata memperbaiki atau segala macam syarat dan ketentuan untuk sebuat arti dari 'cinta kita' kadang justru berakhir menyakitkan. Sebagian dikarenakan mencoba memaksakan perubahan pada seseorang dimana kerap berefek berlawanan dengan yang dimaksud.
3. Jangan kehilangan jati diri
Dua menjadi satu. Terdengar romantis, bukan? Padahal, tidak sehat! Menjadi dekat dengan pasangan adalah hal positif, tapi bukan berarti kehilangan jati diri sendiri.
Tidak masalah untuk memiliki waktu dan ruang bagi diri sendiri. Misal, menjalani hobi, bersosialisasi dengan teman-teman, atau sekadar memiliki kebebasan.
Hilangnya diri dalam suatu hubungan sebenarnya alasan umum mengapa banyak orang dalam berhubungan yang awalnya sangat bahagia tapi berakhir selingkuh.
Bukan karena hubungan itu sendiri buruk, melainkan pencarian untuk penemuan diri. Juga, jika selalu bersama pasangan dan melakukan segalanya bersama, kamu tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk merindukannya. Padahal rasa rindu dapat membuat hubungan jadi lebih kuat.
4. Jangan menghindari konflik
Sedikit berselisih dalam suatu hubungan itu lumrah. Dari situ, kita bisa belajar menangani masalah yang dihadapi. Justru denga menghindari konflik, kita tidak pernah menangani masalah yang ada. Masalah akan terus tumbuh dan menjadi latar belakang hubungan yag akhirnya sulit dipecahkan.
Dengan kata lain, ilmu dalam berhubungan dapat membantu pasangan membangun hubungan intim yang lebih sehat dan kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)