FAMILY
4 Jenis Attachment Style dan Cirinya, Kamu yang Mana?
Fatha Annisa
Senin 06 Oktober 2025 / 19:11
Jakarta: Setiap orang punya cara berbeda dalam menjalin hubungan, baik dengan pasangan, teman, maupun keluarga. Perbedaan itu bisa dijelaskan lewat attachment style, atau gaya keterikatan emosional.
Attachment style merupakan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris. Attachment terbentuk sejak masa kecil dan berpengaruh besar terhadap bagaimana kita mencintai, mempercayai, dan berinteraksi di masa dewasa.
Secara umum, ada empat jenis attachment utama yang dikenal dalam psikologi. Berikut penjelasan dan ciri masing-masingnya:
Ciri utama orang dengan secure attachment antara lain nyaman dengan kedekatan, percaya pada pasangan, dan mampu mengatur emosi dengan baik. Tak hanya itu, attachment jenis ini juga memiliki ciri sebagai berikut:
1. Mudah terbuka dalam hubungan tanpa takut dihakimi
2. Tidak takut ditinggalkan atau ditolak.
3. Tahu cara meminta bantuan sekaligus memberi dukungan.
4. Mampu menghadapi konflik tanpa drama berlebihan.
Orang dengan attachment tipe ini cenderung takut ditinggalkan sehingga butuh kepastian terus-menerus. Adapun ciri anxious attachment antara lain:
1. Sering overthinking tentang hubungan (“Apakah dia masih mencintaiku?”).
2. Membutuhkan validasi dan perhatian konstan dari pasangan.
3. Takut kehilangan orang yang disayang.
4. Sulit fokus jika hubungan terasa “dingin.”
Ciri-ciri avoidant attachment antara lain:
1. Cenderung menolak kedekatan emosional yang terlalu dalam.
2. Merasa tidak nyaman membicarakan perasaan.
3. Lebih memilih mandiri daripada bergantung pada orang lain.
4. Bisa tampak tenang saat konflik, tapi sebenarnya sedang menarik diri.
Ciri-ciri Fearful-Avoidant Attachment:
1. Punya kebutuhan tinggi akan kedekatan, tapi juga takut keintiman.
2. Sering merasa tidak pantas dicintai.
3. Mudah curiga dan defensif dalam hubungan.
4. Bisa tiba-tiba menjauh saat hubungan terasa terlalu intens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)
Attachment style merupakan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris. Attachment terbentuk sejak masa kecil dan berpengaruh besar terhadap bagaimana kita mencintai, mempercayai, dan berinteraksi di masa dewasa.
Secara umum, ada empat jenis attachment utama yang dikenal dalam psikologi. Berikut penjelasan dan ciri masing-masingnya:
Baca juga: Ketika Punya Luka Batin, Haruskah untuk Tidak Memiliki Hubungan dengan Seseorang? |
1. Secure Attachment
Orang dengan gaya secure biasanya tumbuh dari lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan responsif. Mereka merasa aman untuk mencintai dan dicintai tanpa rasa takut ditinggalkan.Ciri utama orang dengan secure attachment antara lain nyaman dengan kedekatan, percaya pada pasangan, dan mampu mengatur emosi dengan baik. Tak hanya itu, attachment jenis ini juga memiliki ciri sebagai berikut:
1. Mudah terbuka dalam hubungan tanpa takut dihakimi
2. Tidak takut ditinggalkan atau ditolak.
3. Tahu cara meminta bantuan sekaligus memberi dukungan.
4. Mampu menghadapi konflik tanpa drama berlebihan.
2. Anxious Attachment
Anxious Attachment biasanya berkembang dari masa kecil di mana perhatian orang tua tidak konsisten, yakni kadang hangat, kadang menjauh. Akibatnya, individu tumbuh dengan rasa cemas terhadap cinta dan penerimaan.Orang dengan attachment tipe ini cenderung takut ditinggalkan sehingga butuh kepastian terus-menerus. Adapun ciri anxious attachment antara lain:
1. Sering overthinking tentang hubungan (“Apakah dia masih mencintaiku?”).
2. Membutuhkan validasi dan perhatian konstan dari pasangan.
3. Takut kehilangan orang yang disayang.
4. Sulit fokus jika hubungan terasa “dingin.”
Baca juga: Mengenal Situatioship atau Hubungan Situasional, Apakah Baik? |
3. Avoidant Attachment
Attachment ini terbentuk ketika anak tumbuh di lingkungan yang dingin secara emosional, di mana mereka belajar bahwa mengekspresikan kebutuhan justru tidak ditanggapi. Akibatnya, mereka menjadi sulit membuka diri, menjaga jarak emosional, dan selalu mengandalkan diri sendiri.Ciri-ciri avoidant attachment antara lain:
1. Cenderung menolak kedekatan emosional yang terlalu dalam.
2. Merasa tidak nyaman membicarakan perasaan.
3. Lebih memilih mandiri daripada bergantung pada orang lain.
4. Bisa tampak tenang saat konflik, tapi sebenarnya sedang menarik diri.
4. Fearful-Avoidant Attachment
Gaya ini sering kali muncul akibat pengalaman traumatis atau hubungan yang penuh penolakan dan kekerasan di masa lalu. Orang dengan gaya ini ingin dicintai, tapi juga takut disakiti. Campuran antara keinginan untuk dekat dan ketakutan akan disakiti.Ciri-ciri Fearful-Avoidant Attachment:
1. Punya kebutuhan tinggi akan kedekatan, tapi juga takut keintiman.
2. Sering merasa tidak pantas dicintai.
3. Mudah curiga dan defensif dalam hubungan.
4. Bisa tiba-tiba menjauh saat hubungan terasa terlalu intens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)