COMMUNITY
Misi Keberlanjutan, 1.792 Koper Preloved Jadi Instalasi Scholar Panel di Sekolah Dasar
Medcom
Kamis 18 Desember 2025 / 17:00
Jakarta: Jenama Samsonite Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dan dampak sosial melalui instalasi Scholar Panel di SDN Cipeujeh Wetan 03, Cirebon, Jawa Barat.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program tahunan Samsonite Luggage Trade-In, sebuah misi berkelanjutan yang autentik, bertanggung jawab, dan berdampak nyata.
Samsonite Indonesia memastikan setiap koper preloved yang diserahkan pelanggan benar-benar diolah kembali menjadi fasilitas fungsional yang bermanfaat dan bernilai bagi masyarakat.
Melalui program Trade-In 2025, Samsonite Indonesia mengumpulkan 1.792 koper preloved dari 36 toko di seluruh Indonesia. Seluruh koper yang terkumpul melalui proses penyortiran dan pengolahan material yang bertanggung jawab, di mana material yang memenuhi kriteria kemudian dimanfaatkan sebagai bahan utama produksi Scholar Panel.
Proses ini pun memastikan bahwa setiap koper yang diserahkan pelanggan dikelola dengan tujuan keberlanjutan dan dampak sosial yang jelas.
"Melalui inisiatif Scholar Panel, material hasil repurposing tersebut diubah menjadi panel peredam suara yang membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih tenang, fokus, dan nyaman bagi anak-anak. Kami percaya bahwa pilihan yang tepat dan bertanggung jawab dapat menghadirkan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat," ujar Nadya Pertiwi, Country Head Samsonite Indonesia.
Diketahui, SDN Cipeujeh Wetan 03 dipilih karena lokasinya yang berada tepat di sisi jalur kereta api, sehingga para siswa dan guru terpapar kebisingan hingga 92 dB, setara dengan suara kereta melintas atau lalu lintas padat.

(Mirror windows untuk memastikan cahaya alami tetap masuk tanpa mengurangi kualitas akustik. Foto: Dok. Istimewa)
Tingkat kebisingan tersebut dapat mengganggu konsentrasi, meningkatkan stres, dan menghambat proses belajar. Melalui kolaborasi dengan SONE Engineering, Scholar Panel dipasang dan berhasil menurunkan kebisingan menjadi 50 dB, sesuai standar WHO untuk lingkungan belajar yang sehat. Penurunan ini menciptakan ruang kelas yang lebih tenang, aman, dan kondusif bagi proses belajar-mengajar.
"Fokus utama terletak pada kontrol kebisingan dan akustik arsitektur. Kami ingin menghadirkan dampak nyata bagi komunitas. Tujuannya adalah menciptakan ruang kelas yang lebih tenang, produktif, dan mendukung kenyamanan belajar bagi para siswa," jelas Jason Setiadi, Founder SONE Acoustics.
Sementara itu, Defri Dwipaputra, Chief Creative & Experience Officer, Dentsu Creative Indonesia menambahkan "Sebagai kelanjutan dari Scholar Panel, inisiatif ini terus membuktikan bahwa kreativitas harus memberikan dampak nyata. Dari mengatasi kebisingan pesawat hingga kebisingan kereta api, kami menunjukkan bagaimana desain, budaya, dan inovasi dapat menghadirkan ruang kelas yang lebih baik bagi anak-anak."
Juga, merancang struktur panel yang terinspirasi dari Candi Bentar yang melambangkan Gunung Mahameru. Perpaduan unsur budaya lokal dengan fungsi teknis ini menghasilkan ruang belajar yang lebih nyaman, sehat, dan memiliki identitas visual yang kuat.
"Kolaborasi melalui Project Scholar Panel bersama Samsonite selalu menjadi pengalaman yang bermakna. Proyek ini mengingatkan kami bahwa ruang belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk suara, dan melalui desain kami berupaya berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa di SDN Cipeujeh Wetan," tutur perwakilan dari FFFAAARRR.
Menurut Nadya, program Trade-In bukan sekadar menukar koper lama dengan yang baru, tetapi memastikan setiap material bekas dimanfaatkan untuk memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan komunitas.
"Melalui inisiatif ini, kami bersama-sama membantu anak-anak Indonesia mendapatkan ruang belajar yang lebih baik, dengan setiap pelanggan menjadi bagian dari perubahan yang berkelanjutan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Inisiatif ini merupakan bagian dari program tahunan Samsonite Luggage Trade-In, sebuah misi berkelanjutan yang autentik, bertanggung jawab, dan berdampak nyata.
Samsonite Indonesia memastikan setiap koper preloved yang diserahkan pelanggan benar-benar diolah kembali menjadi fasilitas fungsional yang bermanfaat dan bernilai bagi masyarakat.
Melalui program Trade-In 2025, Samsonite Indonesia mengumpulkan 1.792 koper preloved dari 36 toko di seluruh Indonesia. Seluruh koper yang terkumpul melalui proses penyortiran dan pengolahan material yang bertanggung jawab, di mana material yang memenuhi kriteria kemudian dimanfaatkan sebagai bahan utama produksi Scholar Panel.
Proses ini pun memastikan bahwa setiap koper yang diserahkan pelanggan dikelola dengan tujuan keberlanjutan dan dampak sosial yang jelas.
"Melalui inisiatif Scholar Panel, material hasil repurposing tersebut diubah menjadi panel peredam suara yang membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih tenang, fokus, dan nyaman bagi anak-anak. Kami percaya bahwa pilihan yang tepat dan bertanggung jawab dapat menghadirkan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat," ujar Nadya Pertiwi, Country Head Samsonite Indonesia.
Diketahui, SDN Cipeujeh Wetan 03 dipilih karena lokasinya yang berada tepat di sisi jalur kereta api, sehingga para siswa dan guru terpapar kebisingan hingga 92 dB, setara dengan suara kereta melintas atau lalu lintas padat.

(Mirror windows untuk memastikan cahaya alami tetap masuk tanpa mengurangi kualitas akustik. Foto: Dok. Istimewa)
Tingkat kebisingan tersebut dapat mengganggu konsentrasi, meningkatkan stres, dan menghambat proses belajar. Melalui kolaborasi dengan SONE Engineering, Scholar Panel dipasang dan berhasil menurunkan kebisingan menjadi 50 dB, sesuai standar WHO untuk lingkungan belajar yang sehat. Penurunan ini menciptakan ruang kelas yang lebih tenang, aman, dan kondusif bagi proses belajar-mengajar.
"Fokus utama terletak pada kontrol kebisingan dan akustik arsitektur. Kami ingin menghadirkan dampak nyata bagi komunitas. Tujuannya adalah menciptakan ruang kelas yang lebih tenang, produktif, dan mendukung kenyamanan belajar bagi para siswa," jelas Jason Setiadi, Founder SONE Acoustics.
Sementara itu, Defri Dwipaputra, Chief Creative & Experience Officer, Dentsu Creative Indonesia menambahkan "Sebagai kelanjutan dari Scholar Panel, inisiatif ini terus membuktikan bahwa kreativitas harus memberikan dampak nyata. Dari mengatasi kebisingan pesawat hingga kebisingan kereta api, kami menunjukkan bagaimana desain, budaya, dan inovasi dapat menghadirkan ruang kelas yang lebih baik bagi anak-anak."
Transformasi ruang belajar holistik
Program ini tidak berhenti pada pemasangan panel akustik saja. Samsonite bersama SONE Engineering dan FFFAAARRR Architecture Company juga melakukan renovasi menyeluruh dengan mengecat ulang tiga ruang kelas yang paling terdampak, memasang mirror windows untuk memastikan cahaya alami tetap masuk tanpa mengurangi kualitas akustik.Juga, merancang struktur panel yang terinspirasi dari Candi Bentar yang melambangkan Gunung Mahameru. Perpaduan unsur budaya lokal dengan fungsi teknis ini menghasilkan ruang belajar yang lebih nyaman, sehat, dan memiliki identitas visual yang kuat.
"Kolaborasi melalui Project Scholar Panel bersama Samsonite selalu menjadi pengalaman yang bermakna. Proyek ini mengingatkan kami bahwa ruang belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk suara, dan melalui desain kami berupaya berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa di SDN Cipeujeh Wetan," tutur perwakilan dari FFFAAARRR.
Menurut Nadya, program Trade-In bukan sekadar menukar koper lama dengan yang baru, tetapi memastikan setiap material bekas dimanfaatkan untuk memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan komunitas.
"Melalui inisiatif ini, kami bersama-sama membantu anak-anak Indonesia mendapatkan ruang belajar yang lebih baik, dengan setiap pelanggan menjadi bagian dari perubahan yang berkelanjutan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)