COMMUNITY
Ekspresikan 'Speaking Skin' Lewat Lukisan Tentang Perempuan
A. Firdaus
Sabtu 15 November 2025 / 18:19
Jakarta: Speaking Skin menjadi bagian dari gerakan besar dalam mengajak perempuan mengekspresikan diri dan membangun rasa percaya diri. Di era digital saat ini, citra tubuh juga sering kali dipengaruhi oleh standar kecantikan yang tidak realistis.
Setiap perempuan memiliki cerita di balik kulitnya, pandangan terhadap kulit diubah bukan hanya dari segi kecantikan, tetapi sebagai cerminan kekuatan dalam diri dan keaslian mereka.
Seorang seniman bernama Saskia Gita Sakanti menjelaskan bahwa seni ilustrasi bisa menggambarkan emosi dan imajinasi lebih dalam, berbeda dengan foto atau film yang lebih langsung. "Lukisan membantu perempuan melihat diri dengan lebih positif dan realistis, termasuk kulit dan teksturnya," dalam acara Lactacyd hadirkan “Museum of Speaking Skin” Rayakan Perjalanan Merawat Kulit Lewat Inovasi Terbaru di Bintaro Jaya Xchange Mall 2, Jumat (14/11/25).
Ia mengimplementasikannya dalam karyanya dengan menggambar tentang merawat diri sendiri. Lukisan yang ia buat menceritakan perjalanannya dari tomboy yang tidak suka merawat diri hingga dewasa yang belajar merawat kulit.

Saskia Gita Sakanti. Dok. Secillia/Medcom
Ia menggambarkan fase-fase perempuan dalam lukisannya yang dimulai dari anak kecil yang bingung, remaja tomboy, hingga dewasa yang memahami bahwa merawat diri itu sesuai keinginan masing-masing.
"Kejar apa yang membuat kamu paling nyaman, bukan standar seperti kulit putih atau tubuh kurus. Yang penting adalah sehat dan bahagia," tambah Saskia.
Sependapat dengan hal itu, Chenny Aviana seorang seniman juga menekankan bahwa merawat kulit adalah salah satu cara utama untuk itu. Lukisannya bercerita tentang perempuan yang melihat dirinya di masa lalu dan learning at this with our own reflection.

Chenny Aviana & lukisannya berjudul In the Flesh. Dok. Secillia/Medcom
Ia berbagi pengalaman pribadinya, di mana ia belajar untuk lebih lembut pada diri sendiri. selain itu, ia juga mengingatkan untuk tidak merawat kulit sembarangan.
“Caranya adalah tidak terlalu keras pada diri sendiri, lebih memaklumi perubahan seperti penuaan. Kulit itu penting, jadi kita harus sadar dengan makanan dan produk yang digunakan," kata Chenny dalam kesempatan yang sama.
Para seniman tersebut juga mengajak perempuan agar tidak malu dengan warna kulit, bekas-bekas jerawat, dan stretch mark yang perempuan punya.
Mereka sepakat bahwa kepercayaan diri meningkat seiring usia dan jangan bandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang punya wajah dan perjalanan sendiri.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Setiap perempuan memiliki cerita di balik kulitnya, pandangan terhadap kulit diubah bukan hanya dari segi kecantikan, tetapi sebagai cerminan kekuatan dalam diri dan keaslian mereka.
Seorang seniman bernama Saskia Gita Sakanti menjelaskan bahwa seni ilustrasi bisa menggambarkan emosi dan imajinasi lebih dalam, berbeda dengan foto atau film yang lebih langsung. "Lukisan membantu perempuan melihat diri dengan lebih positif dan realistis, termasuk kulit dan teksturnya," dalam acara Lactacyd hadirkan “Museum of Speaking Skin” Rayakan Perjalanan Merawat Kulit Lewat Inovasi Terbaru di Bintaro Jaya Xchange Mall 2, Jumat (14/11/25).
Ia mengimplementasikannya dalam karyanya dengan menggambar tentang merawat diri sendiri. Lukisan yang ia buat menceritakan perjalanannya dari tomboy yang tidak suka merawat diri hingga dewasa yang belajar merawat kulit.

Saskia Gita Sakanti. Dok. Secillia/Medcom
Ia menggambarkan fase-fase perempuan dalam lukisannya yang dimulai dari anak kecil yang bingung, remaja tomboy, hingga dewasa yang memahami bahwa merawat diri itu sesuai keinginan masing-masing.
"Kejar apa yang membuat kamu paling nyaman, bukan standar seperti kulit putih atau tubuh kurus. Yang penting adalah sehat dan bahagia," tambah Saskia.
Sependapat dengan hal itu, Chenny Aviana seorang seniman juga menekankan bahwa merawat kulit adalah salah satu cara utama untuk itu. Lukisannya bercerita tentang perempuan yang melihat dirinya di masa lalu dan learning at this with our own reflection.

Chenny Aviana & lukisannya berjudul In the Flesh. Dok. Secillia/Medcom
Ia berbagi pengalaman pribadinya, di mana ia belajar untuk lebih lembut pada diri sendiri. selain itu, ia juga mengingatkan untuk tidak merawat kulit sembarangan.
“Caranya adalah tidak terlalu keras pada diri sendiri, lebih memaklumi perubahan seperti penuaan. Kulit itu penting, jadi kita harus sadar dengan makanan dan produk yang digunakan," kata Chenny dalam kesempatan yang sama.
Para seniman tersebut juga mengajak perempuan agar tidak malu dengan warna kulit, bekas-bekas jerawat, dan stretch mark yang perempuan punya.
Mereka sepakat bahwa kepercayaan diri meningkat seiring usia dan jangan bandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang punya wajah dan perjalanan sendiri.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)