BEAUTY
Menangkal Keriput: Para Ilmuwan Temukan Anti-Penuaan dalam Gulma Invasif
Mia Vale
Selasa 04 April 2023 / 07:00
Jakarta: Buah dari tanaman cocklebur, yang tumbuh di seluruh dunia sering dianggap sebagai gulma berbahaya. Tapi menurut penelitian terbaru, tanaman ini memiliki komponen antioksidan dan anti-inflamasi yang berguna sebagai pelindung kulit.
Senyawa dalam buah runcing spesies ini disinyalir dapat mengurangi kerusakan akibat paparan UVB dan mempercepat penyembuhan luka dalam uji laboratorium menggunakan sel dan jaringan.
Ekstrak cocklebur juga tampaknya memengaruhi produksi kolagen, yakni protein yang memberikan elastisitas pada kulit dan mencegah keriput. "Kami menemukan bahwa buah cocklebur memiliki potensi untuk melindungi kulit dan membantu meningkatkan produksi kolagen," jelas Eunsu Song, seorang kandidat doktor di Universitas Myongji di Korea Selatan, yang melakukan penelitian dengan Profesor Universitas Myongji Jinah Hwang.
Artinya, ini bisa menjadi bahan yang menarik untuk krim atau bentuk kosmetik lainnya. Ini kemungkinan akan menunjukkan efek sinergis jika dicampur dengan senyawa efektif lainnya, seperti asam hialuronat atau asam retinoat, untuk melawan penuaan.
Song mempresentasikan penelitian baru di Discover BMB, pertemuan tahunan American Society for Biochemistry and Molecular Biology, 25-28 Maret di Seattle.

(Tanaman cocklebur atau xanthium strumarium. Foto: Dok. NC State)
Seperti dinukil dari Scitech Daily, studi baru ini adalah yang pertama meneliti khasiat buah sebagai agen penyembuhan luka dan pelindung kulit. Para peneliti pertama-tama mempelajari sifat molekuler ekstrak buah cocklebur dan mengisolasi senyawa tertentu yang dapat berkontribusi pada efek antioksidan dan anti-inflamasi.
Dan, hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah cocklebur mendorong produksi kolagen, mempercepat penyembuhan luka, serta memberikan efek perlindungan terhadap radiasi UVB.
Namun, para peneliti memperingatkan bahwa ekstrak buah cocklebur dosis tinggi dapat berbahaya dan diperlukan penelitian lebih lanjut. "Pada durinya, buah cocklebur memiliki kandungan racun, carboxyatractyloside yang dapat merusak hati," ujar Song.
Untuk itu, perlu dipelajari lebih lanjut dengan mengeksplorasi cara mengadaptasi ekstrak buah cocklebur dengan aman untuk digunakan dalam produk kosmetik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)
Senyawa dalam buah runcing spesies ini disinyalir dapat mengurangi kerusakan akibat paparan UVB dan mempercepat penyembuhan luka dalam uji laboratorium menggunakan sel dan jaringan.
Ekstrak cocklebur juga tampaknya memengaruhi produksi kolagen, yakni protein yang memberikan elastisitas pada kulit dan mencegah keriput. "Kami menemukan bahwa buah cocklebur memiliki potensi untuk melindungi kulit dan membantu meningkatkan produksi kolagen," jelas Eunsu Song, seorang kandidat doktor di Universitas Myongji di Korea Selatan, yang melakukan penelitian dengan Profesor Universitas Myongji Jinah Hwang.
Artinya, ini bisa menjadi bahan yang menarik untuk krim atau bentuk kosmetik lainnya. Ini kemungkinan akan menunjukkan efek sinergis jika dicampur dengan senyawa efektif lainnya, seperti asam hialuronat atau asam retinoat, untuk melawan penuaan.
Song mempresentasikan penelitian baru di Discover BMB, pertemuan tahunan American Society for Biochemistry and Molecular Biology, 25-28 Maret di Seattle.

(Tanaman cocklebur atau xanthium strumarium. Foto: Dok. NC State)
Pengobatan tradisional
Tanaman yang banyak ditemukan di daerah lembap atau berpasir ini memiliki buah yang khas, ditutupi dengan sekam dan duri yang kaku. Pun telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional untuk sakit kepala, hidung tersumbat, gangguan pigmentasi kulit, penyakit terkait tuberkulosis, dan artritis reumatoid.Seperti dinukil dari Scitech Daily, studi baru ini adalah yang pertama meneliti khasiat buah sebagai agen penyembuhan luka dan pelindung kulit. Para peneliti pertama-tama mempelajari sifat molekuler ekstrak buah cocklebur dan mengisolasi senyawa tertentu yang dapat berkontribusi pada efek antioksidan dan anti-inflamasi.
Dan, hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah cocklebur mendorong produksi kolagen, mempercepat penyembuhan luka, serta memberikan efek perlindungan terhadap radiasi UVB.
Namun, para peneliti memperingatkan bahwa ekstrak buah cocklebur dosis tinggi dapat berbahaya dan diperlukan penelitian lebih lanjut. "Pada durinya, buah cocklebur memiliki kandungan racun, carboxyatractyloside yang dapat merusak hati," ujar Song.
Untuk itu, perlu dipelajari lebih lanjut dengan mengeksplorasi cara mengadaptasi ekstrak buah cocklebur dengan aman untuk digunakan dalam produk kosmetik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)