COMMUNITY
Pameran Ngerembes: Yang Tersisa dan Lahir di Sudut Jagakarsa
Elang Riki Yanuar
Jumat 03 Februari 2023 / 20:30
Jakarta: Komunitas Gudskul Ekosistem menghadirkan pameran bertajuk Ngerembes: Pameran Arsip 17 Tahun Anstardam. Pameran ini menampilkan arsip-arsip perjalanan 17 tahun perkumpulan Anstardam (Anak Sekitar Dam) Jagakarsa, lewat koleksi arsip foto, poster, ingatan warga, dan objek-objek yang diproduksi sepanjang perjalanan berkolektif.
Perkumpulan Anak Sekitar Dam (Anstardam) muncul secara natural bersamaan dengan terbangunnya danau buatan milik Kebun Binatang Ragunan di dataran rendah sekitar Gang Haji Namun, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada tahun 2006. Sekumpulan pemuda yang berteman sejak kecil lalu meratakannya untuk lapangan sepak bola.
Sejak saat itu situ Anstardam terus tumbuh sebagai kolektif. Bermula dari tim sepak bola, lambat laun mereka berkembang menjadi himpunan pecinta alam yang kini disebut sebagai Himpala Anstardam.
Hubungan lintas generasi anak-anak Anstardam terbentuk dari interaksi sehari-hari di ruang-ruang intim sekitar Gang Seban tak jauh di rumah warga milik (alm.) Abah Madrais bin Haji Sarmali yang menjadi base camp tongkrongan Anstardam.

Anak-anak Anstardam tidak hanya mengalami perubahan lanskap lingkungan, tetapi juga turut aktif memproduksi ruang publik alternatif. Mereka menyaksikan empang-empang yang diurug, kebun-kebun yang menjadi rumah, jalan tanah yang berganti aspal.
Beberapa kali akses menuju lahan lapangan dan dam ditutup tembok pembatas oleh pihak pemilik lahan. Tak kehilangan akal, tembok-tembok itu mereka lubangi lagi sehingga warga punya akses ke 'ruang publik' lapangan, dam, dan akses jalan yang lebih efisien ke lingkungan sekitar.
Pameran ini menampilkan arsip-arsip perjalanan 17 tahun Anstardam lewat koleksi arsip foto, poster, ingatan warga, dan objek-objek yang diproduksi Anstardam. Beberapa foto diambil oleh anak-anak mereka, sebagian lainnya diambil oleh beberapa tukang foto keliling yang bersepeda ontel membawa 'kodak' dari kampung ke kampung di awal 2000-an.

Selain koleksi lawas, foto-foto dan poster kegiatan terbaru diambil dari media sosial Himpala Anstardam yang kini dikelola oleh generasi termuda mereka. Kumpulan arsip dan objek tersebut kemudian diinterpretasikan ulang oleh anak-anak Anstardam, berkolaborasi dengan seniman dari Gudskul Ekosistem.
Sejumlah kolaborator pameran ini melibatkan Satria (Manyun), Satriyawan (Awenk), Ridwan (Lontong), Sahrul (Alunk), Wildan (Dancok), Hengki (Olenk), Soemantri Gelar, Degi Bintoro, Angga Cipta, dan Rifandi Nugroho.
Pameran Arsip 17 Tahun Anstardam berlangsung sejak 27 Januari hingga 4 Februari 2023. Ngerembes merupakan bagian dari program Open House: Neba di Marih yang diselenggarakan oleh Gudskul Ekosistem bersama warga Jagakarsa. Acara ini juga dimeriahkan oleh akustik musik, masak-masak hingga karaoke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)
Perkumpulan Anak Sekitar Dam (Anstardam) muncul secara natural bersamaan dengan terbangunnya danau buatan milik Kebun Binatang Ragunan di dataran rendah sekitar Gang Haji Namun, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada tahun 2006. Sekumpulan pemuda yang berteman sejak kecil lalu meratakannya untuk lapangan sepak bola.
Sejak saat itu situ Anstardam terus tumbuh sebagai kolektif. Bermula dari tim sepak bola, lambat laun mereka berkembang menjadi himpunan pecinta alam yang kini disebut sebagai Himpala Anstardam.
Hubungan lintas generasi anak-anak Anstardam terbentuk dari interaksi sehari-hari di ruang-ruang intim sekitar Gang Seban tak jauh di rumah warga milik (alm.) Abah Madrais bin Haji Sarmali yang menjadi base camp tongkrongan Anstardam.

Anak-anak Anstardam tidak hanya mengalami perubahan lanskap lingkungan, tetapi juga turut aktif memproduksi ruang publik alternatif. Mereka menyaksikan empang-empang yang diurug, kebun-kebun yang menjadi rumah, jalan tanah yang berganti aspal.
Beberapa kali akses menuju lahan lapangan dan dam ditutup tembok pembatas oleh pihak pemilik lahan. Tak kehilangan akal, tembok-tembok itu mereka lubangi lagi sehingga warga punya akses ke 'ruang publik' lapangan, dam, dan akses jalan yang lebih efisien ke lingkungan sekitar.
Pameran ini menampilkan arsip-arsip perjalanan 17 tahun Anstardam lewat koleksi arsip foto, poster, ingatan warga, dan objek-objek yang diproduksi Anstardam. Beberapa foto diambil oleh anak-anak mereka, sebagian lainnya diambil oleh beberapa tukang foto keliling yang bersepeda ontel membawa 'kodak' dari kampung ke kampung di awal 2000-an.

Selain koleksi lawas, foto-foto dan poster kegiatan terbaru diambil dari media sosial Himpala Anstardam yang kini dikelola oleh generasi termuda mereka. Kumpulan arsip dan objek tersebut kemudian diinterpretasikan ulang oleh anak-anak Anstardam, berkolaborasi dengan seniman dari Gudskul Ekosistem.
Sejumlah kolaborator pameran ini melibatkan Satria (Manyun), Satriyawan (Awenk), Ridwan (Lontong), Sahrul (Alunk), Wildan (Dancok), Hengki (Olenk), Soemantri Gelar, Degi Bintoro, Angga Cipta, dan Rifandi Nugroho.
Pameran Arsip 17 Tahun Anstardam berlangsung sejak 27 Januari hingga 4 Februari 2023. Ngerembes merupakan bagian dari program Open House: Neba di Marih yang diselenggarakan oleh Gudskul Ekosistem bersama warga Jagakarsa. Acara ini juga dimeriahkan oleh akustik musik, masak-masak hingga karaoke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)