COMMUNITY

Dampak Lingkungan setelah Penerapan Bijak Berplastik

A. Firdaus
Kamis 13 Oktober 2022 / 11:12
Jakarta: Gerakan #BijakBerplastik yang digulirkan Danone-AQUA sejak 2018 berhasil merangkum beberapa dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan gaya hidup masyarakat. Hal itu tercantum dalam studi yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB-UI).

Studi dilakukan secara independen dalam empat tahun ke belakang. Tak hanya dampak yang signifikan terhadap lingkungan dari gerakan #Bijakberplastik, melainkan juga ekonomi dan sosial.

Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan, gerakan #BijakBerplastik menjadi komitmen perusahaan untuk  mengimplementasikan praktik Ekonomi Sirkular dalam operasional perusahaan dan pengelolaan sampah kemasan paska konsumsi secara berkelanjutan.

"Guna memastikan keakuratan data serta transparansi, kami bermitra dengan LPEM UI untuk mengukur dampak gerakan #BijakBerplastik terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial," ucap Vera.

Kajian atas Gerakan #BijakBerplastik dibedakan dalam tiga kategori, yaitu dampak lingkungan, ekonomi dan sosial, dan dijalankan melalui pendekatan survei dengan total 200 responden dan cakupan wilayah di DKI Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bali. Untuk Dampak lingkungan di antaranya sebagai berikut:

- Jumlah sampah yang didaur ulang menjadi 17% lebih banyak, sehingga menurunkan jumlah sampah yang tetap berada di TPA sebesar 14% dan mengurangi volume sampah yang berakhir di ekosistem laut.

- Gerakan ini juga diestimasi berkontribusi menurunkan jumlah sampah yang dibakar dan dapat menghindari emisi hingga mencapai 36.369 ton CO2, setara dengan penghematan emisi dari perjalanan 5.288 kali mengelilingi bumi dengan mobil berbahan bakar bensin atau juga setara dengan penurunan jejak karbon di Jakarta Selatan sebesar 0,17%.

- Emisi yang diturunkan dari pemanfaatan rPET adalah sekitar 122.268,7 ton CO2e, setara dengan emisi yang dihasilkan ketika menempuh perjalanan pulang pergi Jakarta - New York sebanyak 26.872 kali atau juga setara dengan penurunan jejak karbon di Jakarta Selatan sebesar 0,58%.

- Apabila kemasan galon guna ulang tidak tidak pernah ada, maka terdapat potensi kenaikan emisi karbon sebanyak 24.510 ton CO2e.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH