FAMILY

Literasi Gizi Terhadap Anak Harus Dimulai Sejak Dini

Medcom
Sabtu 17 Juni 2023 / 16:14
Jakarta: Peran orang tua menentukan menu makanan bagi tumbuh kembang anak menjadi hal penting. Pasalnya, pengetahuan tentang asupan gizi sejak dini menjadi salah satu faktor penunjang kesehatan anak.

Menurut Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI, Ofy Sofiana saat ini pemerintah sedang giat menekan angka stunting. Sehingga pemberian gizi yang tepat bagi anak berpengaruh pada kemampuan kognitif yang baik, dan fokus dalam belajar.

"Oleh karena itu, peran orang tua dalam pemilihan makanan sehat sangat menentukan tumbuh kembang anak," imbuh Ofy pada talkshow Membangun Literasi Sejak Dini yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional dan organisasi GPMB, pada Sabtu, (17/6/2023).

Karena itu, Ofy meminta para orang tua mengajak anak-anak untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan makanan. Langkah itu menjadi salah satu cara pengenalan literasi gizi sejak dini.

Dengan melibatkan mereka dalam proses ini, dapat terbangun keterbukaan dan rasa peduli serta ketertarikan mencoba makanan yang dipilih dan diolah sendiri. Upaya tersebut dibenarkan oleh Psikolog, Elisa Kurniadewi. Menurutnya, orang tua harus memotivasi anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

"Misalnya untuk menu yang akan dimakan anak. Orang tua dapat membangun proses bermusyawarah dengan mereka, sehingga anak akan merasa dihargai dan dalam keluarga juga akan tercipta rasa senang," katanya.

Dosen PAUD Adiyati Fathu Roshonah menjelaskan bahwa program pengenalan makan sehat sudah dilakukan sejak bangku PAUD, TK hingga SD. Namun, bagi para orang tua tetap dianjurkan untuk memberikan  stimulasi-stimulasi yang dibutuhkan.

"Orang tua dan para guru di sekolah harus bersinergi dalam membentuk anak yang cerdas. Berbicara tentang anak cerdas, tentunya ada nutrisi dan pola hidup sehat yang harus dipenuhi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Spesialis Gizi Klinik, dr. Inayah menyatakan bahwa tidak ada yang salah dari konsep empat sehat lima sempurna, melainkan konsep pola gizi seimbang.

"Ada prinsip namanya isi piringku. Jadi, satu piring dibagi dua. Setengah diisi makanan pokok dan lauk, lalu setengahnya diisi sayur dan buah. Justru, yang harus dibatasi adalah gula, garam, dan minyak jenuh yang banyak tersembunyi di makanan kemasan," jelasnya.

Sementara itu, pedongeng Sogi Indra Dhuaja mengajak orang tua untuk tidak ragu membacakan buku cerita yang berkaitan dengan gizi yang terkandung dalam sayuran dan buah.

“Jangan ragu juga untuk membicarakan soal kesehatan juga ke anak-anak, karena itu bisa menjadi pelajaran bahwa sakit bisa terjadi akibat pola makan yang buruk," ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas, Agus Sutoyo mengatakan Perpusnas sudah lama  mengkampanyekan perihal pentingnya peran ibu khususnya dalam menumbuhkembangkan kegemaran baca di anak-anak. Mereka menggandeng Duta Baca Indonesia Tantowi Yahya sebagai leading sector kampanye tersebut.




 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH