COMMUNITY
'Jurus Jitu' Kopi, dari Zaman Dulu Temani dan 'Sukseskan' Pekerjaan Manusia
Medcom
Selasa 20 Juni 2023 / 17:07
Jakarta: Seorang wanita dengan outer merah menuangkan kopi ke wanita di depannya. Ini dipertegas dengan coffee pot di tangan kanannya dan tangan kiri memegang cup untuk diberikan ke wanita bergaun putih memakai outer berwarna smokey green.
Setidaknya itu adalah terjemahan dari lukisan tempo dulu yang bertajuk "Sultana being offered coffee by a servant (oil on canvas)" oleh Loo, Carle van (1705-65).
Lukisan yang berada di Musee des Arts Decoratifs (Museum of Decorative Arts), Paris, Prancis itu menegaskan bahwa keberadaan kopi setidaknya sudah hadir sejak beberapa abad silam. Sebelum nenek kita dan neneknya nenek kita lahir. Ya, tiga ratusan tahun lebih.
Berbicara soal kopi, mungkin kita sudah banyak tahu tentang kopi yang paling terkenal, yaitu Arabica dan Robusta. Dalam lansiran "The History of Coffee" lewat Explore Mode bahwa saat ini lebih dari 450 juta cup kopi dikonsumi oleh seluruh orang di dunia per harinya. Jumlah yang sangat substansial bukan? Namun nyatanya jenis biji kopi bukan hanya duo famous itu.

(Peta sabuk biji kopi atau the coffee bean belt. Foto: Dok. Helena Coffee)
Terkenal di dunia jenis kopi Robusta dan Arabica yang telah banyak diproduksi oleh berbagai negara. Namun, dua jenis kopi lainnya yang belum banyak diketahui yaitu Liberica dan Excelsa. Keempat jenis kopi tersebut tumbuh di daratan yang kini dikenal dengan sebutan "The Coffee Bean Belt" atau sabuk biji kopi.
"The Coffee Bean Belt" adalah wilayah di sekitar khatulistiwa, yang meliputi daerah tropis Capricorn dan Cancer. Wilayah ini memiliki iklim dan suhu yang ideal untuk pertumbuhan kopi.
Di mana empat jenis biji kopi ini dapat tumbuh dan diproduksi dengan baik karena musim, iklim, lokasi negara yang bisa dibilang 'menguntungkan'.
Mengambil peta yang dibuat oleh laman Helena Coffee, beberapa negara ini termasuk di dalam sabuk biji tersebut, yaitu:

(Empat jenis kopi di the coffee bean belt. Foto: Dok. Coffee Affection)
Menurut Organisasi Kopi Internasional, sebanyak 20 miliar pon kopi diproduksi di Bean Belt per tahun. Mari berkenalan dengan empat kopi tersebut.
Biji kopi Arabica adalah jenis yang paling umum dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sejarawan percaya bahwa Arabika adalah jenis kopi pertama yang dibudidayakan dan berasal dari dataran tinggi Ethiopia.
Biji kopi Arabica sekarang tumbuh di Amerika Latin. Kopi Arabica memiliki rasa manis, buah-buahan, dan sedikit asam. Biji kopi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar tujuh tahun, untuk mencapai kematangan dan siap dipanen. Hal ini menyebabkan harga kopi Arabica cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis biji kopi lainnya.
Biji kopi Robusta adalah jenis kedua yang paling umum dan lebih mudah ditemukan di supermarket dan toko kelontong. Biji kopi Robusta tumbuh di Afrika dan Indonesia. Salah satu keunggulan Robusta adalah kandungan kafeinnya yang tinggi.
Ini menjadi keuntungga dan sering digunakan untuk membuat espresso dan minuman dengan kandungan kafein yang tinggi. Namun, biji kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan Arabika.
Meskipun begitu, karena harga yang lebih terjangkau dan ketahanannya terhadap penyakit, biji kopi Robusta tetap menjadi pilihan yang populer di banyak pasar.
Biji kopi Liberica adalah jenis biji kopi yang lebih jarang ditemui dan hanya menyumbang persentase kecil dari total produksi kopi di dunia. Biji kopi Liberica tumbuh terutama di beberapa bagian Asia Tenggara. Rasa biji kopi Liberica umumnya dianggap unik dan memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi produksinya terbatas. Buat kamu pencinta kopi, harus coba deh!
Biji kopi Excelsa juga termasuk jenis biji kopi yang jarang ditemui. Biji kopi Excelsa tumbuh di beberapa bagian Asia Tenggara. Biji kopi Excelsa juga menyumbang persentase kecil dari total produksi kopi dunia. Kopi Excelsa memiliki rasa yang khas dengan sentuhan pahit dan asam yang ringan.
Saat ini, Brasil adalah eksportir kopi terbesar di dunia. Brasil diketahui menghasilkan 45 juta karung per tahun, terutama biji Arabica.
.jpg)
(Kopi jadi penambah semangat kamu untuk jalani hari-hari kamu yang penuh dengan pencapaian. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Selain menjadi komoditi yang menjanjikan, kopi punya peran penting pada kesehatan tubuh. Menurut dr. Sienny Agustin dalam Alodokter menyebutkan manfaat kopi bisa diperoleh dari kandungan beragam mineral di dalamnya, seperti kalium, natrium, folat, dan magnesium. Kopi juga mengandung antioksidan riboflavin.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman berkafein, termasuk kopi, dapat menurunkan risiko terkena penyakit Parkinson (gangguan sistem saraf pusat yang memengaruhi gerakan). Minumnya dengan cara sehat ya, tentunya minus gula.
Minum satu sampai dua cangkir kopi pe rhari juga diketahui berkhasiat dalam menjaga kesehatan jantung. Manfaat kopi ini diyakini berpotensi dalam menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Pada beberapa penelitian, konsumsi kopi mengurangi risiko terjadinya demensia atau pikun. Tapi tak meninggalkan konsumsi sayuran dan buah serta olahraga yang rutin ya.
Tentu saja tak dipungkiri kafein di dalamnya. Kafein yang akan memengaruhi tubuh. Dr. Patricia Lukas Goentoro dari RSUI lewat Hallosehat memaparkan bahwa kafein memicu reaksi adrenalin.
Mungkin ini sedikit ribet, tapi kamu perlu tahu bahwa kafein merupakan salah satu zat yang bekerja dengan cara menstimulasi sistem saraf pusat.
Bila sudah masuk ke dalam tubuh, kafein akan diserap dari darah ke jaringan tubuh. Konsentrasi tertinggi kafein dalam plasma yaitu 15 – 120 menit setelah kafein dicerna tubuh.
Mekanisme kafein mirip dengan kerja adenosin, yakni senyawa yang berperan sebagai neurotransmitter inhibitor (menghambat sinyal otak) dan berikatan dengan reseptor (penerimaan) pada otak.
Pada kondisi yang normal, adenosin membantu proses tidur dan menekan aktivitas sistem saraf. Selain itu, adenosin dapat melebarkan pembuluh darah pada otak agar menyerap banyak oksigen saat tidur.
Namun tak menghilangkan fungsi kafein sebagai adrenalin.
Sistem saraf manusia umumnya melihat kafein sebagai adenosin, sehingga senyawa ini akan berikatan dengan reseptor adenosin di otak. Hanya saja, kafein akan memanfaatkan seluruh reseptor adenosin pada otak, sehingga sel tubuh tidak dapat mendeteksi adenosin.
Hasilnya, sel tubuh akan menjadi lebih aktif karena tidak ada adenosin yang merilekskan. Akibatnya, otak menganggap hal ini sebagai pertanda bahaya bagi tubuh dan memicu reaksi adrenalin. Maka dari itu, beberapa orang menggunakan manfaat dari kafein ini untuk tetap terjaga ketika merasa lesu atau mengantuk. Bisa jadi, kamu salah satunya kan? Jadi selain doa dan kerja keras, ada jasa kopi yang juga temani pencapaian kamu.
Kalau kamu sedang berada di London, Inggris atau suatu hari sedang berjalan-jalan di area Dalston, jangan lupa mampir ke kedai coffee dan aneka kue berdesain serba biru bernama "NgopiUK". Kedai ini milik pasangan asal Indonesia lho, yaitu Elmira dan Birama. Kami spill deh biar kamu enggak penasaran!
(Video: Dok. Instagram NgopiUK - Coffee Shop, Indonesian Coffee roasters, green bean provider, coffeeshop in UK/@ngopiuk)
Fauzi Pratama Ramadhan dan
Yatin Suleha
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Setidaknya itu adalah terjemahan dari lukisan tempo dulu yang bertajuk "Sultana being offered coffee by a servant (oil on canvas)" oleh Loo, Carle van (1705-65).
Lukisan yang berada di Musee des Arts Decoratifs (Museum of Decorative Arts), Paris, Prancis itu menegaskan bahwa keberadaan kopi setidaknya sudah hadir sejak beberapa abad silam. Sebelum nenek kita dan neneknya nenek kita lahir. Ya, tiga ratusan tahun lebih.
Berbicara soal kopi, mungkin kita sudah banyak tahu tentang kopi yang paling terkenal, yaitu Arabica dan Robusta. Dalam lansiran "The History of Coffee" lewat Explore Mode bahwa saat ini lebih dari 450 juta cup kopi dikonsumi oleh seluruh orang di dunia per harinya. Jumlah yang sangat substansial bukan? Namun nyatanya jenis biji kopi bukan hanya duo famous itu.
"The Coffee Bean Belt"

(Peta sabuk biji kopi atau the coffee bean belt. Foto: Dok. Helena Coffee)
Terkenal di dunia jenis kopi Robusta dan Arabica yang telah banyak diproduksi oleh berbagai negara. Namun, dua jenis kopi lainnya yang belum banyak diketahui yaitu Liberica dan Excelsa. Keempat jenis kopi tersebut tumbuh di daratan yang kini dikenal dengan sebutan "The Coffee Bean Belt" atau sabuk biji kopi.
"The Coffee Bean Belt" adalah wilayah di sekitar khatulistiwa, yang meliputi daerah tropis Capricorn dan Cancer. Wilayah ini memiliki iklim dan suhu yang ideal untuk pertumbuhan kopi.
Di mana empat jenis biji kopi ini dapat tumbuh dan diproduksi dengan baik karena musim, iklim, lokasi negara yang bisa dibilang 'menguntungkan'.
Mengambil peta yang dibuat oleh laman Helena Coffee, beberapa negara ini termasuk di dalam sabuk biji tersebut, yaitu:
- 1. Papua New Guinea (dengan karakter kopi medium body, quick finish)
- 2. Indonesia berada di daerah Sumatra (dengan karakter kopi full body, deeply sweet finish)
- 3. Brasil (dengan karakter kopi full body, clean finish)
- 4. Honduras (dengan karakter kopi full body, ligering sweet finish)
- 5. Peru (dengan karakter kopi light fruity flavor, clean finish)
- 6. Guatemala (dengan karakter kopi light body, clean finish)
- 7. Columbia (dengan karakter kopi medium body, heavy finish), dan
- 8. Ethiopia (dengan karakter kopi medium body, clean finish)
Kenali si Arabica, Robusta, Liberica, dan Excelsa

(Empat jenis kopi di the coffee bean belt. Foto: Dok. Coffee Affection)
Menurut Organisasi Kopi Internasional, sebanyak 20 miliar pon kopi diproduksi di Bean Belt per tahun. Mari berkenalan dengan empat kopi tersebut.
1. Arabica
Biji kopi Arabica adalah jenis yang paling umum dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sejarawan percaya bahwa Arabika adalah jenis kopi pertama yang dibudidayakan dan berasal dari dataran tinggi Ethiopia.
Biji kopi Arabica sekarang tumbuh di Amerika Latin. Kopi Arabica memiliki rasa manis, buah-buahan, dan sedikit asam. Biji kopi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar tujuh tahun, untuk mencapai kematangan dan siap dipanen. Hal ini menyebabkan harga kopi Arabica cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis biji kopi lainnya.
2. Robusta
Biji kopi Robusta adalah jenis kedua yang paling umum dan lebih mudah ditemukan di supermarket dan toko kelontong. Biji kopi Robusta tumbuh di Afrika dan Indonesia. Salah satu keunggulan Robusta adalah kandungan kafeinnya yang tinggi.
Ini menjadi keuntungga dan sering digunakan untuk membuat espresso dan minuman dengan kandungan kafein yang tinggi. Namun, biji kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan Arabika.
Meskipun begitu, karena harga yang lebih terjangkau dan ketahanannya terhadap penyakit, biji kopi Robusta tetap menjadi pilihan yang populer di banyak pasar.
3. Liberica
Biji kopi Liberica adalah jenis biji kopi yang lebih jarang ditemui dan hanya menyumbang persentase kecil dari total produksi kopi di dunia. Biji kopi Liberica tumbuh terutama di beberapa bagian Asia Tenggara. Rasa biji kopi Liberica umumnya dianggap unik dan memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi produksinya terbatas. Buat kamu pencinta kopi, harus coba deh!
4. Excelsa
Biji kopi Excelsa juga termasuk jenis biji kopi yang jarang ditemui. Biji kopi Excelsa tumbuh di beberapa bagian Asia Tenggara. Biji kopi Excelsa juga menyumbang persentase kecil dari total produksi kopi dunia. Kopi Excelsa memiliki rasa yang khas dengan sentuhan pahit dan asam yang ringan.
Saat ini, Brasil adalah eksportir kopi terbesar di dunia. Brasil diketahui menghasilkan 45 juta karung per tahun, terutama biji Arabica.
'Si peneman' kesuksesan
.jpg)
(Kopi jadi penambah semangat kamu untuk jalani hari-hari kamu yang penuh dengan pencapaian. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Selain menjadi komoditi yang menjanjikan, kopi punya peran penting pada kesehatan tubuh. Menurut dr. Sienny Agustin dalam Alodokter menyebutkan manfaat kopi bisa diperoleh dari kandungan beragam mineral di dalamnya, seperti kalium, natrium, folat, dan magnesium. Kopi juga mengandung antioksidan riboflavin.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman berkafein, termasuk kopi, dapat menurunkan risiko terkena penyakit Parkinson (gangguan sistem saraf pusat yang memengaruhi gerakan). Minumnya dengan cara sehat ya, tentunya minus gula.
Minum satu sampai dua cangkir kopi pe rhari juga diketahui berkhasiat dalam menjaga kesehatan jantung. Manfaat kopi ini diyakini berpotensi dalam menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Pada beberapa penelitian, konsumsi kopi mengurangi risiko terjadinya demensia atau pikun. Tapi tak meninggalkan konsumsi sayuran dan buah serta olahraga yang rutin ya.
Tentu saja tak dipungkiri kafein di dalamnya. Kafein yang akan memengaruhi tubuh. Dr. Patricia Lukas Goentoro dari RSUI lewat Hallosehat memaparkan bahwa kafein memicu reaksi adrenalin.
Mungkin ini sedikit ribet, tapi kamu perlu tahu bahwa kafein merupakan salah satu zat yang bekerja dengan cara menstimulasi sistem saraf pusat.
Bila sudah masuk ke dalam tubuh, kafein akan diserap dari darah ke jaringan tubuh. Konsentrasi tertinggi kafein dalam plasma yaitu 15 – 120 menit setelah kafein dicerna tubuh.
Mekanisme kafein mirip dengan kerja adenosin, yakni senyawa yang berperan sebagai neurotransmitter inhibitor (menghambat sinyal otak) dan berikatan dengan reseptor (penerimaan) pada otak.
Pada kondisi yang normal, adenosin membantu proses tidur dan menekan aktivitas sistem saraf. Selain itu, adenosin dapat melebarkan pembuluh darah pada otak agar menyerap banyak oksigen saat tidur.
Namun tak menghilangkan fungsi kafein sebagai adrenalin.
Sistem saraf manusia umumnya melihat kafein sebagai adenosin, sehingga senyawa ini akan berikatan dengan reseptor adenosin di otak. Hanya saja, kafein akan memanfaatkan seluruh reseptor adenosin pada otak, sehingga sel tubuh tidak dapat mendeteksi adenosin.
Hasilnya, sel tubuh akan menjadi lebih aktif karena tidak ada adenosin yang merilekskan. Akibatnya, otak menganggap hal ini sebagai pertanda bahaya bagi tubuh dan memicu reaksi adrenalin. Maka dari itu, beberapa orang menggunakan manfaat dari kafein ini untuk tetap terjaga ketika merasa lesu atau mengantuk. Bisa jadi, kamu salah satunya kan? Jadi selain doa dan kerja keras, ada jasa kopi yang juga temani pencapaian kamu.
Kalau kamu sedang berada di London, Inggris atau suatu hari sedang berjalan-jalan di area Dalston, jangan lupa mampir ke kedai coffee dan aneka kue berdesain serba biru bernama "NgopiUK". Kedai ini milik pasangan asal Indonesia lho, yaitu Elmira dan Birama. Kami spill deh biar kamu enggak penasaran!
(Video: Dok. Instagram NgopiUK - Coffee Shop, Indonesian Coffee roasters, green bean provider, coffeeshop in UK/@ngopiuk)
Fauzi Pratama Ramadhan dan
Yatin Suleha
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)