FAMILY
Pentingnya Berkonsultasi pada Dokter Anak untuk Memeriksa Keterlambatan Perkembangan
Yatin Suleha
Rabu 31 Desember 2025 / 15:00
Jakarta: Akademi Pediatri Amerika merekomendasikan agar bayi dan anak-anak menjalani skrining informal selama kunjungan untuk mendeteksi potensi keterlambatan, serta skrining perkembangan formal dan terstruktur pada usia 9, 18, dan 24 atau 30 bulan.
Selain itu, skrining dapat dilakukan kapan saja jika orang tua atau penyedia layanan kesehatan memiliki kekhawatiran.
AAP juga merekomendasikan agar anak-anak diskrining untuk autisme pada usia 18 dan 24 bulan.
Dokter anak seharusnya menanyakan tentang kekhawatiran yang dimiliki dengan menggunakan tes penilaian perkembangan standar, dokter akan memeriksa keterampilan motorik spesifik, keterampilan komunikasi dan bahasa, serta kemampuan kognitif.
Jika mereka menemukan hal yang mengkhawatirkan, mereka mungkin melakukan tes yang lebih rinci atau merujuk ke spesialis dalam masalah perkembangan.
Anak kemudian akan menjalani evaluasi perkembangan yang merupakan penilaian lebih mendalam tentang keterampilan mereka.
Jika anak tampaknya mengalami keterlambatan bahasa atau komunikasi, dokter mungkin merujuknya ke terapis wicara untuk evaluasi.
.jpg)
(Lakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK) di Posyandu/Puskesmas terlebih dahulu. Dan segera konsultasi ke Dokter Spesialis Anak jika ada tandanya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Masalah penglihatan dan pendengaran yang dapat memengaruhi perkembangan di area lain agak sulit dideteksi kecuali oleh profesional.
Pemeriksaan mata dan telinga juga harus menjadi bagian dari setiap pemeriksaan rutin anak, mulai dari kunjungan dokter pertama mereka sebagai bayi baru lahir.
Jika dokter anak mencurigai adanya masalah, mereka mungkin merekomendasikan tes pendengaran atau penglihatan yang lebih mendalam.
Jika khawatir tentang perkembangan anak di antara kunjungan rutin ke dokter, jangan tunggu hingga kunjungan berikutnya, segera hubungi dokter dan jelaskan kekhawatiran.
Mereka mungkin dapat menenangkan kekhawatiran dengan cepat atau mereka mungkin ingin menjadwalkan janji temu untuk skrining perkembangan segera.
Jika anak telah dievaluasi oleh dokternya dan masih khawatir, jangan ragu untuk mendapatkan pendapat kedua. Cari spesialis dalam masalah perkembangan atau konsultasikan dengan terapis wicara jika khawatir tentang keterlambatan bahasa anak.
Selain itu, kebanyakan komunitas memiliki program intervensi dini yang menyediakan evaluasi dan skrining perkembangan gratis bagi mereka yang memenuhi syarat.
Program intervensi dini ini bisa termasuk terapi fisik, okupasi, atau wicara, tergantung pada kebutuhan anak. Orang tua bisa menghubungi layanan kesehatan setempat untuk informasi lebih lanjut. Dukungan keluarga juga penting dalam proses ini.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Selain itu, skrining dapat dilakukan kapan saja jika orang tua atau penyedia layanan kesehatan memiliki kekhawatiran.
AAP juga merekomendasikan agar anak-anak diskrining untuk autisme pada usia 18 dan 24 bulan.
Dokter anak seharusnya menanyakan tentang kekhawatiran yang dimiliki dengan menggunakan tes penilaian perkembangan standar, dokter akan memeriksa keterampilan motorik spesifik, keterampilan komunikasi dan bahasa, serta kemampuan kognitif.
Jika mereka menemukan hal yang mengkhawatirkan, mereka mungkin melakukan tes yang lebih rinci atau merujuk ke spesialis dalam masalah perkembangan.
Anak kemudian akan menjalani evaluasi perkembangan yang merupakan penilaian lebih mendalam tentang keterampilan mereka.
Jika anak tampaknya mengalami keterlambatan bahasa atau komunikasi, dokter mungkin merujuknya ke terapis wicara untuk evaluasi.
.jpg)
(Lakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK) di Posyandu/Puskesmas terlebih dahulu. Dan segera konsultasi ke Dokter Spesialis Anak jika ada tandanya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Masalah penglihatan dan pendengaran yang dapat memengaruhi perkembangan di area lain agak sulit dideteksi kecuali oleh profesional.
Pemeriksaan mata dan telinga juga harus menjadi bagian dari setiap pemeriksaan rutin anak, mulai dari kunjungan dokter pertama mereka sebagai bayi baru lahir.
Jika dokter anak mencurigai adanya masalah, mereka mungkin merekomendasikan tes pendengaran atau penglihatan yang lebih mendalam.
Jika khawatir tentang perkembangan anak di antara kunjungan rutin ke dokter, jangan tunggu hingga kunjungan berikutnya, segera hubungi dokter dan jelaskan kekhawatiran.
Mereka mungkin dapat menenangkan kekhawatiran dengan cepat atau mereka mungkin ingin menjadwalkan janji temu untuk skrining perkembangan segera.
Jika anak telah dievaluasi oleh dokternya dan masih khawatir, jangan ragu untuk mendapatkan pendapat kedua. Cari spesialis dalam masalah perkembangan atau konsultasikan dengan terapis wicara jika khawatir tentang keterlambatan bahasa anak.
Selain itu, kebanyakan komunitas memiliki program intervensi dini yang menyediakan evaluasi dan skrining perkembangan gratis bagi mereka yang memenuhi syarat.
Program intervensi dini ini bisa termasuk terapi fisik, okupasi, atau wicara, tergantung pada kebutuhan anak. Orang tua bisa menghubungi layanan kesehatan setempat untuk informasi lebih lanjut. Dukungan keluarga juga penting dalam proses ini.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)