FAMILY

Balita Ngemil Tempe Mentah? Ini Kata Dokter

Mia Vale
Minggu 24 September 2023 / 08:00
Jakarta: Sebenarnya, tempe merupakan olahan kedelai yang melewati proses fermentasi dengan bakteri baik (probiotik), yakni Rhizopus oligosporus.

Selain itu, tempe mentah diyakini masih memiliki kandungan probiotik yang lebih banyak dibandingkan tempe yang sudah dimasak. Pasalnya, bekteri baik bisa mati kala tempe dimasak.

Di Indonesia sendiri tempe merupakan makanan yang cukup digemari, dari anak-anak sampai dewasa. Tapi bagaimana bila tempe mentah menjadi camilan anak balita

Walaupun camilan sehat dianjurkan untuk si kecil, pasti ada kekhawatiran dari pihak orang tua. Memang, tempe mengandung banyak nilai gizi. Mulai dari protein, kalsium, fosfor, hingga zat besi. Dan bila dilihat dari sisi nilai gizi, sebetulnya tidak ada perbedaan antara tempe mentah dan tempe matang.

Namun begitu, mengingat sebagian besar produksi tempe di Indonesia berasal dari industri rumahan, kebersihan tempe mentah belum tentu sepenuhnya terjamin. 

Misal, pembuatannya yang tidak menggunakan sarung tangan, tidak menggunakan masker, bahkan pembuat tempe tidak menggunakan baju di mana kemungkinan keringat yang menetes di tempe itu.

Kemudian saat penjualan, tempe juga ditaruh di jalan-jalan. Jadi, kalau misalnya bisa dimasak, kenapa harus makan mentah?


(Dr. Andreas Wilson Setiawan dalam Hellosehat memaparkan, tempe yang tidak matang memiliki bahaya yang lebih besar daripada manfaatnya. Mengingat sebagian besar produksi tempe di Indonesia berasal dari industri rumahan, kebersihan tempe mentah belum tentu sepenuhnya terjamin. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Amankah makan tempe mentah?


Mengutip laman Hello Sehat, karena higienitas produksinya dipertanyakan, tempe mentah justru bisa mengancam kesehatan, terlebih kesehatan si kecil. Hal ini dikarenakan imunitas anak masih belum sempurna dan tidak sekuat orang dewasa. 

Sehingga anak tidak disarankan untuk mengonsumsi tempe mentah. Apalagi asam pada perut mampu mengurangi jumlah probiotik pada tempe secara signifikan. Jadi, klaim bahwa tempe yang belum matang baik untuk kesehatan tidak sepenuhnya benar.
 

Bahaya tempe mentah bagi tubuh


Karena standar kebersihan industri tidak pasti, ada risiko kontaminasi mikroorganisme penyebab keracunan makanan bila anak mengonsumsi tempe yang belum matang. Lantas apa bahayanya bila anak mengonsumsi tempe mentah?
 

Menyebabkan aflatoksikosis


Prinsipnya, makanan mentah, apapun itu, akan meningkatkan risiko keracunan makanan. Mengutip penelitian dari Georg-August-University Gottingen, produsen tempe yang tidak higienis biasanya menggunakan ragi tempe yang sudah terkontaminasi jamur, seperti Fusarium spp. and Aspergillus flavus. 

Dan keduanya menghasilkan senyawa berbahaya, yaitu aflatoksin. Bila tertelan, akan mengalami aflatoksikosis dengan gejala, seperti:
 
  • - Mual dan muntah
  • - Kulit gatal
  • - Sakit perut
  • - Kulit dan mata berwarna kuning, dan 
  • - Perdarahan
 

Meningkatkan risiko kanker hati


Bahaya konsumsi tempe mentah bahkan bisa memicu kanker hati. Aflatoksin atau tepatnya aflatoksin B1 mengubah gen pada sel hati sehingga muncul mutasi dan menyebabkan kanker liver.
 

Memicu salmonellosis


Melansir dari JAMA Network, bahaya tempe yang satu ini meningkatkan risiko gangguan saluran pencernaan seperti salmonellosis (infeksi bakteri Salmonella). Pasalnya, tempe mentah sulit dicerna oleh proses sistem pencernaan manusia.

Yang harus diperhatikan, bila orang tua melihat Si Kecil mengalami keracunan usai mengonsumsi tempe mentah, segera periksakan ke dokter. 

Jangan lupa biasakan mencuci tangan sebelum makan, perhatikan cara pengelolaan makanan, lihat masa kedaluwarsa makanan yang dimakan, amati warna pada makanan, dan kalau perlu cium bau makanan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH