Jakarta: Setiap orang tua pasti menginginkan agar anaknya sehat dengan gizi yang cukup. Hal itu bisa didapatkan dengan pemenuhan asupan gizi yang kompleks sejak kecil. Sebagai asupan pendukung, suplemen sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Sebenarnya, mineral dan vitamin yang cukup sudah dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Namun, tidak setiap anak dapat terus mengonsumsi makanan yang memiliki nutrisi lengkap tersebut. Itu sebabnya, tak sedikit orang tua yang lebih memilih suplemen sebagai solusinya.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pemberian suplemen harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran yang tepat. Apabila tidak sesuai, suplemen bisa saja menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan anak.
Dilansir dari Mayo Clinic, sebagian besar anak yang sehat tidak terlalu memerlukan multivitamin setiap hari jika mereka memiliki tumbuh kembang yang normal dan mengonsumsi makanan seimbang. Makanan yang dimaksud adalah makanan dengan sumber nutrisi, seperti lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Namun, permasalahan yang sering dihadapi adalah rendahnya nafsu makan pada anak sehingga asupan gizi berkurang. Hal inilah yang akan menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan, malnutrisi, dan terhambatnya perkembangan.
Perlu moms ketahui, nafsu makan yang rendah pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya penyakit, defisiensi zat gizi, faktor psikologis, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Dalam sebuah penelitian, pemberian suplemen pada anak memang dapat meningkatkan nafsu makan serta status gizi secara signifikan. Namun, tentunya pemberian suplemen ini harus diberikan dalam jangka waktu yang cukup panjang agar peningkatan gizi anak meningkat.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pemberian suplemen multivitamin terkadang mengandung komposisi zat gizi yang berlebihan, namun tidak mampu meningkatkan nafsu makan dan status gizi anak. Maka, diperlukan dosis dan jenis multivitamin yang tepat untuk menghindari efek samping.
Anak dapat mengonsumsi suplemen vitamin jika memiliki kondisi berikut ini:
- Anak yang tidak mengonsumsi makanan secara teratur.
- Anak yang pemilih dalam hal makanan atau picky eater. Hal ini dapat menyebabkan anak tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
- Anak yang memiliki kondisi medis kronis, seperti gangguan pencernaan hingga asma, terlebih saat sedang mengonsumsi obat-obatannya.
- Anak yang sering mengonsumsi makanan olahan atau makanan cepat saji.
- Anak yang kerap meminum minuman bersoda yang berakibat kurangnya penyerapan mineral dan vitamin dalam tubuh.
- Anak yang lahir prematur sehingga memungkinkan untuk konsumsi suplemen vitamin D dan zat besi sebelum dipulangkan dari ruang perawatan intensif.
- Anak yang tengah menjalani diet vegetarian, sehingga membutuhkan suplemen zat besi, diet tanpa susu yang mungkin membutuhkan suplemen kalsium, dan diet lainnya yang berakibat kurangnya kebutuhan gizi.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil, dianjurkan untuk mengandalkan gizi dari makanan alami. Namun, apabila terkendala atau terdapat kondisi medis tertentu, konsultasikan dulu ke dokter spesialis, ya moms!
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sebenarnya, mineral dan vitamin yang cukup sudah dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Namun, tidak setiap anak dapat terus mengonsumsi makanan yang memiliki nutrisi lengkap tersebut. Itu sebabnya, tak sedikit orang tua yang lebih memilih suplemen sebagai solusinya.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pemberian suplemen harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran yang tepat. Apabila tidak sesuai, suplemen bisa saja menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan anak.
Lantas, perlukah suplemen untuk anak konsumsi setiap hari?
Dilansir dari Mayo Clinic, sebagian besar anak yang sehat tidak terlalu memerlukan multivitamin setiap hari jika mereka memiliki tumbuh kembang yang normal dan mengonsumsi makanan seimbang. Makanan yang dimaksud adalah makanan dengan sumber nutrisi, seperti lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Namun, permasalahan yang sering dihadapi adalah rendahnya nafsu makan pada anak sehingga asupan gizi berkurang. Hal inilah yang akan menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan, malnutrisi, dan terhambatnya perkembangan.
Perlu moms ketahui, nafsu makan yang rendah pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya penyakit, defisiensi zat gizi, faktor psikologis, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Dalam sebuah penelitian, pemberian suplemen pada anak memang dapat meningkatkan nafsu makan serta status gizi secara signifikan. Namun, tentunya pemberian suplemen ini harus diberikan dalam jangka waktu yang cukup panjang agar peningkatan gizi anak meningkat.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pemberian suplemen multivitamin terkadang mengandung komposisi zat gizi yang berlebihan, namun tidak mampu meningkatkan nafsu makan dan status gizi anak. Maka, diperlukan dosis dan jenis multivitamin yang tepat untuk menghindari efek samping.
Kapan anak dapat meminum vitamin?
Anak dapat mengonsumsi suplemen vitamin jika memiliki kondisi berikut ini:
- Anak yang tidak mengonsumsi makanan secara teratur.
- Anak yang pemilih dalam hal makanan atau picky eater. Hal ini dapat menyebabkan anak tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
- Anak yang memiliki kondisi medis kronis, seperti gangguan pencernaan hingga asma, terlebih saat sedang mengonsumsi obat-obatannya.
- Anak yang sering mengonsumsi makanan olahan atau makanan cepat saji.
- Anak yang kerap meminum minuman bersoda yang berakibat kurangnya penyerapan mineral dan vitamin dalam tubuh.
- Anak yang lahir prematur sehingga memungkinkan untuk konsumsi suplemen vitamin D dan zat besi sebelum dipulangkan dari ruang perawatan intensif.
- Anak yang tengah menjalani diet vegetarian, sehingga membutuhkan suplemen zat besi, diet tanpa susu yang mungkin membutuhkan suplemen kalsium, dan diet lainnya yang berakibat kurangnya kebutuhan gizi.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil, dianjurkan untuk mengandalkan gizi dari makanan alami. Namun, apabila terkendala atau terdapat kondisi medis tertentu, konsultasikan dulu ke dokter spesialis, ya moms!
Jessica Gracia Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)