Jakarta: Pada masa Pandemi covid-19, proses belajar mengajar dilakukan di rumah. Kegiatan ini telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tangerang Selatan, Putu Desi Indrawati menyebutkan banyak tantangan dan pengalaman yang didapat. "Luar Biasa, banyak sekali pengalaman dan cerita yang dirasakan," kata Desi saat diwawancara The Community, Podme.id.
Desi menyebutkan ada kerinduan yang mendalam untuk dapat kembali berkumpul di kelas bersama siswa. Namun, hal tersebut belum bisa terwujud lantaran pandemi yang belum kunjung mereda. "Rindu candaannya, rindu pembelajarannya, rindu ketawanya, pembelajarannya," ujarnya.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh (pjj) memiliki berbagai kendala. Utamanya lantaran pjj bergantung kepada akses internet. Terkadang, koneksi internet tidak mendukung, hal itu berbeda dengan proses belajar mengajar di kelas.
"Kalau belajar tatap muka kitabisa berinteraksi secara langsung antara siswa dan guru, tapi dalam pjj itu sulit didapatkan," ucapnya.
Dia menilai pjj untuk mata pelajaran matematika jauh sulit. Sebab proses mengajar matematika memerlukan konsep, dan konsep itu sendiri kan harus sampai kepada siswa.
"Kenapa saya bilang sulit, ya karena itu tadi saya bilang interaksi antara guru dan siswa sangat minim. Walaupun kita menggunakan video atau menggunakan whapsapp tetap bagi saya itu sulit. Namun kita tetap mencari alternatif-alternatiflainnya sehingga siswa dapat memahaminya walaupun tidak sepenuhnyalebih bagus dibandingkan? tatap muka," paparnya.
Desi menuturkan, komunikasi MGMP berjalan intens. Berbagai fomula pun dicoba untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi guru dan siswa.
"Sudah mulai di bulan Agustus, nanti di Bulan November kita akan adakan lagi pelatihan. Di Bulan Agustus itu kita pelatihan penyusuna bahan ajar daring dan luring, lalu Sabtu, 20 November 2020 kita akan mengadakan assesment kompentensi minimum dan Digital Smart Class Room," imbuhnya.
Di Hari Guru Nasional pada 25 November ini, Desi berharap guru, siswa dan orang tua terus semangat, jangan patah semangat. Dan Pandemi segera berlalu. "Pendidikan ini tanggung jawab kita bersama, bukan tanggung jawab guru saja," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(YDH)
Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tangerang Selatan, Putu Desi Indrawati menyebutkan banyak tantangan dan pengalaman yang didapat. "Luar Biasa, banyak sekali pengalaman dan cerita yang dirasakan," kata Desi saat diwawancara The Community, Podme.id.
Desi menyebutkan ada kerinduan yang mendalam untuk dapat kembali berkumpul di kelas bersama siswa. Namun, hal tersebut belum bisa terwujud lantaran pandemi yang belum kunjung mereda. "Rindu candaannya, rindu pembelajarannya, rindu ketawanya, pembelajarannya," ujarnya.
Menurutnya, pembelajaran jarak jauh (pjj) memiliki berbagai kendala. Utamanya lantaran pjj bergantung kepada akses internet. Terkadang, koneksi internet tidak mendukung, hal itu berbeda dengan proses belajar mengajar di kelas.
"Kalau belajar tatap muka kitabisa berinteraksi secara langsung antara siswa dan guru, tapi dalam pjj itu sulit didapatkan," ucapnya.
Dia menilai pjj untuk mata pelajaran matematika jauh sulit. Sebab proses mengajar matematika memerlukan konsep, dan konsep itu sendiri kan harus sampai kepada siswa.
"Kenapa saya bilang sulit, ya karena itu tadi saya bilang interaksi antara guru dan siswa sangat minim. Walaupun kita menggunakan video atau menggunakan whapsapp tetap bagi saya itu sulit. Namun kita tetap mencari alternatif-alternatiflainnya sehingga siswa dapat memahaminya walaupun tidak sepenuhnyalebih bagus dibandingkan? tatap muka," paparnya.
Desi menuturkan, komunikasi MGMP berjalan intens. Berbagai fomula pun dicoba untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi guru dan siswa.
"Sudah mulai di bulan Agustus, nanti di Bulan November kita akan adakan lagi pelatihan. Di Bulan Agustus itu kita pelatihan penyusuna bahan ajar daring dan luring, lalu Sabtu, 20 November 2020 kita akan mengadakan assesment kompentensi minimum dan Digital Smart Class Room," imbuhnya.
Di Hari Guru Nasional pada 25 November ini, Desi berharap guru, siswa dan orang tua terus semangat, jangan patah semangat. Dan Pandemi segera berlalu. "Pendidikan ini tanggung jawab kita bersama, bukan tanggung jawab guru saja," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)