COMMUNITY
Media Academy Hadirkan Widya Saputra di Pelatihan MC Pegawai BP2MI
M Rodhi Aulia
Selasa 01 November 2022 / 18:05
Jakarta: Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melatih sejumlah pegawainya menjadi master of ceremony (MC) profesional. BP2MI menggandeng lembaga pelatihan dan sertifikasi profesi, Media Academy.
"Kami dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) sangat mengapresiasi apa yang kita lakukan hari ini, pendidikan kilat MC," kata Kepala PPSDM BP2MI Firdaus Zazali dalam sambutannya pada kegiatan bertema Being a Great Master of Ceremony (MC), di Gedung Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat, Selasa, 1 November 2022.
Menurut Firdaus, pihaknya ingin menghadirkan insan BP2MI yang memiliki kemampuan tambahan sebagai MC profesional. Terlebih BP2MI merupakan lembaga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Presenter Metro TV Widya Saputra hadir sebagai salah satu pemateri. Ia berbagi tips dan trik menjadi MC profesional.
"Sebagai seorang MC, kita adalah bukan bintang acara, melainkan fasilitator. Tidak bisa belajar instan. MC adalah keahlian yang bisa dipelajari dengan banyak latihan," kata Widya Saputra.
Widya mengingatkan bahwa seorang MC harus mempersiapkan diri. Mulai dari memahami format acara yang akan dibawakan, apakah bersifat formal, semi formal atau kenegaraan.
Kemudian MC harus melakukan riset terkait sejumlah hal. Pertama, latar belakang acara, rundown, audiens dan tempat acara.
"Jangan sampai salah sebut nama atau slip of the tounge (keseleo lidah)," ujar Widya.

(Foto:Medcom.id/M Rodhi Aulia)
Baca juga: BP2MI Gandeng Media Academy Latih Pegawai jadi MC Profesional
Ia mengatakan, MC harus memberikan impresi pertama yang baik di hadapan audiens. Pembukaan harus disampaikan secara singkat, namun menarik.
Sebagai tuan rumah, lanjut Widya, MC tentu harus menyapa audiens dengan ramah. Kontak mata dengan penuh antusias dan gestur serta ekspresi tubuh, sangat penting.
"Juga bahasa yang kita sampaikan, semakin sederhana, semakin bisa dimengerti," ungkap Widya.
Dalam sebuah acara bisa saja terdapat kendala atau krisis yang tidak terduga. Seorang MC harus mampu mengendalikan hal tersebut.
Ia mencontohkan ketika terjadi kendala teknis, MC harus bisa berimprovisasi. MC bisa menyampaikan sesuatu yang dapat mencegah audiens terjebak dalam krisis.
"Ini baru banget terjadi, ketika penandatanganan MoU, pulpennya tidak berfungsi. MC bisa menyampaikan kalimat yang pada intinya membuat audiens seolah tidak sadar sedang menunggu kedatangan pulpen baru," ujarnya.
Widya menegaskan, MC juga harus adaptif. Pasalnya, perubahan bisa terjadi sewaktu-waktu. Kuncinya harus tetap tenang dan tanggap.
"MC dituntut untuk menjadi pribadi yang ramah dan menyenangkan saat membawakan acara. Sedikit humor dapat mencairkan suasana, namun bukan berarti MC harus bercanda setiap saat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(ROS)
"Kami dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) sangat mengapresiasi apa yang kita lakukan hari ini, pendidikan kilat MC," kata Kepala PPSDM BP2MI Firdaus Zazali dalam sambutannya pada kegiatan bertema Being a Great Master of Ceremony (MC), di Gedung Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat, Selasa, 1 November 2022.
Menurut Firdaus, pihaknya ingin menghadirkan insan BP2MI yang memiliki kemampuan tambahan sebagai MC profesional. Terlebih BP2MI merupakan lembaga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Presenter Metro TV Widya Saputra hadir sebagai salah satu pemateri. Ia berbagi tips dan trik menjadi MC profesional.
"Sebagai seorang MC, kita adalah bukan bintang acara, melainkan fasilitator. Tidak bisa belajar instan. MC adalah keahlian yang bisa dipelajari dengan banyak latihan," kata Widya Saputra.
Widya mengingatkan bahwa seorang MC harus mempersiapkan diri. Mulai dari memahami format acara yang akan dibawakan, apakah bersifat formal, semi formal atau kenegaraan.
Kemudian MC harus melakukan riset terkait sejumlah hal. Pertama, latar belakang acara, rundown, audiens dan tempat acara.
"Jangan sampai salah sebut nama atau slip of the tounge (keseleo lidah)," ujar Widya.

(Foto:Medcom.id/M Rodhi Aulia)
Baca juga: BP2MI Gandeng Media Academy Latih Pegawai jadi MC Profesional
Ia mengatakan, MC harus memberikan impresi pertama yang baik di hadapan audiens. Pembukaan harus disampaikan secara singkat, namun menarik.
Sebagai tuan rumah, lanjut Widya, MC tentu harus menyapa audiens dengan ramah. Kontak mata dengan penuh antusias dan gestur serta ekspresi tubuh, sangat penting.
"Juga bahasa yang kita sampaikan, semakin sederhana, semakin bisa dimengerti," ungkap Widya.
Dalam sebuah acara bisa saja terdapat kendala atau krisis yang tidak terduga. Seorang MC harus mampu mengendalikan hal tersebut.
Ia mencontohkan ketika terjadi kendala teknis, MC harus bisa berimprovisasi. MC bisa menyampaikan sesuatu yang dapat mencegah audiens terjebak dalam krisis.
"Ini baru banget terjadi, ketika penandatanganan MoU, pulpennya tidak berfungsi. MC bisa menyampaikan kalimat yang pada intinya membuat audiens seolah tidak sadar sedang menunggu kedatangan pulpen baru," ujarnya.
Widya menegaskan, MC juga harus adaptif. Pasalnya, perubahan bisa terjadi sewaktu-waktu. Kuncinya harus tetap tenang dan tanggap.
"MC dituntut untuk menjadi pribadi yang ramah dan menyenangkan saat membawakan acara. Sedikit humor dapat mencairkan suasana, namun bukan berarti MC harus bercanda setiap saat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)