BEAUTY

Bagaimana Jika Pelembap Digunakan Berlebihan? Ini Jawaban Dermatologist

Mia Vale
Jumat 16 Juni 2023 / 08:00
Jakarta: Membersihkan, menyegarkan, dan melembapkan merupakan ritual perawatan kulit klasik yang umum bagi beauty enthusiast. Secara umum, pelembap diyakini baik untuk kulit karena bertindak sebagai pelindung. 

Namun, jika digunakan secara berlebihan, kulit dapat bergantung pada pelembap dan tidak terkelupas dengan sendirinya atau menghasilkan banyak lipid dan protein alami, menurut dokter kulit Zein Obagi, MD.

Nah, untuk lebih memahami lagi tentang pemakaian pelembap yang benar, berikut pemaparan dari sejumlahdermatologist (ahli kulit) yakni Dr. Obagi, Mara Weinstein Velez, MD, FAAD, dan Michele Farber, MD, FAAD, yang dilansir dari laman Byrdie!
 

Cara kerja pelembap

Pertama, kamu perlu memahami apa itu dan bagaimana cara kerjanya. "Tujuan pelembap adalah untuk mencegah hilangnya air di lapisan terluar kulit (stratum korneum), tetapi juga membantu mencegah kerusakan lingkungan pada kulit karena berfungsi sebagai penghalang pelindung. Dan Pelembap dapat bervariasi dalam ketebalan dan potensinya," tutur Dr. Weinstein. 


Bila bahannya dominan air, maka akan digolongkan sebagai pelembap yang ‘ringan’. Jika memiliki konsentrasi protein yang tinggi, itu diberi label 'pelembap sedang.' Kalau lipid, atau zat lemak, jadi bahan dominan, disebut 'pelembap berat'. 

Selain itu, pelembap yang lebih ringan dan bebas minyak sangat cocok untuk kulit berjerawat. Sedangkan, formula yang lebih kental dengan humektan dan lipid lebih baik untuk kulit kering.


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Dampak pemakaian berlebihan

Dr. Obagi sangat yakin secara umum, pelembap dapat mengurangi kemampuan alami kulit untuk terkelupas. Mengapa? Menurutnya, sel-sel kulit mati "menempel" kembali ke kulit saat kamu menggunakan pelembap, yang mencegahnya terkelupas dan rontok seperti yang terjadi secara alami.

"Lapisan tebal sel kulit mati yang menempel di kulit akan membuat kulit terlihat kusam. Sel-sel induk jauh di dalam epidermis akan berhenti membelah dan menciptakan sel-sel baru, karena akumulasi kulit mati di permukaan," jelasnya. Artinya, semakin sedikit kulit terkelupas secara alami, semakin sedikit sel-sel baru yang didorong untuk beregenerasi.

Dr. Weinstein pun setuju. Ia merekomendasikan pengelupasan seminggu sekali untuk mengangkat sel-sel mati di permukaan kulit. Pasalnya, jika kamu menggunakan pelembap setiap hari dari waktu ke waktu, itu dapat mengubah keseimbangan alami air, lipid, dan protein kulit. Akibatnya, akan berhenti memberikan metode hidrasi kulit yang normal dan alami dari dalam.

"Kemampuan kulit untuk bertindak sebagai penghalang yang kuat untuk melindungi organ dalam kita akan melemah. Jadi, mereka yang menggunakan pelembap saja dalam jangka panjang, tanpa stimulator, akan menyebabkan kelemahan kulit dan penipisan epidermis," paparnya. 


(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Haruskah menggunakan pelembap setiap hari

Jawabannya, ya! "Pelembap harian diperlukan untuk menjaga penghalang kelembapan kulit dan mencegah kerusakan lingkungan pada kulit," jelas Dr. Weinstein. Ia juga menyarankan pakai pelembap wajah harian dengan tabir surya sekali sehari di pagi hari dan pelembap yang disesuaikan dengan jenis kulit di malam hari. Pelembap boleh digunakan setiap hari bila terkena paparan angin dan matahari dalam jangka panjang di luar ruangan.

"Ketika digunakan dengan hemat dan bersamaan dengan produk yang memiliki bahan aktif yang tepat, seperti serum dan pencuci yang mengandung retinoid untuk meningkatkan pergantian sel atau asam pengelupasan, pelembap dapat bermanfaat," tambah dokter kulit bersertifikat Michele Farber, MD.

Ingat, kamu harus menggunakan produk yang meningkatkan proses pengelupasan alami kulit. Cari bahan-bahan seperti asam buah dalam serum dan produk perawatan kulit, yang mengelupas kulit dan cukup lembut untuk mereka yang memiliki kulit sensitif. Retinol dan antioksidan juga akan membantu. Dan jika retinol menyebabkan kekeringan, gunakan pelembap untuk mengatasinya.
(yyy)

MOST SEARCH