BEAUTY
L'Oréal Indonesia Capai 100 % Energi Terbarukan, Wujudkan Komitmen Ramah Lingkungan
Aulia Putriningtias
Sabtu 09 Maret 2024 / 07:24
Cikarang: L'Oréal Indonesia mengumumkan pencapaian pengadaan 100 persen energi terbarukan di seluruh situs operasionalnya. Komitmen ramah lingkungan pun terus digaungkan sejak 2014, dengan beralih energi terbarukan.
Pada akhir 2023, perusahaan semakin memperkuat komitmen lingkungannya untuk menghilangkan penggunaan gas. Tim Medcom.id pun berkesempatan mengunjungi pabrik L'Oréal pada Kamis, 7 Maret 2024 di Cikarang dan melihat pengalihan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih berkelanjutan untuk pabriknya.
Upaya transformasi ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yaitu 'L'Oréal for the Future' dan misi pemerintah Indonesia. Misinya adalah mempercepat dekarbonisasi industri sebagai bagian integral dari target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
Baca juga: Edukasi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon Didorong Dimulai dari Sekolah
"Kami telah mengadopsi pendekatan dua arah untuk membatasi jejak karbon kami, mengurangi emisi dari lokasi industri kami dengan meningkatkan pengadaan energi terbarukan secara lokal, dan meningkatkan efisiensi energi yang selaras dengan Greenhouse Gas (GHG) Protoco," kata Direktur Pabrik L'Oréal Indonesia, Hassan Asif.
Emmy Suryandari ST. MTM Direktur Kimia Hilir yang mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia dan Dasrul Chaniago, Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Lautan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pun turut hadir. Mereka mengapresiasi bagaimana energi terbarukan digunakan untuk menjaga lingkungan.

"Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak terutama para produsen sektor swasta untuk turut mengadopsi solusi energi terbarukan. Adalah kewajiban semua pemangku kepentingan industri untuk secara aktif mengintegrasikan teknologi rendah karbon dalam kerangka produksi mereka, sehingga memenuhi tanggung jawab kolektif kita sebagai penjaga lingkungan," kata Dasrul Chaniago.
Selain mempercepat pengadaan energi terbarukan, perusahaan kecantikan ini juga mengembangkan praktik keberlanjutan lainnya di pabrik. Sepert memasang pendingin bertenaga angin, pengolahan air limbah untuk memproses limbah mereka, dan menggunakannya kembali menjadi bahan bakar semen alternatif untuk industri semen.
Tak ketinggalan, mereka juga menjaga untuk kebersihan air. Dengan mengoptimalkan penggunaan air di seluruh operasi pabrik, ini sebagai bagian dari perjalanan L'Oréal untuk menjadi pabrik Waterloop pada tahun 2026.

Sludges Area (pengolahan menjadi semen). Dok. Ist
Perusahaan ini turut melindungi keanekaragaman hayati di sekitar pabrik yang memiliki area hijau sebesar 37 persen. Dengan merangkul solusi inovatif, kami mengambil langkah proaktif dalam mengurangi dampak operasional terhadap bumi.
L'Oréal turut berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Indonesia disamping aktivitas bisnisnya. Melalui berbagai program sosial kemasyarakatan ini, mereka telah memberdayakan lebih dari 800 ribu orang penerima manfaat di seluruh Indonesia.
"Harapan kami untuk masa depan adalah bahwa kami ingin mengingatkan setiap orang bahwa isu lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Dengan upaya kolektif, kami optimis dapat mencapai tujuan yang ditetapkan untuk pengurangan emisi di Indonesia," tutup Junaid Murtaza, Presiden Direktur L'Oréal Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pada akhir 2023, perusahaan semakin memperkuat komitmen lingkungannya untuk menghilangkan penggunaan gas. Tim Medcom.id pun berkesempatan mengunjungi pabrik L'Oréal pada Kamis, 7 Maret 2024 di Cikarang dan melihat pengalihan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih berkelanjutan untuk pabriknya.
Upaya transformasi ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yaitu 'L'Oréal for the Future' dan misi pemerintah Indonesia. Misinya adalah mempercepat dekarbonisasi industri sebagai bagian integral dari target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
Baca juga: Edukasi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon Didorong Dimulai dari Sekolah
"Kami telah mengadopsi pendekatan dua arah untuk membatasi jejak karbon kami, mengurangi emisi dari lokasi industri kami dengan meningkatkan pengadaan energi terbarukan secara lokal, dan meningkatkan efisiensi energi yang selaras dengan Greenhouse Gas (GHG) Protoco," kata Direktur Pabrik L'Oréal Indonesia, Hassan Asif.
Emmy Suryandari ST. MTM Direktur Kimia Hilir yang mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia dan Dasrul Chaniago, Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Lautan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pun turut hadir. Mereka mengapresiasi bagaimana energi terbarukan digunakan untuk menjaga lingkungan.

"Diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak terutama para produsen sektor swasta untuk turut mengadopsi solusi energi terbarukan. Adalah kewajiban semua pemangku kepentingan industri untuk secara aktif mengintegrasikan teknologi rendah karbon dalam kerangka produksi mereka, sehingga memenuhi tanggung jawab kolektif kita sebagai penjaga lingkungan," kata Dasrul Chaniago.
Dekabornisasi menjadi salah satu komitmen wujudkan ramah lingkungan
Selain mempercepat pengadaan energi terbarukan, perusahaan kecantikan ini juga mengembangkan praktik keberlanjutan lainnya di pabrik. Sepert memasang pendingin bertenaga angin, pengolahan air limbah untuk memproses limbah mereka, dan menggunakannya kembali menjadi bahan bakar semen alternatif untuk industri semen.
Tak ketinggalan, mereka juga menjaga untuk kebersihan air. Dengan mengoptimalkan penggunaan air di seluruh operasi pabrik, ini sebagai bagian dari perjalanan L'Oréal untuk menjadi pabrik Waterloop pada tahun 2026.

Sludges Area (pengolahan menjadi semen). Dok. Ist
Perusahaan ini turut melindungi keanekaragaman hayati di sekitar pabrik yang memiliki area hijau sebesar 37 persen. Dengan merangkul solusi inovatif, kami mengambil langkah proaktif dalam mengurangi dampak operasional terhadap bumi.
L'Oréal turut berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Indonesia disamping aktivitas bisnisnya. Melalui berbagai program sosial kemasyarakatan ini, mereka telah memberdayakan lebih dari 800 ribu orang penerima manfaat di seluruh Indonesia.
"Harapan kami untuk masa depan adalah bahwa kami ingin mengingatkan setiap orang bahwa isu lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Dengan upaya kolektif, kami optimis dapat mencapai tujuan yang ditetapkan untuk pengurangan emisi di Indonesia," tutup Junaid Murtaza, Presiden Direktur L'Oréal Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)