FAMILY
Bumil Wajib Tahu! Ini Jenis-jenis Keguguran dan Cara Mencegahnya
Medcom
Sabtu 15 Oktober 2022 / 09:09
Jakarta: Keguguran memang tidak jarang kita jumpai oleh banyak ibu hamil. Keguguran sendiri merupakan berhentinya kehamilan secara spontan saat usia kehamilan belum mencapai umur 20 minggu.
Tanda utama keguguran yang seringkali diketahui oleh banyak orang adalah pendarahan dari vagina dan juga nyeri perut. Namun, kondisi ini ternyata tidak begitu spesifik, sehingga harus diberikan penanganan lebih lanjut.
Ternyata, jenis keguguran tidak hanya terjadi satu, namun ada beberapa jenis keguguran yang ibu hamil perlu ketahui. Jenis-jenis tersebut antara lain:
Keguguran yang tidak bisa dihindari ini memiliki gejala pendarahan, kram perut, serta pembukaan jalan lahir. Meski begitu, janin yang sudah luruh itu belum keluar dari rahim.
Keguguran tidak lengkap ini ditandai dengan pendarahan berat pada vagina, terasa kram hebat, serta keluarnya plasenta atau janin yang meluruh. Keguguran jenis ini, sebagian jaringan atau plasenta masih ada yang tertinggal pada rahim.
Keguguran lengkap ini ditandai dengan rasa nyeri dan pendarahan. Namun, darah tersebut merupakan jaringan atau janin yang luruh keseluruhan. Pendarahan akan berkurang secara signifikan.
Missed abortion ini lebih kepada janin tidak berkembang atau kehamilan yang kosong (blighted ovum). Biasanya tidak menimbulkan gejala sama sekali. Maka dari itu, ibu hamil harus selalu merasakan pergerakan pada bayi di dalam.
Keguguran berulang ini terjadi ketika ibu hamil mengalami lebih dari 2 kali keguguran dalam hidupnya secara berturut-turut. Penyebabnya yang paling umum karena sang ibu mengalami kelainan genetik seperti sindrom antifosfolipid atau lupus.
Sudah mengetahui jenis keguguran, tentu tidak ingin sang buah hati tidak dapat lahir, bukan? Para ibu hamil bisa melakukan pencegahan keguguran dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Mengonsumsi minimal 400 mcg asam folat setiap hari, setidaknya 1-2 bulan selama kehamilan berlangsung.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal (tidak kurang atau lebih).
- Menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan bergizi.
- Mengelola stres dengan baik.
- Tidak merokok, meminum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang.
- Menerima vaksin yang sudah dianjurkan oleh dokter.
- Menghindari paparan sinar radiasi dan zat beracun.
- Menjalani pengobatan bagi yang memiliki riwayat penyakit medis.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tanda utama keguguran yang seringkali diketahui oleh banyak orang adalah pendarahan dari vagina dan juga nyeri perut. Namun, kondisi ini ternyata tidak begitu spesifik, sehingga harus diberikan penanganan lebih lanjut.
Ternyata, jenis keguguran tidak hanya terjadi satu, namun ada beberapa jenis keguguran yang ibu hamil perlu ketahui. Jenis-jenis tersebut antara lain:
1. Keguguran yang tidak bisa dihindari (abortus insipiens)
Keguguran yang tidak bisa dihindari ini memiliki gejala pendarahan, kram perut, serta pembukaan jalan lahir. Meski begitu, janin yang sudah luruh itu belum keluar dari rahim.
2. Keguguran tidak lengkap (abortus inkomplit)
Keguguran tidak lengkap ini ditandai dengan pendarahan berat pada vagina, terasa kram hebat, serta keluarnya plasenta atau janin yang meluruh. Keguguran jenis ini, sebagian jaringan atau plasenta masih ada yang tertinggal pada rahim.
3. Keguguran lengkap (abortus komplit)
Keguguran lengkap ini ditandai dengan rasa nyeri dan pendarahan. Namun, darah tersebut merupakan jaringan atau janin yang luruh keseluruhan. Pendarahan akan berkurang secara signifikan.
4. Keguguran yang terlewatkan (missed abortion)
Missed abortion ini lebih kepada janin tidak berkembang atau kehamilan yang kosong (blighted ovum). Biasanya tidak menimbulkan gejala sama sekali. Maka dari itu, ibu hamil harus selalu merasakan pergerakan pada bayi di dalam.
5. Keguguran berulang (recurrent abortion)
Keguguran berulang ini terjadi ketika ibu hamil mengalami lebih dari 2 kali keguguran dalam hidupnya secara berturut-turut. Penyebabnya yang paling umum karena sang ibu mengalami kelainan genetik seperti sindrom antifosfolipid atau lupus.
Sudah mengetahui jenis keguguran, tentu tidak ingin sang buah hati tidak dapat lahir, bukan? Para ibu hamil bisa melakukan pencegahan keguguran dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Mengonsumsi minimal 400 mcg asam folat setiap hari, setidaknya 1-2 bulan selama kehamilan berlangsung.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal (tidak kurang atau lebih).
- Menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan bergizi.
- Mengelola stres dengan baik.
- Tidak merokok, meminum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang.
- Menerima vaksin yang sudah dianjurkan oleh dokter.
- Menghindari paparan sinar radiasi dan zat beracun.
- Menjalani pengobatan bagi yang memiliki riwayat penyakit medis.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)