FAMILY
Moms, Kenali Penyakit yang Bisa Menular saat Menyusui si Kecil
Medcom
Selasa 01 Agustus 2023 / 17:17
Jakarta: Moms, dalam proses tumbuh kembang anak, tentu membutuhkan peran Air Susu Ibu. Menyusui adalah satu fase yang cukup penting bagi ibu dan bayi.
Memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun bisa memberi banyak manfaat agar tumbuh kembangnya lebih optimal. Selain memiliki kandungan nutrisi lengkap, ASI juga lebih praktis dan bisa mempererat ikatan ibu dan anak.
Namun, hati-hati bila moms memiliki beberapa penyakit yang menjadi pantangan untuk menyusui. Pasalnya, ASI yang diberikan oleh moms yang memiliki penyakit khusus, bisa menular kepada si Kecil.
Moms perlu mengenali empat penyakit yang menjadi pantangan sang ibu untuk menyusui. Penyakitnya antara lain:
Salah satu virus yang dapat menular lewat ASI adalah HIV. Sebenarnya kemungkinan moms menularkan virus ini amat kecil dan hampir jarang terjadi. Namun, jika moms dinyatakan memiliki riwayat ini, ada baiknya untuk lebih hati-hati.
Ada kemungkinan 4-22% virus akan menular melalui air susu yang diberikan moms. Meski sangat disayangkan, tapi pemberian susu formula lebih dianjurkan untuk menghindari anak tertular penyakit yang sama.
Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane dalam Alodokter, cairan ASI memang tidak menularkan tuberkulosis (TBC). Namun, penyakit ini sangat mudah menular lewat cairan dari saluran pernapasan (droplet) yang menyebar ketika penderita bersin atau batuk.
Bila ibu menyusui menderita TBC aktif, maka Si Kecil mendapatkan ASI perah dan tidak disarankan untuk memberikan ASI secara langsung. Ibu menyusui yang menderita TBC baru diperbolehkan menyusui langsung, bila sudah menjalani pengobatan tuberkulosis setidaknya 2 minggu dan kondisinya sudah dinyatakan tidak infeksius atau tidak berpotensi menularkan lagi.
Ibu menyusui yang menderita hepatitis B dan C juga masih bisa memberikan ASI kepada bayinya. Namun, hepatitis B dan C dapat menular lewat darah.
Bila ibu menyusui yang menderita hepatitis B atau C mengalami luka pada payudaranya, proses menyusui sebaiknya dihentikan dulu untuk sementara hingga luka sembuh. Jadi, Si Kecil tidak ditularkan hepatitis.
Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B wajib mendapatkan vaksinasi hepatitis B selama 1 tahun secara lengkap. Kementerian Kesehatan pun sedang fokus untuk mengeliminasi hepatitis B dan C di Indonesia.
Moms sebaiknya menghindari memberi ASI jika didiagnosa terinfeksi virus varicella-zoster (VZV), ya. Virus ini merupakan penyebab dari cacar air yang mengharuskan ibu untuk dipisahkan dengan sang bayi.
Si Kecil diwajibkan untuk dipisahkan dengan moms selama penyakit ini masih dalam periode menular. Saat hal ini terjadi ada baiknya agar bayi dirawat oleh orang lain yang dipercaya.
Itulah moms penyakit yang bisa menular melalui ASI atau saat menyusui. Sebaiknya untuk berhati-hati ketika moms memiliki penyakit-penyakit di atas, ya!
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun bisa memberi banyak manfaat agar tumbuh kembangnya lebih optimal. Selain memiliki kandungan nutrisi lengkap, ASI juga lebih praktis dan bisa mempererat ikatan ibu dan anak.
Namun, hati-hati bila moms memiliki beberapa penyakit yang menjadi pantangan untuk menyusui. Pasalnya, ASI yang diberikan oleh moms yang memiliki penyakit khusus, bisa menular kepada si Kecil.
Moms perlu mengenali empat penyakit yang menjadi pantangan sang ibu untuk menyusui. Penyakitnya antara lain:
1. HIV
Salah satu virus yang dapat menular lewat ASI adalah HIV. Sebenarnya kemungkinan moms menularkan virus ini amat kecil dan hampir jarang terjadi. Namun, jika moms dinyatakan memiliki riwayat ini, ada baiknya untuk lebih hati-hati.
Ada kemungkinan 4-22% virus akan menular melalui air susu yang diberikan moms. Meski sangat disayangkan, tapi pemberian susu formula lebih dianjurkan untuk menghindari anak tertular penyakit yang sama.
2. Tuberkulosis (TBC)
Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane dalam Alodokter, cairan ASI memang tidak menularkan tuberkulosis (TBC). Namun, penyakit ini sangat mudah menular lewat cairan dari saluran pernapasan (droplet) yang menyebar ketika penderita bersin atau batuk.
Bila ibu menyusui menderita TBC aktif, maka Si Kecil mendapatkan ASI perah dan tidak disarankan untuk memberikan ASI secara langsung. Ibu menyusui yang menderita TBC baru diperbolehkan menyusui langsung, bila sudah menjalani pengobatan tuberkulosis setidaknya 2 minggu dan kondisinya sudah dinyatakan tidak infeksius atau tidak berpotensi menularkan lagi.
3. Hepatitis B dan C
Ibu menyusui yang menderita hepatitis B dan C juga masih bisa memberikan ASI kepada bayinya. Namun, hepatitis B dan C dapat menular lewat darah.
Bila ibu menyusui yang menderita hepatitis B atau C mengalami luka pada payudaranya, proses menyusui sebaiknya dihentikan dulu untuk sementara hingga luka sembuh. Jadi, Si Kecil tidak ditularkan hepatitis.
Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B wajib mendapatkan vaksinasi hepatitis B selama 1 tahun secara lengkap. Kementerian Kesehatan pun sedang fokus untuk mengeliminasi hepatitis B dan C di Indonesia.
4. Cacar air
Moms sebaiknya menghindari memberi ASI jika didiagnosa terinfeksi virus varicella-zoster (VZV), ya. Virus ini merupakan penyebab dari cacar air yang mengharuskan ibu untuk dipisahkan dengan sang bayi.
Si Kecil diwajibkan untuk dipisahkan dengan moms selama penyakit ini masih dalam periode menular. Saat hal ini terjadi ada baiknya agar bayi dirawat oleh orang lain yang dipercaya.
Itulah moms penyakit yang bisa menular melalui ASI atau saat menyusui. Sebaiknya untuk berhati-hati ketika moms memiliki penyakit-penyakit di atas, ya!
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)