Di tengah tantangan global yang menyebabkan 40 persen hasil panen hilang setiap tahun akibat hama dan penyakit tanaman, fasilitas ini menjadi bukti nyata kontribusi Indonesia dalam memperkuat rantai pasok pertanian, baik di dalam negeri maupun dunia.
Fasilitas produksi di Surabaya tak hanya memenuhi kebutuhan petani Indonesia, tetapi juga mengekspor produk ke lebih dari 10 negara di kawasan ASEAN, Asia Selatan, dan Australia. Inisiatif ini dilakukan guna memperkuat peran Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan global.
“Hampir sekitar 60% kita produksi untuk pasar domestik dan sekitar 40% kita supply untuk network di seluruh kawasan Asia,” ujar Muhammad Zoel Akbar, Bayer Crop Science Site Lead Indonesia and Malaysia, dalam diskusi bertajuk The Science Behind: Manufacturing Excellence of Agriculture Solution di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 15 Oktober 2025.
Sebagai perusahaan global yang berlandaskan pada sains dan inovasi, Bayer juga terus mewujudkan misinya, “Health for All, Hunger for None,” melalui pengembangan berbagai solusi perlindungan tanaman unggulan seperti Antracol, Vayego, Nativo, dan Ambition.
Baca juga: Bayer Supply Center Healthcare Cimanggis Jadi Pusat RnD Satu-Satunya Bayer di Asia Pasifik |
Fokus pada Keberlanjutan dan Inovasi Manufaktur
.jpeg)
Dalam operasionalnya, Bayer Crop Science Surabaya Site menerapkan prinsip manufacturing excellence yang telah tersertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001. Komitmen terhadap keberlanjutan juga dibuktikan dengan sertifikat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup atas pengelolaan limbah dan efisiensi energi yang bertanggung jawab.
Selain itu, perusahaan memperoleh penghargaan K3 terbaik dari Gubernur Jawa Timur, serta akreditasi KAN untuk laboratorium Quality Control. Prinsip Lean Manufacturing dan Process & Plant Safety dijalankan untuk menjaga konsistensi dan keamanan produk.
Fasilitas ini juga mengimplementasikan sistem Warehouse Management berbasis digital untuk meminimalkan kesalahan formulasi. Sementara itu, penggunaan energi ramah lingkungan didukung sertifikat REC dari PLN, yang memastikan pasokan listrik berasal dari sumber geothermal.
Ke depan, Bayer menargetkan penggunaan 100 persen energi terbarukan pada 2050 dan penurunan emisi gas buang sebesar 12,9 persen pada 2030. Upaya yang dilakukan meliputi pemasangan panel surya, sistem pemulihan air limbah, serta peningkatan efisiensi penggunaan air dalam proses produksi.
Baca juga: Pasang PLTS, Bayer Tekan Emisi Karbon hingga 2.073 Ton Metrik per Tahun |
Dampak Sosial dan Pemberdayaan Generasi Muda
Selain mendukung sektor pertanian, Bayer Crop Science Surabaya Site aktif memperkuat dampak sosial seperti melalui program hidroponik dan dukungan bagi anak panti asuhan agar mampu bercocok tanam mandiri.
“Kami bekerja sama dengan panti asuhan terdekat untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan sayur untuk 350 resident. Sampai hari ini sudah lebih dari 10 kali panen mereka lakukan dengan pendampingan hidroponik baik dari pemilihan benih, proses hidroponiknya itu sendiri, sampai mereka bisa sustain sendiri,” kata Akbar.
Perusahaan juga menjalankan program vokasional untuk pelajar SMK dan universitas di Surabaya guna membuka akses pembelajaran praktis di bidang manufaktur dan sains. Program ini menjadi langkah nyata Bayer dalam menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi masa depan pertanian berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id