COMMUNITY

Pentingnya Edukasi Bijak Pilah Sampah di Lingkungan Masjid Istiqlal

A. Firdaus
Rabu 20 Maret 2024 / 18:15
Jakarta: Momen Ramadan menjadikan Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata religi yang paling diminati. Hal itu tercermin dengan meningkatnya jumlah jemaah yang datang ke masjid terbesar di Asia Tenggara ini.

Kunjungan baik Jemaah yang ingin beribadah, atau sekadar wisata religi di Masjid Istiqlal bertambah secara signifikan. Dari yang biasanya berjumlah 4000-an jemaah saat weekday, dan 8000-an saat weekend, naik menjadi 8000-an jemaah ketika weekday dan 12000-an hingga 17000-an pada saat Ramadan ini.

Sejatinya, antusiasme para jemaah ini pun memiliki dampak positif, namun pada sisi lain muncul sampah di sekitaran lingkungan Masjid. Sehingga dibutuhkan kesadaran jemaah untuk bisa menjaga kebersihan di lingkungan masjid.

Hal ini menggerakkan PT. Unilever Indonesia Tbk untuk mengajak pihak Masjid Istiqlal melakukan program Bijak Pilah Sampah. Program ini selain menyediakan tempat sampah yang sesuai jenisnya, juga menghadirkan edukasi kepada jemaah agar bijak pilah dan kelola sampah.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Nurdiana Darus, mengatakan, Unilever Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat dan termasuk mendorong upaya-upaya pelestarian lingkungan.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Masjid Istiqlal Masuk Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia

"Kemitraan jangka panjang yang terjalin bersama Masjid Istiqlal sejak 2017 lalu merupakan salah satu manifestasi dari komitmen tersebut," ujar Nurdiana saat talkshow edukasi bertajuk Bincang Ramadhan: Ramadhan Bersih, Bersihkan Hati, Bersihkan Lingkungan di Masjid Istiqlal.

"Pada momen Ramadan kali ini kami kembali bermitra bersama Istiqlal, kali ini mengajak masyarakat khususnya pengunjung Masjid Istiqlal untuk lebih bijak dalam memilah dan mengolah sampah. Semoga upaya bersama ini bisa diterapkan juga tidak hanya di lingkungan masjid tetapi di rumah," terangnya.

Komitmen Unilever Indonesia dalam menjaga lingkungan sebenarnya telah dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti upaya pengumpulan dan pemrosesan sampah plastik dan program penatagunaan air di pesantren dan masjid.

Bahkan telah berlangsung sejak 2008, di mana Unilever Indonesia telah membina 4.000 Bank Sampah di 50 kabupaten/kota yang tersebar di 11 provinsi. Selama 2022, jumlah pengumpulan sampah anorganik – termasuk plastik – dari Bank Sampah binaan dan jaringannya telah mencapai lebih dari 28.636 ton.

Selain itu, kemitraan dengan Masjid Istiqlal terkait pelestarian lingkungan juga telah terjalin melalui berbagai aktivitas, salah satunya program Water Stewardship - di mana Unilever Indonesia mendonasikan unit gerobak listrik pembawa tangki air kepada Badan Pengelola Masjid Istiqlal. Tujuannya untuk mendistribusikan air hasil daur ulang dan penampungan air hujan guna memenuhi berbagai kebutuhan di lingkungan masjid.

Aktivitas di masjid khususnya Masjid Istiqlal sepanjang Ramadhan kian meningkat. Hal ini berdampak pula pada meningkatnya jumlah sampah di wilayah masjid. Wakil Ketua Bidang Riayah Masjid Istiqlal, Her Pramtama menyampaikan, sepanjang Ramadan, Masjid Istiqlal aktif menggelar rangkaian kegiatan, mulai dari shalat wajib berjamaah, shalat tarawih, program itikaf, hingga buka puasa bersama dan penyediaan ribuan takjil bagi masyarakat.

Antusiasme masyarakat untuk beribadah dan berbuka puasa di area Masjid Istiqlal tak bisa dipungkiri berimplikasi pada timbulan sampah yang akhirnya menumpuk di TPA.

"Alhamdulillah, melalui kolaborasi dengan Unilever Indonesia, masyarakat bisa lebih mudah dan teredukasi dalam memilah sampah mereka, sehingga dampaknya dapat mengurangi timbulan sampah yang dikirim ke TPA," ungkap Her Pramtama.

Meningkatnya jumlah timbulan sampah di Bulan Ramadan juga diamini oleh Kepala Pengurangan dan Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dedy Setiono, SH, M.Kn. Saat ini, sampah masih menjadi isu lingkungan yang dihadapi bersama. Salah satu sebab, sistem pengelolaan sampah yang masih menggunakan metode kumpul-angkut-buang yang mengakibatkan sampah bertumpuk di TPA.

Ironisnya, di bulan Ramadan yang identik dengan semangat menahan diri, timbulan sampah yang dihasilkan meningkat 20% per hari. Pada Maret ini, Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta 2024 mencatat kenaikan volume sampah sebanyak 168 ton per hari.

"Padahal jika dikelola bersama dengan bijak, tumpukan sampah di TPA dapat dikurangi, sehingga berdampak positif bagi kelestarian lingkungan," terang Dedy.

Pada Ramadan kali ini, Unilever Indonesia memperkuat kolaborasinya dengan Masjid Istiqlal terkait isu lingkungan. Unilever Indonesia menggandeng platform yang memfasilitasi daur ulang sampah, Duitin – menyediakan 10 set tempat sampah terpilah di area Masjid Istiqlal dan memastikan sampah yang terkumpul dapat dimanfaatkan kembali, sehingga dapat mengurangi tumpukan sampah di TPA.

Tak hanya itu, diskusi edukatif bertajuk ‘Bincang Ramadhan: Ramadhan Bersih, Bersihkan Hati, Bersihkan Lingkungan’ juga digelar. Acara ini menghadirkan narasumber-narasumber relevan serta melibatkan partisipasi komunitas setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH