FAMILY

PTM Sudah Diberlakukan, Apa Saja Kondisi yang Bisa Sebabkan PTM Dihentikan?

Raka Lestari
Minggu 23 Januari 2022 / 08:00
Jakarta: Saat ini hampir sudah banyak sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa PTM akan dihentikan jika ada kondisi-kondisi khusus. 

Misalnya adalah terjadinya lonjakan kasus. Untuk itu, orang tua tidak perlu khawatir mengenai keputusan pemberlakukan PTM ini.

“Kita melihat perkembangan covid-19, ketika terjadi lonjakan kasus apalagi kalau ada fakta sekolah terjadi kluster. Dan bagaimana menyikapinya, prosedurnya, PTM dilanjutkan atau tidak, itu sudah lengkap semuanya disampaikan di SKB 4 Menteri,” jelas Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd - DITJEN PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, Direktur Sekolah Dasar Kemenristekdikti, pada Webinar Ruang Keluarga SoKlin Antisep, pada Kamis, 20 Januari 2022 lalu.


syarat ptm dihentikan
(“Ketika PTM dihentikan sementara karena ada lonjakan kasus, mau tidak mau kita harus kembali ke metode PJJ," papar Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd - DITJEN PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, Direktur Sekolah Dasar Kemenristekdikti. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)


Menurut Dra. Sri, ada prosedur penghentian sementara untuk PTM tersebut, terutama misalnya penghentian sementara PTM sekurang-kurangnya 14x24 jam. Jika terjadi:

1. Kluster penularan covid-19 di satuan pendidikan tersebut

2. Angka positive rate di atas 5 persen dari jumlah populasi peserta didik di sekolah

3. Warga satuan pendidikan yang masuk dalam notifikasi kasus hitam di atas 5 persen

“Ini sekolahnya ditutup dulu selama 14x24 jam. Artinya pembelajaran dari rumah diberlakukan kembali. Dan sekolah harus memfasilitasi. Bapak/Ibu guru harus memfasilitasi kegiatan belajar mengajar baik melalui daring ataupun melalui luring,” tutur Sri.

Ia menambahkan, “Karena tidak semua anak-anak kita memiliki keberuntungan bisa mengakses pembelajaran daring. Tidak usah di daerah-daerah, di Jakarta saja masih ada anak-anak yang belum bisa menggunakan fasilitas daring,” tukas Sri.

“Ketika PTM dihentikan sementara karena ada lonjakan kasus, mau tidak mau kita harus kembali ke metode PJJ. Mau daring atau luring, dikembalikan pada sekolahnya. Ketika levelnya betul-betul aman, dengan persyaratan lainnya, kalau harus dibuka maka tidak usah khawatir. Yang terpenting tetap melakukan protokol kesehatan,” pungkas Sri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH