FAMILY
Mengenal Kretinisme pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Medcom
Selasa 09 Mei 2023 / 22:42
Jakarta: Kretinisme merupakan kondisi di mana kadar hormon tiroid bayi kurang dari normal. Hal ini sering terjadi ketika ibu kurang mengonsumsi yodium selama kehamilan. Kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pasalnya, bayi yang kekurangan hormon tiroid atau hipotiroidisme mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya, sehingga sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu, disarankan bagi bayi baru lahir untuk menjalani pemeriksaan kadar hormon tiroid sebagai langkah pencegahan.
Namun, jika hipotiroidisme tidak diobati dengan benar, bayi tersebut mungkin akan mengalami beberapa gejala seperti kesulitan dalam pertumbuhan berat badan dan panjang badan, kulit dan mata yang kuning, kelesuan, sering tidur, sembelit, bengkak di sekitar pusar, serta bengkak pada wajah.
Melansir halaman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedikitnya 140 juta IQ point hilang lantaran kekurangan yodium. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengobati bayi yang mengalami hipotiroidisme agar dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
.jpg)
(Kretinisme merupakan kondisi kelainan bawaan lahir yang umumnya disebabkan oleh kekurangan yodium pada ibu selama masa kehamilan. Oleh karena itu, guna mencegah kondisi ini terjadi, ibu hamil disarankan untuk mencukupi kebutuhan yodium setiap harinya, yaitu sekitar 220 mcg. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dr. Airindya Bella via Alodokter menyebutkan Sebagian besar kasus kretinisme terjadi karena kelenjar tiroid tidak terbentuk secara sempurna selama kehamilan. Kondisi ini membuat bayi yang baru lahir memiliki kelenjar tiroid dengan jumlah, ukuran, atau bentuk yang abnormal, bahkan tidak memilikinya sama sekali.
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, misalnya ibu mengalami kekurangan yodium selama hamil, mengonsumsi obat-obatan yang mengganggu produksi hormon tiroid, hingga menjalani pengobatan antitiroid.
Pada beberapa kasus lain, kretinisme pada bayi dapat terjadi akibat masalah genetik atau turunan. Pada kasus seperti ini, kelenjar tiroid bayi berkembang dengan sempurna, tetapi tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Meski begitu, kondisi ini jarang sekali terjadi.
Biasanya, pengobatan dilakukan dengan memberikan obat yang mengandung hormon tiroid sintesis bernama levothyroxine. Karena kretinisme merupakan kelainan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka obat levothyroxine harus dikonsumsi dalam jangka panjang. Dosisnya akan disesuaikan dengan kondisi bayi atau anak yang mengalami kretinisme.
Untuk bayi, obat levothyroxine berupa tablet yang harus dihancurkan terlebih dahulu, kemudian dicampur ke dalam ASI atau susu formula dalam botol agar bisa diminum oleh bayi.
Namun, hindari memberikan susu formula yang mengandung kedelai karena protein di dalam kedelai dapat menghambat penyerapan hormon tiroid sintesis.
Selain itu, pengobatan dapat juga dilakukan dengan memberikan obat levothyroxine langsung ke dalam mulut bayi menggunakan pipet. Utamakan berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Pasalnya, bayi yang kekurangan hormon tiroid atau hipotiroidisme mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya, sehingga sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu, disarankan bagi bayi baru lahir untuk menjalani pemeriksaan kadar hormon tiroid sebagai langkah pencegahan.
Namun, jika hipotiroidisme tidak diobati dengan benar, bayi tersebut mungkin akan mengalami beberapa gejala seperti kesulitan dalam pertumbuhan berat badan dan panjang badan, kulit dan mata yang kuning, kelesuan, sering tidur, sembelit, bengkak di sekitar pusar, serta bengkak pada wajah.
Melansir halaman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sedikitnya 140 juta IQ point hilang lantaran kekurangan yodium. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengobati bayi yang mengalami hipotiroidisme agar dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
.jpg)
(Kretinisme merupakan kondisi kelainan bawaan lahir yang umumnya disebabkan oleh kekurangan yodium pada ibu selama masa kehamilan. Oleh karena itu, guna mencegah kondisi ini terjadi, ibu hamil disarankan untuk mencukupi kebutuhan yodium setiap harinya, yaitu sekitar 220 mcg. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Penyebab kretinisme
Dr. Airindya Bella via Alodokter menyebutkan Sebagian besar kasus kretinisme terjadi karena kelenjar tiroid tidak terbentuk secara sempurna selama kehamilan. Kondisi ini membuat bayi yang baru lahir memiliki kelenjar tiroid dengan jumlah, ukuran, atau bentuk yang abnormal, bahkan tidak memilikinya sama sekali.
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, misalnya ibu mengalami kekurangan yodium selama hamil, mengonsumsi obat-obatan yang mengganggu produksi hormon tiroid, hingga menjalani pengobatan antitiroid.
Pada beberapa kasus lain, kretinisme pada bayi dapat terjadi akibat masalah genetik atau turunan. Pada kasus seperti ini, kelenjar tiroid bayi berkembang dengan sempurna, tetapi tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Meski begitu, kondisi ini jarang sekali terjadi.
Cara mengatasi kretinisme
Biasanya, pengobatan dilakukan dengan memberikan obat yang mengandung hormon tiroid sintesis bernama levothyroxine. Karena kretinisme merupakan kelainan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka obat levothyroxine harus dikonsumsi dalam jangka panjang. Dosisnya akan disesuaikan dengan kondisi bayi atau anak yang mengalami kretinisme.
Untuk bayi, obat levothyroxine berupa tablet yang harus dihancurkan terlebih dahulu, kemudian dicampur ke dalam ASI atau susu formula dalam botol agar bisa diminum oleh bayi.
Namun, hindari memberikan susu formula yang mengandung kedelai karena protein di dalam kedelai dapat menghambat penyerapan hormon tiroid sintesis.
Selain itu, pengobatan dapat juga dilakukan dengan memberikan obat levothyroxine langsung ke dalam mulut bayi menggunakan pipet. Utamakan berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)