FAMILY

Program Keluarga SIGAP Dorong Perubahan Perilaku Masyarakat

Aulia Putriningtias
Sabtu 23 November 2024 / 10:15
Jakarta: Perilaku perubahan preventif untuk mendukung kesehatan diperlukan di masyarakat. Untuk mendukung hal ini, diluncurkanlah Program Keluarga SIGAP (Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan).

Program ini berfokus pada pengembangan perilaku kesehatan yang bersifat preventif. Fase percontohan program ini, yang dilakukan dari Januari hingga Juni 2024.

Pada percobaan ini, menargetkan keluarga dengan anak-anak berusia 0-24 bulan di Bogor, Jawa Barat, dan Banjar, Kalimantan Selatan. Hal ini di mana daerah-daerah di mana akses layanan kesehatan sering kali terbatas.

Pada percontohan program ini, mengambil penanganan penyakit yang masih banyak diderita masyarakat, yakni pneumonia dan diare. Dua penyakit ini masih sering disepelekan oleh masyarakat.

Baca juga: Macam Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS dan Cara Daftarnya

Evaluasi akhir menunjukkan hasil yang luar biasa. Cakupan vaksin PCV1, yang sangat penting untuk mencegah pneumonia, meningkat lebih dari dua kali lipat. Hal ini meningkat dari 28 persen pada data awal menjadi 64 persen pada kelompok intervensi.

Demikian pula, praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebelum memberi makan anak mengalami peningkatan 1,5 kali lipat, meningkat dari 50 persen menjadi 81 persen. Hal ini menunjukkan dampak signifikan dari program ini dalam meningkatkan perilaku kesehatan.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementarian, dr. Elvieda Sariwati mengatakan pemberian imunisasi pada anak, pembiasaan CTPS dengan benar dan konsumsi makanan bergizi. Hal ini sesuai kebutuhan gizi anak 0-24 bulan perlu menjadi perhatian.

"Kami berharap program Keluarga SIGAP dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” ungkap dr. Elvieda dalam temu media di Jakarta, Kamis, 21 November 2024.

Dari Oktober 2023 hingga Juni 2024, Program Keluarga SIGAP berfokus untuk mendorong perubahan perilaku yang nyata melalui pelatihan yang inovatif. Mulai dari pembekalan kader, hingga latihan berkomunikasi.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kunjungan ke Posyandu. Namun, juga memastikan keluarga secara aktif memanfaatkan layanan dan informasi yang diberikan untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang lebih sehat.

"Program Keluarga SIGAP sangat membantu upaya kami dalam mengedukasi masyarakat, terutama dalam tiga perilaku utama," ujar drg. Yasna Khairina, Kepala Dinas Kesehatan Banjar.

Selain peran pelatihan kader, program ini telah memberdayakan seluruh keluarga, terutama para ayah. Hal ini agar dapat lebih berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga sekaligus mencegah stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH