Bayer JUARA (Juwiring Agriculture Research & Academy) di Klaten, Jawa Tengah. Foto: Medcom.id/fatha annisa
Bayer JUARA (Juwiring Agriculture Research & Academy) di Klaten, Jawa Tengah. Foto: Medcom.id/fatha annisa

Bayer Tegaskan Peran Inovasi Pertanian Berbasis Sains Sebagai Fondasi Ketahanan Pangan

Fatha Annisa • 17 Oktober 2025 08:30
Jakarta: Bayer JUARA (Juwiring Agriculture Research & Academy) menjadi wujud nyata dari komitmen Bayer Indonesia dalam menegaskan pentingnya inovasi berbasis sains sebagai fondasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
 
Menurut proyeksi FAO, kebutuhan pangan global akan meningkat hingga 70% pada 2050 untuk memenuhi populasi lebih dari 9 miliar jiwa. Namun, ancaman hama dan penyakit tanaman menghilangkan hingga 40% hasil panen setiap tahun, dan dampak perubahan iklim menurunkan produktivitas padi hingga 30% di beberapa wilayah Indonesia.
 
Bayer Indonesia menjawab tantangan tersebut sekaligus memperingati Hari Pangan Sedunia 2025 lewat Bayer JUARA di Klaten, Jawa Tengah, sebuah pusat penelitian dan pengembangan (R&D) pertanian pertama dan terbesar Bayer di Indonesia, sekaligus terbesar kedua di Asia Tenggara.
 
Kukuh Ambar Waluyo, Head of Field Solution Bayer South East Asia & Pakistan, menjelaskan bahwa melalui Bayer JUARA, para petani mendapatkan akses langsung terhadap pengetahuan dan teknologi pertanian terkini yang dapat mereka terapkan di lapangan.
 
 
Baca juga: Bayer Dukung Ketahanan Pangan Lewat Manufacturing Excellence di Surabaya Site

 
Pendekatan ini membantu meningkatkan produktivitas sekaligus memastikan hasil panen yang lebih berkualitas. Dengan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kebutuhan dan tantangan petani, Bayer berupaya menghadirkan solusi yang relevan dan berkelanjutan demi kemajuan sektor pertanian Indonesia.
 
“Peringatan Hari Pangan Sedunia semakin menegaskan komitmen kami untuk menghadirkan inovasi pertanian berkelanjutan berbasis sains. Kami meyakini, perwujudan ketahanan pangan harus berfokus pada pelaku utamanya, yakni para petani,” kata Kukuh dalam sesi diskusi “The Science Behind: Advancing Agriculture at Bayer JUARA” di Klaten, Jawa Tengah, Kamis, 17 Oktober 2025. 

Bayer Tegaskan Peran Inovasi Pertanian Berbasis Sains Sebagai Fondasi Ketahanan Pangan
Fasilitas riset yang berada di Bayer JUARA. Foto: Medcom.id/fatha annisa
 
Sejak diresmikan pada 2023, Bayer JUARA telah melakukan lebih dari 120 uji coba teknologi dan benih setiap tahun, meliputi riset perlindungan tanaman, pengembangan benih unggul, dan penerapan pertanian presisi.
 
Lebih dari 900 petani telah merasakan manfaat program tersebut. Salah satunya, Awibowo, petani asal Juwiring, yang mencatat peningkatan hasil panen hingga 20%, mencapai 8–10 ton per hektar setelah mengikuti pendampingan dari tim Bayer JUARA.
 
Pemerintah pun mengapresiasi peran Bayer dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Dr. Prayudi Syamsuri, Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas Kemenko Pangan RI, mengatakan, “Pertanian presisi adalah kunci agar kita bisa efisien dan mandiri. Kehadiran Bayer JUARA membawa teknologi global ke Indonesia dan membantu petani beradaptasi dengan sistem pertanian modern yang presisi dan berkelanjutan.”
 
 
Baca juga: Bayer Supply Center Healthcare Cimanggis Jadi Pusat RnD Satu-Satunya Bayer di Asia Pasifik

 
Bayer Tegaskan Peran Inovasi Pertanian Berbasis Sains Sebagai Fondasi Ketahanan Pangan
(Ki-Ka) Sri Libri Kusnianti, Corporate Communications Manager Bayer Indonesia; Kukuh Ambar Waluyo, Head of Field Solutions Bayer South East Asia & Pakistan; Febi Aryana, Field Solution Lead for Bayer Indonesia & Malaysia; dan M. Hafizh Firmansyah, Mahasiswa Magang Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Foto: Medcom.id
 
Selain memberdayakan petani, Bayer JUARA juga berperan aktif menyiapkan generasi muda pertanian melalui kerja sama dengan delapan universitas besar seperti Bayer JUARA membangun kemitraan dengan 8 universitas terkemuka di Indonesia, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Diponegoro (Undip), dan Politeknik Negeri Jember.
 
Sejak 2023, program magang riset bersama ini telah melibatkan 25 mahasiswa. Misalnya, M. Hafizh Firmansyah dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, yang terlibat dalam riset pemuliaan tanaman jagung dan sistem polinasi.
 
“Melalui komitmen berkelanjutan ini, kami ingin menegaskan posisi strategis Bayer JUARA sebagai pusat inovasi, kolaborasi, dan edukasi pertanian yang menghadirkan solusi relevan bagi petani serta masa depan pertanian nasional,” tutup Kukuh.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan