FAMILY

Jangan Lengah, Tekanan Darah Tinggi Bisa Terjadi pada Anak, Loh!

Mia Vale
Minggu 21 Mei 2023 / 11:00
Jakarta: Berkisar 3,5 persen dari semua anak di Amerika Serikat memiliki tekanan darah tinggi, menurut American Academy of Pediatrics (AAP). Namun, prevalensinya cenderung lebih tinggi, kata para ahli, karena banyak kasus tidak terdeteksi.

Hipertensi pada anak-anak dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, dan penting untuk memeriksakan tekanan darah mereka setiap tahun.

Pada 2017, AAP mengeluarkan pedoman terbaru untuk dokter anak tentang cara mendiagnosis hipertensi pediatrik. Pada dasarnya, tidak ada definisi tekanan darah normal untuk anak-anak berdasarkan pembacaan sederhana tekanan darah sistolik di atas diastolik.
 

Cara mendiagnosis hipertensi anak


The American Heart Association (AHA) merekomendasikan semua anak untuk melakukan pengukuran tekanan darah tahunan mulai dari usia tiga tahun. Jika dokter menentukan bahwa tekanan darah anak tinggi, kamu perlu membawa si kecil kembali untuk beberapa pembacaan lagi.

Dokter anak mungkin juga meminta anak memakai perangkat portabel yang disebut monitor tekanan darah rawat jalan selama 24 jam. 

Tekanan darah yang tinggi secara konsisten akan mengarah pada diagnosis hipertensi pediatrik. Dokter anak juga akan mengambil riwayat medis lengkap, termasuk informasi tentang pola makan anak, tingkat aktivitas fisik, aktivitas rumah dan sekolah, dan kemungkinan penyebab stres.

Tes tambahan, seperti tes urine, tes darah, dan USG ginjal, mungkin diperlukan untuk membantu menentukan penyebab tekanan darah tinggi pada pasien anak.
 

Gejala hipertensi yang ditimbulkan


Seperti dikutip dari Everyday Health, tekanan darah tinggi pada anak-anak, seperti halnya pada orang dewasa, biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun terkadang, anak-anak dengan hipertensi berat dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, kehilangan penglihatan, penglihatan ganda, nyeri dada, sakit perut, dan masalah pernapasan.


(Tekanan darah tinggi pada anak-anak bisa mengalami sakit kepala. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Penyebab hipertensi anak


Hipertensi pada anak dapat timbul dari beberapa faktor risiko. Misal, anak mengalami hipertensi sekunder, yang diakibatkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit ginjal, kelainan jantung, atau gangguan tidur.

Atau hipertensi esensial terjadi dengan sendirinya tanpa kondisi kesehatan yang mendasarinya. Jenis tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada anak lebih tua dari usia enam tahun. Faktor risiko yang menyebabkan hipertensi esensial termasuk predisposisi genetik atau riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi.

Menurut AAP, pada usia 7 tahun, lebih dari 50 persen kasus hipertensi pediatrik disebabkan oleh obesitas. Angka itu meningkat menjadi 85 - 95 persen pada masa remaja.
 

Awas komplikasi!


Anak-anak dan remaja dengan tekanan darah tinggi cenderung terus berjuang sampai dewasa kecuali mereka memulai pengobatan. Komplikasi kardiovaskular yang terkait dengan hipertensi pediatrik meliputi penebalan (hipertrofi) jantung, yang dapat berkembang menjadi gagal jantung. 

Jika tekanan darah tinggi berlanjut hingga dewasa, anak bisa berisiko lebih tinggi terkena stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
 

Lakukan perawatan ini


Pengobatan lini pertama untuk tekanan darah tinggi pada anak-anak adalah perubahan gaya hidup. Jika obesitas adalah penyebabnya, dokter anak akan membantu membuat rencana untuk menurunkan berat badan si kecil. 

Membatasi garam dalam makanan anak akan menjadi bagian penting dari teka-teki. Banyak makanan kaleng dan olahan mengandung garam dalam jumlah berlebih, jadi baca labelnya dengan cermat sebelum membeli.

Latihan aerobik juga penting untuk menurunkan tekanan darah anak-anak. AAP merekomendasikan 60 menit aktivitas fisik sehari. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter anak mungkin merekomendasikan obat penurun tekanan darah. 

AAP merekomendasikan dokter anak untuk memulai anak-anak dengan obat penurun tekanan darah hanya jika perubahan gaya hidup gagal atau jika anak memiliki kondisi kesehatan lain, seperti diabetes atau penyakit ginjal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH