FAMILY

5 Pemeriksaan Fertilitas pada Wanita, Langkah Pasti untuk Buah Hati

Medcom
Jumat 09 Juni 2023 / 10:14
Jakarta: Bagi orang-orang yang sudah menikah, salah satunya berharap untuk memiliki keturunan. Namun, ada beberapa pasangan suami istri yang tak memiliki kesempatan tersebut atau tak berjalan sesuai rencana.

Pasutri yang belum memiliki keturunan, tetapi sudah berhubungan secara teratur diindikasikan mengalami masalah kesuburan atau infertilitas. Ketika persoalan ini mulai menghantuimu dan pasangan, tidak ada salahnya untuk segera melakukan pemeriksaan kesuburan.

Pemeriksaan kesuburan memang diperlukan oleh keduanya. Namun, masyarakat sering menganggap hal ini hanya berlaku kepada wanita saja. Padahal, ini tidak benar, pasangan baik suami dan istri perlu untuk memeriksa secara langsung ke dokter.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi ini sangat penting untuk mengevaluasi dan memastikan ada atau tidaknya gangguan kesuburan. Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan pada wanita (istri) selaku pemilik rahim, tetapi juga harus melibatkan pasangannya (suami).

"Dari hasil pemeriksaan inilah dokter dapat menentukan terapi dan penanganan kesuburan yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasangan. Sehingga, pasangan dapat mengetahui penyebab dan cara untuk menanganinya," dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp. O. G, Subsp. F. E. R.



dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp. O. G, Subsp. F. E. R. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah. Dok: RSPI


Selain itu, pemeriksaan fertilitas pada wanita pun diperlukan dengan beberapa cara, antara lain:
 

1. Pemeriksaan darah


Guna mengetahui adanya ovulasi pada wanita, selain dari riwayat siklus menstruasinya, tes darah berupa tes hormon progesteron dapat dilakukan pada hari tertentu dalam siklus menstruasi pasien.

Tes hormon lainnya juga dapat dilakukan untuk melihat beberapa kandungan dalam darah, seperti Lutenizing Hormone/LH, Follicle Stimulating Hormone/FSH, prolaktin, dan estradiol yang juga berperan dalam proses reproduksi.
 

2. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)


Pemeriksaan dengan USG dapat menentukan ada atau tidaknya kelainan uterus (rahim), saluran telur, serta ovarium (indung telur). Salah satu hal yang sering ditemukan pada pemeriksaan USG adalah kista ovarium.
 

3. Histerosalpingografi (HSG)


HSG dilakukan untuk mengevaluasi kondisi rongga rahim dan saluran telur. Pemeriksaan ini dapat mengungkapkan sejumlah kondisi, seperti penyumbatan saluran telur, pembengkakan saluran telur, ataupun kelainan bentuk rahim.
 

4.Histeroskopi


Proses histeroskopi menggunakan tabung fleksibel panjang (hysteroscope), yang melewati leher rahim untuk mencapai ke dalam rongga rahim. Metode ini digunakan apabila didapatkan kecurigaan abnormalitas dalam rongga rahim dari hasil HSG ataupun USG, seperti mioma, polip, atau jaringan parut dalam rahim.
 

5. Laparoskopi


Laparoskopi hanya dilakukan apabila pemeriksaan sebelumnya yang menunjukkan kecurigaan kelainan pada organ tertentu. Selain itu, juga penyebab gangguan kesuburan tidak dapat ditemukan.

Masalah yang paling umum yang dapat diidentifikasi dengan laparoskopi adalah endometriosis, serta penyumbatan atau penyimpangan pada saluran tuba dan rahim.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH