COMMUNITY
Buku Panduan Pentingnya Pengetahuan Sebelum Menikah, Apakah Sudah Cukup?
Medcom
Rabu 01 Februari 2023 / 21:03
Jakarta: Apa yang pertama kali terlintas di benakmu ketika mendengar kata "menikah"? Apakah kesucian pernikahan dalam agama atau kesahan menikah secara hukum yang membuatnya lebih berharga?
Apakah kamu seseorang yang masih menghargai formalitas menikah dengan orang yang kamu pilih untuk dicintai selamanya? Berikut ini adalah pentingnya menyiapkan diri sebelum menikah.
Pernikahan adalah pencipta dan penopang modal manusia dan sosial yang kuat untuk orang dewasa. Hal ini sama pentingnya dengan pendidikan dalam mempromosikan kesehatan, kekayaan, dan kesejahteraan masyarakat.

(Ini adalah sebuah buku tentang pengetahuan lanjutan yang berisikan pengetahuan konselor dalam membantu sejumlah resolusi konflik rumah tangga karya Rani Anggraeni, seorang Certified Couple Relationship Therapist dan Conscious Marriage Advocate sekaligus Founder Indonesia Bahagia. Foto: Dok. Instagram Rani Anggraeni Dewi/@rani_anggraeni_dewi_)
Sayangnya tak jarang orang yang menikah tanpa dasar pengetahuan lengkap, apalagi di era gempuran tren menikah muda.
Sebagai seorang Certified Couple Relationship Therapist dan Conscious Marriage Advocate, Rani Anggraeni menuangkan pemikirannya akan konsep conscious marriage atau pernikahan berkesadaran yang mengedepankan kesetaraan dalam pengelolaan hubungan rumah tangga di buku “Untuk Apa Menikah” yang rilis di tahun 2021.
“Sebagai panduan persiapan pernikahan, alih-alih Bu Rani memaparkan berbagai aspek yang perlu diperhatikan dari sisi psikologis, sosial, finansial, hingga spiritual, yang sebenarnya merupakan hal esensial dalam mempersiapkan pernikahan,” jelas Nurul Idzni, editor dari buku 'Untuk Apa Menikah'.
Bahkan, kita semua tahu bahwa pernikahan itu sulit. Ini hanya beberapa alasan mengapa orang saat ini melihat pernikahan sebagai beban daripada sesuatu yang bisa dibanggakan. Pernikahan bukan hanya bersenang-senang di hari H saja.
Mendapati pernyataan tersebut, ternyata pengetahuan sebelum menikah masih belum cukup. Setelah mendapatkan pemahaman mengenai persiapan pernikahan pada buku pertama dan masuk menjalani kehidupan pernikahan, tentu umumnya pasangan akan menghadapi sejumlah tantangannya.
Sekalipun sudah mengenal pasangan selama bertahun-tahun, konflik dan perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi. Untuk itulah Rani juga merilis bukunya yang berjudul, “Untuk Apa Bertahan” sebagai pengetahuan lanjutan yang berisikan pengetahuan konselor dalam membantu sejumlah resolusi konflik rumah tangga, terutama perselingkuhan.
Nandhita Nur Fadjriah
(TIN)
Apakah kamu seseorang yang masih menghargai formalitas menikah dengan orang yang kamu pilih untuk dicintai selamanya? Berikut ini adalah pentingnya menyiapkan diri sebelum menikah.
Apa yang harus dipersiapkan sebelum menikah?
Pernikahan adalah pencipta dan penopang modal manusia dan sosial yang kuat untuk orang dewasa. Hal ini sama pentingnya dengan pendidikan dalam mempromosikan kesehatan, kekayaan, dan kesejahteraan masyarakat.

(Ini adalah sebuah buku tentang pengetahuan lanjutan yang berisikan pengetahuan konselor dalam membantu sejumlah resolusi konflik rumah tangga karya Rani Anggraeni, seorang Certified Couple Relationship Therapist dan Conscious Marriage Advocate sekaligus Founder Indonesia Bahagia. Foto: Dok. Instagram Rani Anggraeni Dewi/@rani_anggraeni_dewi_)
Sayangnya tak jarang orang yang menikah tanpa dasar pengetahuan lengkap, apalagi di era gempuran tren menikah muda.
Sebagai seorang Certified Couple Relationship Therapist dan Conscious Marriage Advocate, Rani Anggraeni menuangkan pemikirannya akan konsep conscious marriage atau pernikahan berkesadaran yang mengedepankan kesetaraan dalam pengelolaan hubungan rumah tangga di buku “Untuk Apa Menikah” yang rilis di tahun 2021.
“Sebagai panduan persiapan pernikahan, alih-alih Bu Rani memaparkan berbagai aspek yang perlu diperhatikan dari sisi psikologis, sosial, finansial, hingga spiritual, yang sebenarnya merupakan hal esensial dalam mempersiapkan pernikahan,” jelas Nurul Idzni, editor dari buku 'Untuk Apa Menikah'.
Apakah pengetahuan sebelum menikah saja sudah cukup?
Bahkan, kita semua tahu bahwa pernikahan itu sulit. Ini hanya beberapa alasan mengapa orang saat ini melihat pernikahan sebagai beban daripada sesuatu yang bisa dibanggakan. Pernikahan bukan hanya bersenang-senang di hari H saja.
Mendapati pernyataan tersebut, ternyata pengetahuan sebelum menikah masih belum cukup. Setelah mendapatkan pemahaman mengenai persiapan pernikahan pada buku pertama dan masuk menjalani kehidupan pernikahan, tentu umumnya pasangan akan menghadapi sejumlah tantangannya.
Sekalipun sudah mengenal pasangan selama bertahun-tahun, konflik dan perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi. Untuk itulah Rani juga merilis bukunya yang berjudul, “Untuk Apa Bertahan” sebagai pengetahuan lanjutan yang berisikan pengetahuan konselor dalam membantu sejumlah resolusi konflik rumah tangga, terutama perselingkuhan.
Nandhita Nur Fadjriah
(TIN)