Menurutnya, Indonesia memiliki momentum besar untuk mendorong tempe sebagai ikon kuliner nasional yang mendunia.
|
Baca juga: Tempe Jadi Pangan Generasi Emas Indonesia
|
“Sekarang ada budaya baru di dunia, budaya vegan. Dan tempe punya peluang luar biasa untuk menjadi makanan dunia,” ujar Giring dalam acara Bangkit Fest yang diselenggarakan GNFI.
Giring mengungkapkan Kementerian Kebudayaan tengah menyiapkan upaya besar agar tempe ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 2026.
Ia menegaskan keberhasilan ini bukan hanya soal pengakuan simbolis, tetapi juga berdampak langsung pada ekonomi masyarakat penghasil tempe.
“Kalau semuanya lancar, akhir 2026 Indonesia akan memperjuangkan tempe sebagai warisan budaya tak benda dunia,” katanya.
Ia menekankan pengakuan UNESCO akan membuka peluang besar bagi industri tempe dari UMKM lokal hingga pelaku kuliner internasional.
Didorong Tren Global Vegan dan Brand-brand Baru
Apalagi Giring menyebut gelombang minat dunia terhadap makanan berbasis nabati sudah semakin kuat. Hal ini membuka jalan bagi tempe sebagai alternatif protein yang alami, sehat, dan berkelanjutan.Ia mencontohkan sejumlah fenomena munculnya Chef Tempe dan berbagai kreator kuliner yang mempopulerkan tempe sebagai hidangan modern.
Banyaknya pelaku industri fesyen, teknologi, dan kreator digital yang ikut mempromosikan tempe di media sosial.
Pertumbuhan bisnis tempe di luar negeri yang kini dikelola bukan hanya oleh diaspora Indonesia.
Dia menceritakan adanya Mayo Tempe sebagai perusahaan orang Indonesia yang dibangun di Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat dia yakin trend ke depannya tempe akan menjadi makanan yang tidak makanan orang Indonesia, tapi makanan dunia.
“Jangan sampai kalah dengan perusahaan-perusahaan luar negeri yang sudah memanfaatkan tren tempe lebih dulu,” kata Giring, merujuk pada produsen tempe asal Amerika yang kini gencar ekspansi global.
Indonesia Harus Jadi Lead Player di ‘Tempe Boom’ Dunia
Dalam pidatonya, Giring berulang kali menekankan Indonesia tidak boleh terlambat menangkap momentum ini. Meski tempe merupakan makanan tradisional Nusantara, kini negara lain sudah melihat tempe sebagai future food.“Kita harus menjadi katalis. Indonesia yang memperkenalkan tempe pada dunia, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Ia juga mengajak anak muda, para kreator, hingga pelaku industri makanan untuk ikut mengangkat tempe sebagai kuliner nasional masa depan.
Menurut Giring, demokratisasi platform digital membuat semua budaya termasuk kuliner punya panggung yang sama. Tempe, dengan identitas lokal dan nilai nutrisi tinggi, memiliki daya tarik yang mudah viral di media sosial global.
“Menjadi diri sendiri justru yang disukai dunia. Dia menuturkan indonesia sekarang menjadi trigger country of the world. Banyak tren global dimulai dari sini.” tegas dia.
Giring yakin popularitas makanan tempe adalah contoh sempurna bagaimana budaya lokal bisa naik kelas menjadi fenomena global.
“Ini kesempatan besar. Tempe bisa jadi makanan dunia. Dan kita harus bangga memulainya dari Indonesia,” kata Giring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id