COMMUNITY
Pemberian Eartip Usai Kucing Disteril, Seperlu Apa dan Amankah?
Mia Vale
Minggu 10 September 2023 / 08:00
Jakarta: Salah satu cara untuk menekan kelahiraan kucing, utamanya kucing liar, biasa para pencinta kucing (cat lover) atau pemilik hewan peliharaan melakukan sterilisasi bagi anabul-anabul mereka.
Dan usai disteril, umumnya kucing-kucing tersebut akan diberikan tanda di salah satu telinganya, berupa eartip. Eartip ini secara umum ada dua bentuk, yaitu potongan kecil di ujung telinga dan potongan membentuk huruf 'V' di ujung telinga kucing.
Eartip sendiri merupakan pencabutan berkisar satu sentimeter dari ujung telinga kucing dewasa. Prosedur ini diakui secara universal, aman, dan manusiawi yang dilakukan saat kucing berada di bawah pengaruh bius untuk operasi steril.
Hal ini biasanya hanya dilakukan pada kucing liar, kucing kandang, atau kucing komunitas luar. Tidak dilakukan pada kucing peliharaan rumah yang terkadang keluar rumah.
Jadi bisa dibilang, potongan, atau irisan di ujung telinga ini dijadikan indikator visual bahwa kucing sebelumnya telah diubah dan divaksinasi. Tanda ini diberikan karena kucing liar sulit untuk didekati, ujung telinga dapat terlihat dari kejauhan dan membantu mencegah terjebak kembali, stres, dan anestesi yang tidak perlu.
Ya, melansir dari Let's Adopt Indonesia, eartip merupakan salah satu syarat utama program steril subsidi kucing yang dilakukan oleh mereka.
Tapi sayangnya, banyak pemilik kucing peliharaan tidak mau diberikan tanda pada anabulnya, karena takut memberikan rasa sakit. Untuk memberikan pemahaman mengenai eartip ini, Let's Adopt Indonesia akan menjelaskan mengenai bagaimana mekanisme eartip ini.

(Eartip merupakan salah satu syarat utama program steril subsidi kucing. Foto: Dok. Instagram Teresa Macioce/@my_adopted_shelter_cats)
Tidak semua orang bisa membedakan kucing jantan dan betina, apalagi mereka yang masih awam memelihara kucing. Eartip juga bisa memberikan informasi secara langsung bagi rescuer atau dokter hewan untuk mengetahui bahwa kucing ini sudah disteril, sehingga dapat menghindarkan kucing dari pembedahan yang enggak diperlukan.
Bahkan di luar negeri, eartip sudah menjadi standar resmi kucing-kucing yang disterilkan. Jepang, Amerika, turki, Australia, dan Singapura, adalah contohnya.
Kucing peliharaan umumnya tidak di-eartip lantaran sang empunya takut anabulnya merasa kesakitan. Padahal, proses eartip ini dilakukan kala kucing masih dalam keadaan terbius total setelah prosedur steril selesai.
Eartip dapat menjadi perlindungan bagi hewan peliharaan. Paling tidak, ketika anabul hilang atau kabur dari rumah, ketika diselamatkan orang atau rescuer, eartip dapat segera memberikan informasi bagi bahwa hewan ini sudah disterilkan.
Prosedur eartip berbeda dengan robekan kuping kucing akibat berantem. Prosedurnya dilakukan oleh dokter hewan profesional dengan alat yang sesuai dan kondisi bersih serta steril. Jadi, kecil kemungkinan terjadi infeksi. Eartip ini juga tidak membuat kucing menjadi jelek, mengganggu pandangan, atau terlihat cacat.
Ingat, eartip ini dilakukan oleh dokter hewan yang umumnya sudah memiliki ukuran standar sendiri. Jadi para pemilik anabul atau pencinta kucing tidak perlu takut mengenai eartip. Karena sudah ada standar ukuran yanh mormal untuk eartip, jadi tidak mungkin separuh kuping kucing dipotong.
Permintaan khusus untuk ukuran eartip yang diperkecil atau posisinya custom hanya akan mempersulit dan menghambat kinerja dokter hewan pada saat operasi. Jadi, dengan menyadari pentingnya Eartip bagi kucing, kita juga membantu meringankan pekerjaan dan waktu teman-teman penggiat steril kucing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan usai disteril, umumnya kucing-kucing tersebut akan diberikan tanda di salah satu telinganya, berupa eartip. Eartip ini secara umum ada dua bentuk, yaitu potongan kecil di ujung telinga dan potongan membentuk huruf 'V' di ujung telinga kucing.
Eartip sendiri merupakan pencabutan berkisar satu sentimeter dari ujung telinga kucing dewasa. Prosedur ini diakui secara universal, aman, dan manusiawi yang dilakukan saat kucing berada di bawah pengaruh bius untuk operasi steril.
Hal ini biasanya hanya dilakukan pada kucing liar, kucing kandang, atau kucing komunitas luar. Tidak dilakukan pada kucing peliharaan rumah yang terkadang keluar rumah.
Jadi bisa dibilang, potongan, atau irisan di ujung telinga ini dijadikan indikator visual bahwa kucing sebelumnya telah diubah dan divaksinasi. Tanda ini diberikan karena kucing liar sulit untuk didekati, ujung telinga dapat terlihat dari kejauhan dan membantu mencegah terjebak kembali, stres, dan anestesi yang tidak perlu.
Ya, melansir dari Let's Adopt Indonesia, eartip merupakan salah satu syarat utama program steril subsidi kucing yang dilakukan oleh mereka.
Tapi sayangnya, banyak pemilik kucing peliharaan tidak mau diberikan tanda pada anabulnya, karena takut memberikan rasa sakit. Untuk memberikan pemahaman mengenai eartip ini, Let's Adopt Indonesia akan menjelaskan mengenai bagaimana mekanisme eartip ini.

(Eartip merupakan salah satu syarat utama program steril subsidi kucing. Foto: Dok. Instagram Teresa Macioce/@my_adopted_shelter_cats)
Eartip penanda universal
Tidak semua orang bisa membedakan kucing jantan dan betina, apalagi mereka yang masih awam memelihara kucing. Eartip juga bisa memberikan informasi secara langsung bagi rescuer atau dokter hewan untuk mengetahui bahwa kucing ini sudah disteril, sehingga dapat menghindarkan kucing dari pembedahan yang enggak diperlukan.
Bahkan di luar negeri, eartip sudah menjadi standar resmi kucing-kucing yang disterilkan. Jepang, Amerika, turki, Australia, dan Singapura, adalah contohnya.
Tidak menyakitkan
Kucing peliharaan umumnya tidak di-eartip lantaran sang empunya takut anabulnya merasa kesakitan. Padahal, proses eartip ini dilakukan kala kucing masih dalam keadaan terbius total setelah prosedur steril selesai.
Eartip dapat menjadi perlindungan bagi hewan peliharaan. Paling tidak, ketika anabul hilang atau kabur dari rumah, ketika diselamatkan orang atau rescuer, eartip dapat segera memberikan informasi bagi bahwa hewan ini sudah disterilkan.
Tidak menyebabkan infeksi
Prosedur eartip berbeda dengan robekan kuping kucing akibat berantem. Prosedurnya dilakukan oleh dokter hewan profesional dengan alat yang sesuai dan kondisi bersih serta steril. Jadi, kecil kemungkinan terjadi infeksi. Eartip ini juga tidak membuat kucing menjadi jelek, mengganggu pandangan, atau terlihat cacat.
Ingat, eartip ini dilakukan oleh dokter hewan yang umumnya sudah memiliki ukuran standar sendiri. Jadi para pemilik anabul atau pencinta kucing tidak perlu takut mengenai eartip. Karena sudah ada standar ukuran yanh mormal untuk eartip, jadi tidak mungkin separuh kuping kucing dipotong.
Permintaan khusus untuk ukuran eartip yang diperkecil atau posisinya custom hanya akan mempersulit dan menghambat kinerja dokter hewan pada saat operasi. Jadi, dengan menyadari pentingnya Eartip bagi kucing, kita juga membantu meringankan pekerjaan dan waktu teman-teman penggiat steril kucing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)