COMMUNITY
Waspada Tingginya Asupan Gula, BKGN 2023 Edukasi Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut
Medcom
Kamis 14 September 2023 / 08:14
Jakarta: Saat ini, masyarakat Indonesia kian rentan mengalami gigi berlubang akibat konsumsi gula yang semakin tinggi. Bahkan di tahun 2023, konsumsi gula per kapita diproyeksi meningkat hingga 9 persen dari 2019, berdasarkan data Statista, Per capita sugar consumption in Indonesia 2011-2031.
Selain itu, pada survei Pepsodent tahun 2022 yang melibatkan 1.142 orang dewasa menunjukkan bahwa 66 persen orang tua sebenarnya merasa khawatir akan kesehatan gigi dan mulut mereka karena asupan gula.
Namun, di sisi lain 58 persennya menganggap anak-anak boleh menerima asupan gula yang tinggi atau bahkan tidak mengetahui batas yang dianjurkan.
"Gula itu penting karena tidak ada gula kita tidak dapat energi. Intinya, konsumsi gula boleh tapi tidak berlebihan dan dipastikan pola menyikat giginya juga benar. Terutama konsumsi gula pada anak-anak itu butuh kebijaksanaan dari orang tua. Dan, menyikat gigi harus menjadi kebiasaan. Apalagi setelah mengonsumsi makanan manis," tutur drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar PDGI dalam konferensi pers BKGN 2023.
Perlu diketahui, sisa makanan atau minuman manis pada gigi dapat menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang.
drg. Usman menyampaikan sebuah studi yang menunjukkan saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman berpemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubangnya meningkat hingga 31 persen.
"Kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak, tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur. Juga rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali," saran drg. Usman.

(Seremonial peresmian Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023. Foto: Dok. Pepsodent)
Kesadaran untuk berkunjung ke dokter gigi juga masih sangat rendah, di mana 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun. Artinya, kebiasaan menyikat gigi yang tepat masih perlu ditanamkan, disertai akses layanan kesehatan
gigi dan mulut yang lebih merata.
Untuk itu, dengan tema "Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat", Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama 65 PDGI Cabang, AFDOKGI dan ARSGMPI menghadirkan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 mulai September hingga Februari 2024 di seluruh Indonesia dengan berbagai keistimewaan:
- Perawatan gigi gratis di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi & Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia.
- Layanan teledentistry gratis sebagai bagian upaya pemerataan layanan konsultasi gigi dan mendukung transformasi teknologi kesehatan Kemenkes RI.
- Edukasi kesehatan gigi dan mulut ke 250.000 anak melalui Program Sekolah yang lebih inklusif karena juga memberi manfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D selaku Ketua AFDOKGI sekaligus Dekan FKG UGM menuturkan sungguh membahagiakan bahwa tahun ini BKGN menjangkau masyarakat lebih luas karena seluruh FKG dan RSGMP di Indonesia akan terlibat.
"Dengan target 24.000 pasien, seluruh mahasiswa dan dokter gigi siap melayani sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, terutama dengan meningkatnya asupan gula yang mereka konsumsi setiap hari," tutup drg. Suryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Selain itu, pada survei Pepsodent tahun 2022 yang melibatkan 1.142 orang dewasa menunjukkan bahwa 66 persen orang tua sebenarnya merasa khawatir akan kesehatan gigi dan mulut mereka karena asupan gula.
Namun, di sisi lain 58 persennya menganggap anak-anak boleh menerima asupan gula yang tinggi atau bahkan tidak mengetahui batas yang dianjurkan.
"Gula itu penting karena tidak ada gula kita tidak dapat energi. Intinya, konsumsi gula boleh tapi tidak berlebihan dan dipastikan pola menyikat giginya juga benar. Terutama konsumsi gula pada anak-anak itu butuh kebijaksanaan dari orang tua. Dan, menyikat gigi harus menjadi kebiasaan. Apalagi setelah mengonsumsi makanan manis," tutur drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar PDGI dalam konferensi pers BKGN 2023.
Perlu diketahui, sisa makanan atau minuman manis pada gigi dapat menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang.
drg. Usman menyampaikan sebuah studi yang menunjukkan saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman berpemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubangnya meningkat hingga 31 persen.
"Kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak, tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur. Juga rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali," saran drg. Usman.

(Seremonial peresmian Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023. Foto: Dok. Pepsodent)
Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2023
Pengetahuan masyarakat tentang risiko gula bagi kesehatan gigi dan mulut juga masih harus ditingkatkan. Pasalnya, berdasarkan survei Pepsodent 2022, sedikitnya 2,8 persen masyarakat yang menyikat gigi di waktu yang tepat.Kesadaran untuk berkunjung ke dokter gigi juga masih sangat rendah, di mana 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun. Artinya, kebiasaan menyikat gigi yang tepat masih perlu ditanamkan, disertai akses layanan kesehatan
gigi dan mulut yang lebih merata.
Untuk itu, dengan tema "Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat", Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama 65 PDGI Cabang, AFDOKGI dan ARSGMPI menghadirkan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 mulai September hingga Februari 2024 di seluruh Indonesia dengan berbagai keistimewaan:
- Perawatan gigi gratis di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi & Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia.
- Layanan teledentistry gratis sebagai bagian upaya pemerataan layanan konsultasi gigi dan mendukung transformasi teknologi kesehatan Kemenkes RI.
- Edukasi kesehatan gigi dan mulut ke 250.000 anak melalui Program Sekolah yang lebih inklusif karena juga memberi manfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D selaku Ketua AFDOKGI sekaligus Dekan FKG UGM menuturkan sungguh membahagiakan bahwa tahun ini BKGN menjangkau masyarakat lebih luas karena seluruh FKG dan RSGMP di Indonesia akan terlibat.
"Dengan target 24.000 pasien, seluruh mahasiswa dan dokter gigi siap melayani sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, terutama dengan meningkatnya asupan gula yang mereka konsumsi setiap hari," tutup drg. Suryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)