COMMUNITY
Mengenal Gaya Hidup Van Life, Bakal Jadi Gaya Hidup Kekinian?
Putri Purnama Sari
Kamis 29 September 2022 / 12:00
Jakarta: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Nomaden adalah sekelompok orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap atau biasanya berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Untuk kamu yang merasa bosan dengan gaya hidup stabil dan rutinitas yang itu-itu saja, Van Life bisa menjadi salah satu solusinya.
Van life adalah fenomena traveling di mana seseorang bepergian dalam jarak yang jauh untuk waktu yang lama dan hidup di dalam mobil van secara nomaden. Seseorang yang hidup dengan gaya Van life seringkali disebut sebagai Van Lifer.
Mobil Van sendiri adalah salah satu transportasi andalan untuk mengantarkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Mobil ini juga diminati masyarakat karena dapat menampung banyak orang. Semenjak itulah, mobil van banyak dimanfaatkan untuk perjalanan jauh sehingga dijadikan sebagai ‘rumah’ bagi seorang van lifer. Mereka hidup dan menjalani aktivitas di dalam mobil van saat berkelana ke berbagai penjuru dunia.
Salah satu alasan kenapa banyak traveler lebih memilih untuk menggunakan mobil van ketimbang mobil lain adalah karena mobil van memiliki efektivitas ruang yang besar sehingga sangat memungkinkan untuk dimodifikasi dengan berbagai fitur seperti kamar tidur, dapur, dan juga kamar mandi.
Kelebihan lainnya yang paling dinikmati seorang van lifer adalah hidup di atas rumah berjalan, dengan begitu akan selalu ada tempat untuk dituju, kapanpun, kemanapun tanpa dikejar waktu. Mereka juga bisa mengatur jadwal mereka sendiri kapanpun mereka mau.
Bisa traveling dengan ongkos yang murah dengan cara hidup dalam mobil van telah diterapkan pasangan Lauren dan Craig, sepasang nomads dari Britania Raya ini menghabiskan delapan tahun hidup di van untuk keliling dunia. Mereka sudah mengunjungi 50 negara, dari negara-negara di Benua Eropa, Asia, Australia hingga New Zealand.
Menurut mereka, sarana van untuk travelling ini bisa memotong banyak ongkos, seperti biaya penginapan hotel dan bahkan mereka hanya menghabiskan USD 20 per hari untuk biaya hidup selama di perjalanan.
Dilansir dari akun YouTube Exploring Alternatives, Lauren dan Craig biasanya bekerja selama enam bulan, dan kemudian melakukan perjalanan selama satu tahun menggunakan uang yang mereka peroleh.
Mereka juga biasa mengajukan visa liburan kerja ketika mengunjungi negara-negara Barat. Mereka juga memilih untuk tinggal di dalam van ketika mengunjungi negara-negara yang akomodasinya mahal. Dengan tinggal di dalam van, mereka bisa menghemat uang untuk biaya tempat tinggal. Alternatif lain yang biasa mereka lakukan adalah dengan tidak makan di luar, mereka memasak makanannya sendiri.
Jika dilihat, Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan dan pesona alam yang sangat melimpah dan cocok dijadikan sebagai sarana petualangan seorang van lifer, dan sangat memungkinkan untuk menghasilkan gaya petualangan hidup van lifer yang seru.
Sayangnya, di Indonesia sendiri gaya hidup seperti ini masih jarang ditemukan. Biasanya road trip seperti ini lebih sering dilakukan orang barat, sebab untuk bisa menjadi seorang van lifer sejati ada banyak faktor dan risiko yang harus dihadapi, salah satunya adalah finansial yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(WAN)
Van life adalah fenomena traveling di mana seseorang bepergian dalam jarak yang jauh untuk waktu yang lama dan hidup di dalam mobil van secara nomaden. Seseorang yang hidup dengan gaya Van life seringkali disebut sebagai Van Lifer.
Mobil Van sendiri adalah salah satu transportasi andalan untuk mengantarkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Mobil ini juga diminati masyarakat karena dapat menampung banyak orang. Semenjak itulah, mobil van banyak dimanfaatkan untuk perjalanan jauh sehingga dijadikan sebagai ‘rumah’ bagi seorang van lifer. Mereka hidup dan menjalani aktivitas di dalam mobil van saat berkelana ke berbagai penjuru dunia.
Salah satu alasan kenapa banyak traveler lebih memilih untuk menggunakan mobil van ketimbang mobil lain adalah karena mobil van memiliki efektivitas ruang yang besar sehingga sangat memungkinkan untuk dimodifikasi dengan berbagai fitur seperti kamar tidur, dapur, dan juga kamar mandi.
Baca: Tips Travelling dengan Bujet Minim bagi Pemula |
Kelebihan lainnya yang paling dinikmati seorang van lifer adalah hidup di atas rumah berjalan, dengan begitu akan selalu ada tempat untuk dituju, kapanpun, kemanapun tanpa dikejar waktu. Mereka juga bisa mengatur jadwal mereka sendiri kapanpun mereka mau.
Bisa traveling dengan ongkos yang murah dengan cara hidup dalam mobil van telah diterapkan pasangan Lauren dan Craig, sepasang nomads dari Britania Raya ini menghabiskan delapan tahun hidup di van untuk keliling dunia. Mereka sudah mengunjungi 50 negara, dari negara-negara di Benua Eropa, Asia, Australia hingga New Zealand.
Menurut mereka, sarana van untuk travelling ini bisa memotong banyak ongkos, seperti biaya penginapan hotel dan bahkan mereka hanya menghabiskan USD 20 per hari untuk biaya hidup selama di perjalanan.
Dilansir dari akun YouTube Exploring Alternatives, Lauren dan Craig biasanya bekerja selama enam bulan, dan kemudian melakukan perjalanan selama satu tahun menggunakan uang yang mereka peroleh.
Mereka juga biasa mengajukan visa liburan kerja ketika mengunjungi negara-negara Barat. Mereka juga memilih untuk tinggal di dalam van ketika mengunjungi negara-negara yang akomodasinya mahal. Dengan tinggal di dalam van, mereka bisa menghemat uang untuk biaya tempat tinggal. Alternatif lain yang biasa mereka lakukan adalah dengan tidak makan di luar, mereka memasak makanannya sendiri.
Jika dilihat, Indonesia adalah salah satu negara dengan kekayaan dan pesona alam yang sangat melimpah dan cocok dijadikan sebagai sarana petualangan seorang van lifer, dan sangat memungkinkan untuk menghasilkan gaya petualangan hidup van lifer yang seru.
Sayangnya, di Indonesia sendiri gaya hidup seperti ini masih jarang ditemukan. Biasanya road trip seperti ini lebih sering dilakukan orang barat, sebab untuk bisa menjadi seorang van lifer sejati ada banyak faktor dan risiko yang harus dihadapi, salah satunya adalah finansial yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)