Jakarta: Kurikulum taman kanak-kanak dapat sangat berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Hal ini disebabkan karena taman kanak-kanak tidak diatur oleh standar yang sama seperti pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah.
Dilansir dari Parents, setiap sekolah memiliki kebebasan untuk menentukan materi pelajaran yang diajarkan serta metode pengajaran yang digunakan sesuai dengan filosofi dan kebutuhan mereka.
Sebagai contoh, taman kanak-kanak yang berafiliasi dengan lembaga keagamaan biasanya memasukkan pendidikan agama sebagai bagian dari kurikulum mereka.
Di sisi lain, taman kanak-kanak yang menerapkan metode Montessori menggunakan bahan dan aktivitas khusus yang dirancang untuk mendorong pembelajaran secara praktis dan mandiri.
Tidak semua taman kanak-kanak mengikuti pedoman yang sama, tetapi tujuan utama dari kurikulum taman kanak-kanak adalah mempersiapkan anak-anak agar siap memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
Fokus utama dalam persiapan ini adalah mengembangkan keterampilan dasar yang penting, seperti matematika, sains, dan literasi.
Dalam proses pembelajaran di taman kanak-kanak, terdapat beberapa konsep dan keterampilan dasar yang biasanya diajarkan kepada anak-anak.
Konsep-konsep ini dirancang untuk membantu anak mengenal dunia di sekitar mereka sekaligus mengembangkan berbagai kemampuan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan selanjutnya. Beberapa konsep penting tersebut antara lain:
Anak-anak diperkenalkan dengan konsep kalender, termasuk pengenalan musim, hari dalam seminggu, dan bulan dalam setahun. Hal ini membantu mereka memahami waktu dan siklus alam secara sederhana.
.jpg)
(Aktivitas seperti memotong kertas, mewarnai, dan menempel sangat membantu anak dalam melatih keterampilan motorik halus mereka. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Aktivitas mewarnai tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu anak mengenal berbagai warna dan melatih keterampilan motorik halus mereka.
Anak-anak diajarkan pentingnya bekerja sama dengan teman-teman dan berbagi barang atau mainan. Keterampilan sosial ini sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.
Kegiatan seni seperti memotong kertas, menggambar, melukis, dan menempel membantu mengembangkan kreativitas serta keterampilan motorik halus anak.
Anak-anak belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan merawat tubuh yang merupakan bagian dari pembentukan kebiasaan hidup sehat.
Pengenalan huruf dan angka menjadi dasar bagi kemampuan membaca dan berhitung yang akan terus dikembangkan di jenjang pendidikan berikutnya.
Anak-anak dilatih untuk mendengarkan cerita dengan baik dan memahami isi cerita tersebut yang membantu meningkatkan kemampuan bahasa dan daya imajinasi.
Anak-anak diperkenalkan dengan berbagai fenomena alam dan cuaca, sehingga mereka mulai memahami lingkungan sekitar secara sederhana.
Aktivitas seperti berlari, melompat, melompat dengan satu kaki, serta menggunakan peralatan bermain dan bola sangat penting untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan menjaga kesehatan fisik anak.
Anak-anak belajar mengenal berbagai bentuk dan cara mengelompokkan objek berdasarkan kesamaan tertentu yang merupakan dasar dari kemampuan berpikir logis.
Anak-anak diajarkan untuk bergantian dalam bermain dan beralih dengan lancar dari satu aktivitas ke aktivitas lain yang membantu mereka belajar disiplin dan mengatur waktu.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dilansir dari Parents, setiap sekolah memiliki kebebasan untuk menentukan materi pelajaran yang diajarkan serta metode pengajaran yang digunakan sesuai dengan filosofi dan kebutuhan mereka.
Sebagai contoh, taman kanak-kanak yang berafiliasi dengan lembaga keagamaan biasanya memasukkan pendidikan agama sebagai bagian dari kurikulum mereka.
Di sisi lain, taman kanak-kanak yang menerapkan metode Montessori menggunakan bahan dan aktivitas khusus yang dirancang untuk mendorong pembelajaran secara praktis dan mandiri.
Baca Juga :
Mengenali Fenomena FOMO pada Anak
Tidak semua taman kanak-kanak mengikuti pedoman yang sama, tetapi tujuan utama dari kurikulum taman kanak-kanak adalah mempersiapkan anak-anak agar siap memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
Fokus utama dalam persiapan ini adalah mengembangkan keterampilan dasar yang penting, seperti matematika, sains, dan literasi.
Konsep penting dalam kurikulum taman kanak-kanak
Dalam proses pembelajaran di taman kanak-kanak, terdapat beberapa konsep dan keterampilan dasar yang biasanya diajarkan kepada anak-anak.
Konsep-konsep ini dirancang untuk membantu anak mengenal dunia di sekitar mereka sekaligus mengembangkan berbagai kemampuan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan selanjutnya. Beberapa konsep penting tersebut antara lain:
1. Kalender
Anak-anak diperkenalkan dengan konsep kalender, termasuk pengenalan musim, hari dalam seminggu, dan bulan dalam setahun. Hal ini membantu mereka memahami waktu dan siklus alam secara sederhana.
2. Mewarnai dan mengenal warna
.jpg)
(Aktivitas seperti memotong kertas, mewarnai, dan menempel sangat membantu anak dalam melatih keterampilan motorik halus mereka. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Aktivitas mewarnai tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu anak mengenal berbagai warna dan melatih keterampilan motorik halus mereka.
3. Kerja sama dan berbagi
Anak-anak diajarkan pentingnya bekerja sama dengan teman-teman dan berbagi barang atau mainan. Keterampilan sosial ini sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.
4. Memotong, menggambar, melukis, dan menempel
Kegiatan seni seperti memotong kertas, menggambar, melukis, dan menempel membantu mengembangkan kreativitas serta keterampilan motorik halus anak.
5. Kebersihan diri
Anak-anak belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan merawat tubuh yang merupakan bagian dari pembentukan kebiasaan hidup sehat.
6. Mengenal huruf dan angka
Pengenalan huruf dan angka menjadi dasar bagi kemampuan membaca dan berhitung yang akan terus dikembangkan di jenjang pendidikan berikutnya.
7. Mendengarkan dan memahami cerita
Anak-anak dilatih untuk mendengarkan cerita dengan baik dan memahami isi cerita tersebut yang membantu meningkatkan kemampuan bahasa dan daya imajinasi.
8. Mengenal alam dan cuaca
Anak-anak diperkenalkan dengan berbagai fenomena alam dan cuaca, sehingga mereka mulai memahami lingkungan sekitar secara sederhana.
9. Aktivitas fisik
Aktivitas seperti berlari, melompat, melompat dengan satu kaki, serta menggunakan peralatan bermain dan bola sangat penting untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar dan menjaga kesehatan fisik anak.
Baca Juga :
Manfaat yang Dirasakan Jika Anak Masuk TK
10. Mengenal bentuk dan mengelompokkan objek
Anak-anak belajar mengenal berbagai bentuk dan cara mengelompokkan objek berdasarkan kesamaan tertentu yang merupakan dasar dari kemampuan berpikir logis.
11. Bergantian dan beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lain
Anak-anak diajarkan untuk bergantian dalam bermain dan beralih dengan lancar dari satu aktivitas ke aktivitas lain yang membantu mereka belajar disiplin dan mengatur waktu.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)