EXTERIOR

5 Fakta Pertanian Organik

Raka Lestari
Jumat 13 Maret 2020 / 11:47

Jakarta: Banyak orang menganggap bahwa pertanian organik berasal dari pertanian keluarga dalam skala kecil, tetapi sebenarnya ada banyak pertanian organik yang sebenarnya diproduksi oleh perusahaan besar.

Dan, seberapa besar atau kecil pertaniannya, tetap harus mengikuti beberapa aturan yang ada. 

Berikut ini adalah beberapa fakta-fakta mengenai pertanian organik yang mungkin belum banyak diketahui: 

1. Menggunakan pestisida tidak sepenuhnya dilarang di pertanian organik

Ada sekitar 25 bahan kimia yang telah disetujui untuk digunakan menurut Jessica Shade, PhD, Direktur program sains di Organic Center di Washington, DC. "Tetapi sebelum petani organik dapat menggunakan 25 bahan itu, mereka harus membuktikan bahwa mereka telah menggunakan setiap metode lainnya yang mungkin bisa untuk mengendalikan hama dan gulma," ujarnya. 

2. Tidak banyak pertanian organik bersertifikat

Meskipun terlihat ada banyak pertanian yang berbasis organik, di Amerika sendiri hanya ada kurang dari satu persen dari 911 juta hektar lahan pertanian yang bersertifikasi organik, menurut Pew Research Center.

3. Harga yang tidak murah

Menurut USDA, produk organik memiliki harga yang lebih mahal sekitar 10 – 30 persen. Namun, beberapa studi menyebutkan bahwa risiko mengonsumsi pestisida pada produk organik sangat rendah, umumnya karena produk organik memiliki kulit atau bagian luar yang lebih tebal untuk melindungi bagian dalamnya.

embed

(Beberapa studi menyebutkan bahwa risiko mengonsumsi pestisida pada produk organik sangat rendah. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

4. Beberapa produk unggulan

Menurut Pew Research Center, beberapa produk organik yang paling sering dicari adalah susu sapi, telur, ayam, apel, selada, stroberi, anggur, tomat, dan jagung. 

5. Pada awalnya tidak perlu ada sertifikasi 

Sebelum abad ke-20 tidak diperlukan sertifikat organik pada sebuah produk karena organik merupakan salah satu cara untuk bertani. Akan tetapi, pada tahun 1940-an atau setelah Perang Dunia II ada banyak pabrik nitrat yang biasa membuat bom beralih untuk memproduksi pupuk sintetis sehingga diperlukan sertifikasi organik untuk membedakan dengan yang berbahan kimia. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH