EXTERIOR

5 Jenis Material Atap Rumah yang Umum Digunakan di Indonesia, serta Pro dan Kontranya

Medcom
Selasa 20 Desember 2022 / 15:35
Jakarta: Bertambahnya penduduk tentu akan menambah jumlah rumah pada suatu daerah. Berbagai bangunan rumah tentu tidak terlepas dari kehadiran yang satu ini, atap.

Berbicara tentang atap, tak terlepas dari bebragai jenis material yang digunakannya. Banyak orang memilih jenis atap berdasarkan budget dan kebutuhannya.

Tapi, tahukah kamu setiap jenis memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Simak terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut:
 

1. Atap metal


Atap metal bisa berupa apa saja mulai dari baja hingga tembaga. Bahan atap logam ringan, dapat didaur ulang, dan hemat energi.

Meski bermain Cat on a Hot Tin Roof, atap metal justru menyerap sepertiga dari panas asbes. Bahannya tahan lama, memiliki ketahanan yang baik terhadap elemen, dan dapat menyesuaikan berbagai kemiringan atap.

Tetapi banyak orang tidak menyukai tampilan atap logam. Tembaga dapat mengembangkan patina hijau seiring bertambahnya usia. Dan yang lebih buruk adalah, harganya terbilang mahal.
 

2. Atap tanah liat


Jenis bahan atap yang satu ini sudah ada sejak jaman dulu alias sangat umum digunakan. Atap ini memiliki kekuatan yang cukup baik, untuk memasang atap atau genteng tanah liat ini membutuhkan suatu rangka dengan kemiringan 35 derajat. Sistem penerapannya dengan inter locking atau saling mengunci.

Hebatnya atap tanah liat ini bisa menyerap energi panas dari matahari, sehinggga di dalam rumah kita tak perlu merasakan panas yang hebat dan saat hujan pun tak berisik. Namun seiring bertambahnya waktu, genteng akan berubah warna dan berjamur.

Terlihat paling sering di atas rumah semen, ubin tanah liat itu berat. Bobotnya juga membutuhkan struktur penyangga yang sangat kuat, yang biasanya berarti memperkuat atap sebelum mengaplikasikannya.
 

3. Atap beton


Atap beton bisa bertahan lama; itu juga memiliki ketahanan api yang sangat baik. Ini lebih murah daripada tanah liat dan cocok dengan berbagai estetika rumah. Terdapat 2 macam dalam atap ini yaitu beton dan atap beton bertulang.

Material yang berat mungkin memerlukan penguatan atap. Itu juga bisa retak dan pecah dalam angin kencang. Beton lebih murah daripada tanah liat, bahkan masih lebih murah daripada asbes.
 

4. Atap Keramik


Serupa dengan atap tanah liat, namun pada step terakhir atap ini melalui proses finishing dengan pemberian warna yang beragam dan biasanya memiliki hasil glossy. Hal ini bertujuan untuk melindungi atap dari jamur.

Namun kekurangan dari atap ini adalah pemasangannya cukup rumit, harga yang cukup mahal, dan kemiringan rumah minimal 30 derajat.
 

5. Atap seng


Jenis material atap pada atap ini adalah lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng dengan tujuan untuk membuatnya menjadi tahan karat. Bila lapisan seng sudah mulai hilang, maka atap akan mulai berkarat dan bocor.

Jika sedang turun hujan, atap akan otomatis berisik. Namun atap seng ini mudah diaplikasikan karena tidak memerlukan banyak rangka sehingga mudah dipasang.

Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH