EXTERIOR

Duh, Kebunku... Ini Gegara Si Kucing!

Mia Vale
Jumat 03 September 2021 / 12:05
Jakarta: Kucing termasuk binatang yang banyak disukai dan dipelihara. Bagi kamu pencinta kucing, mungkin topik ini akan menjadi sensitif. Tapi, bagaimana jika kucing yang berada di taman kamu itu kucing liar atau punya tetangga? Atau sebaliknya. Wah, bisa-bisa keluar tanduk di kepala.

Jadi apa yang bisa dilakukan untuk menjaga perdamaian dengan tetangga kita dan kucing yang tidak diinginkan keluar dari pekarangan kita? Better Homes&Gardens akan memaparkannya cara mengusir kucing dengan cara jitu untuk kamu.
 

Tetap jaga kebersihan


Yang harus diingat saat berkebun, biasakanlah menggunakan sarung tangan. Jika si kecil biasa bermain di kebun, jangan lupa tutup kotak pasirnya. Hal ini berguna untuk menghindari Toxoplasma gondii, parasit yang dapat ditularkan dari kotoran kucing ke manusia. 
 

Alat ultrasonik


Jenis pencegah lainnya, kamu bisa menggunakan suara ultrasonik. Perangkat ini juga menggunakan sensor gerak untuk mendeteksi keberdaan kucing. Lalu, memancarkan alarm suara berfrekuensi tinggi. Suaranya akan mengejutkan kucing tapi hampir tidak terdengar oleh manusia.


kucing
(Kucing benci air karena saat seluruh bulunya basah kuyup, kucing akan merasa tertekan dan tidak bisa bergerak lincah. Ini bisa jadi salah satu kunci mengindarinya dari taman yang sudah kamu rawat ya. Foto: Dok. Ilustrasi/Bhg.com)
 

Mengusir dengan air


Kamu tentu kesal bila taman indahmu diinjak-injak si kucing. Apalagi kalau yang diinjak itu tanaman kesayanganmu di mana bunganya sedang berkembang dengan indahnya. Tapi jangan khawatir. Karena saat ini, kamu dapat mengusir kucing yang sering lenggak lenggok di tamanmu dengan alat penyiram yang banyak dijual di pasaran.

Alat siram ini diaktifkan dengan sensor gerak. Jadi, ketika kucing memasuki medan inframerah alat penyiram, maka aliran air akan keluar ke arah kucing untuk menakut-nakutinya. 

Atau bila kamu sedang berada di taman sambil menyiram tanaman, kamu bisa menyemprotkannya dengan air dari selang ke arah kucing yang sedang lewat. Dijamin, kucing langsung kabur.
 

Penggunaan aroma penolak


Penolak aroma untuk menghalangi kucing masuk ke area tamanmu beragam. Dan banyak penolak yang mengandalkan kapsaisin, zat kimia dalam tumbuhan (cabai, misalnya) yang menimbulkan rasa pedas. Ada pula penolak aroma yang menggunakan bau urin predator. Sehingga kucing merasa takut.

Dengan pengusir aroma apa pun, kamu perlu mengoleskannya kembali setiap tujuh hingga 10 hari atau setelah hujan lebat. Setelah beberapa aplikasi, bau tersebut dapat membuat si kucing jadi enggan untuk mengunjungi taman kamu. 
 

'Pengusiran' secara tradisional


Selain membeli alat-alat yang ada di pasaran, mencegah hadirnya kucing di taman juga bisa dilakukan secara sederhana. Membutuhkan sedikit waktu, memang, tapi bisa menekan biaya yang dikeluarkan.

Caranya, cukup siapkan dua bagian cabai rawit, tiga bagian mustard kering, dan lima sendok tepung. Campurkansemua bahan, lalu taburkan di petak bunga kamu.

Perlu kamu tahu, kucing tidak menyukai bau jeruk. Jadi, dengan meletakkan kulit atau minyak jeruk akan membuat kucing berpikir dua kali untuk menggali tanah di kebun kamu. Pun dengan lavender, kucing tidak suka.

Nah, sudah tidak naik darah lagi, kan? Yang pasti jangan terlalu kasar saat menghalau kucing yang sedang atau sering 'bermain' bersama tanaman yang tumbuh di kebunmu ya. 


Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH