COMMUNITY

Bayer Komitmen Dukung Kesejahteraan Pangan dan Petani

Aulia Putriningtias
Minggu 25 Februari 2024 / 11:05
Jakarta: Perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil di Indonesia yang berefek pada pangan. Hal ini melalui pengembangan teknologi pertanian.

Head of Communications, Public Affairs, Science & Sustainability, Bayer Indonesia, Laksmi Prasvita mengatakan kontribusi dalam mengembangkan teknologi dalam pertanian ini akan berefek pada keluarga dan juga pangan. Selain itu, turut mengajak anak muda untuk menjadi petani.

Sejak tahun 2018, Bayer secara aktif membangun ekosistem kehidupan pertanian yang lebih baik atau better life farming (BLF). Tempat ini memfasilitasi kolaborasi dengan swasta dan pemerintah agar taraf hidup petani kecil di pedesaan menjadi lebih baik.

"Saat ini, sudah lebih dari 2.700 pusat BLF yang beroperasi di seluruh dunia melibatkan lebih dari 30 mitra, berupa kios-agro pintar," jelas Laksmi saat ditemui di Yogyakarta, Sabtu, 24 Februari 2024.


(Bayer JUARA, diharapkan bisa terjalin kolaborasi yang kuat dengan institusi akademis untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam berinovasi. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

Laksmi menjelaskan sejak diluncurkan perdana di Indonesia pada tahun 2020, sebanyak 644 pusat BLF telah berhasil mengembangkan diri dan memberi dampak terhadap 440.000 petani lahan kecil di 15 provinsi.

"Dampaknya, produktivitas pertanian dari penerima manfaat rata-rata meningkat hingga 20 persen, bahkan menaikkan pendapatan hingga 30 persen, " jelasnya.

Sejalan dengan komitmen dalam mengajak anak muda bertani, Bayer juga memiliki Bayer JUARA. Bayer JUARA merupakan pusat riset dan pengembangan, di mana para pemuda dapat melihat langsung bagaimana menariknya untuk bertani di sana.

Bayer juga telah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sebelas Maret dalam menarik semangat pemuda bertani. Melalui Bayer JUARA, diharapkan bisa terjalin kolaborasi yang kuat dengan institusi akademis untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam berinovasi.

"Kami berharap dapat membuka komunikasi dan membangun jaringan dengan pemuda-pemuda yang menjadi pemimpin masa depan dalam industri pertanian. Kehadiran mereka di garis depan inovasi dan transformasi akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai keberlanjutan dan kemajuan dalam pertanian global," tutup Laksmi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH