BEAUTY
Remaja dan Skincare: Waktu Tepat Pemakaian hingga Produk yang Disarankan
Yuni Yuli Yanti
Rabu 21 Agustus 2024 / 08:00
Jakarta: Seiring perkembangan tren kecantikan, kebutuhan akan skincare kini tidak hanya diminati oleh orang dewasa saja. Saat ini, banyak remaja yang juga mulai tertarik dengan produk-produk skincare yang dapat membuat kulit menjadi lembap, sehat dan glowing.
Bahkan, tak sedikit dari para remaja yang ikut-ikutan menggunakan produk skincare lengkap dengan bahan aktif untuk membuat kulit wajahnya terlihat lebih cerah dan halus.
Menurut dokter kulit anak, Dr. Brandie Metz, kaum muda saat ini semakin banyak terpapar pada tren kecantikan dan perawatan kulit melalui media sosial, di mana mereka dibanjiri dengan video dari influencer yang membagikan rutinitas kecantikan dan dibayar untuk mempromosikan produk.
Selain itu, kemasannya yang lucu dan berwarna-warni membuat produk ini terkesan “lebih keren” dibandingkan merek perawatan kulit yang umum dijual di toko obat.
"Saya pikir ada sisi positif dari tren ini. Generasi muda merawat kulit mereka lebih awal dan lebih bersedia untuk mengikuti rutinitas perawatan kulit. Saya melihat minat terhadap kecantikan dan perawatan kulit ini sebagai peluang besar untuk mengedukasi generasi muda tentang kulit mereka, dan mendorong mereka membangun kebiasaan sehat, terutama perlindungan terhadap sinar matahari," ujar Dr. Metz dikutip dari laman CHOC.
Sebenarnya, tidak ada batasan usia dalam pemakaian tabir surya (sunscreen), karena ini merupakan cara untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV secara teratur dan pada akhirnya menurunkan risiko terkena kanker kulit. Bahkan, rutin menggunakan sunscreen dapat mencegah penuaan dan menjaga kulit tetap bersinar.
Dr. Metz mengatakan remaja tidak memerlukan produk mahal atau rutinitas perawatan kulit yang terlalu rumit. Produk skincare yang dianjurkan untuk para remaja adalah:
1. Di pagi hari, mereka harus mencuci muka dengan pembersih yang lembut.
2. Kemudian, mereka harus mengoleskan tabir surya nonkomedogenik (yang berarti tidak akan menyumbat pori-pori) dengan SPF minimal 30.
3. Di malam hari, mereka dapat menggunakan pembersih lembut yang sama dan mengoleskan pelembap ringan bebas minyak.

(Remaja yang terlalu banyak menggunakan produk skincare dapat mengalami beberapa masalah kuit seperti jerawat hingga reaksi alergi. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
"Masalah kulit berbeda-beda pada setiap usia, dan penggunaan produk yang salah dapat menyebabkan ruam, reaksi alergi, atau jerawat yang semakin parah. Misalnya, retinoid dapat digunakan untuk mengatasi jerawat dan anti penuaan, namun produk anti penuaan mengandung bahan tambahan seperti minyak yang dapat menyumbat pori-pori dan memperparah jerawat," jelas Dr. Metz.
Selain itu, mereka juga harus menghindari produk berlabel kata-kata seperti: anti-penuaan, pengurang kerutan, pencerah dan pengencang, yang semuanya mungkin merupakan tanda-tanda bahan aktif yang tidak ditujukan untuk anak kecil.

(Orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki produk yang sesuai dengan usianya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Pentingnya tabir surya dan perlindungan terhadap sinar matahari harus ditekankan, baik sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit sehari-hari maupun untuk berenang atau olahraga.
Orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki produk yang sesuai dengan usianya. Terakhir, jika mereka memiliki masalah kulit tertentu seperti jerawat atau eksem, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Bahkan, tak sedikit dari para remaja yang ikut-ikutan menggunakan produk skincare lengkap dengan bahan aktif untuk membuat kulit wajahnya terlihat lebih cerah dan halus.
Menurut dokter kulit anak, Dr. Brandie Metz, kaum muda saat ini semakin banyak terpapar pada tren kecantikan dan perawatan kulit melalui media sosial, di mana mereka dibanjiri dengan video dari influencer yang membagikan rutinitas kecantikan dan dibayar untuk mempromosikan produk.
Selain itu, kemasannya yang lucu dan berwarna-warni membuat produk ini terkesan “lebih keren” dibandingkan merek perawatan kulit yang umum dijual di toko obat.
"Saya pikir ada sisi positif dari tren ini. Generasi muda merawat kulit mereka lebih awal dan lebih bersedia untuk mengikuti rutinitas perawatan kulit. Saya melihat minat terhadap kecantikan dan perawatan kulit ini sebagai peluang besar untuk mengedukasi generasi muda tentang kulit mereka, dan mendorong mereka membangun kebiasaan sehat, terutama perlindungan terhadap sinar matahari," ujar Dr. Metz dikutip dari laman CHOC.
Usia tepat memakai skincare
Membersihkan wajah setiap hari menjadi penting di tahun-tahun pra-pubertas ketika anak-anak rentan terhadap penyumbatan pori-pori dan berjerawat. Hal ini paling sering mulai terjadi antara usia 8 hingga 10 tahun.Sebenarnya, tidak ada batasan usia dalam pemakaian tabir surya (sunscreen), karena ini merupakan cara untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV secara teratur dan pada akhirnya menurunkan risiko terkena kanker kulit. Bahkan, rutin menggunakan sunscreen dapat mencegah penuaan dan menjaga kulit tetap bersinar.
Dr. Metz mengatakan remaja tidak memerlukan produk mahal atau rutinitas perawatan kulit yang terlalu rumit. Produk skincare yang dianjurkan untuk para remaja adalah:
1. Di pagi hari, mereka harus mencuci muka dengan pembersih yang lembut.
2. Kemudian, mereka harus mengoleskan tabir surya nonkomedogenik (yang berarti tidak akan menyumbat pori-pori) dengan SPF minimal 30.
3. Di malam hari, mereka dapat menggunakan pembersih lembut yang sama dan mengoleskan pelembap ringan bebas minyak.

(Remaja yang terlalu banyak menggunakan produk skincare dapat mengalami beberapa masalah kuit seperti jerawat hingga reaksi alergi. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dampak buruk terlalu banyak produk
Penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa menggunakan terlalu banyak bahan aktif mungkin lebih merugikan daripada menguntungkan kulit muda. Bahan-bahan seperti retinol dan asam eksfoliasi dapat mengeringkan kulit secara berlebihan dan merusak pelindung kulit, sehingga menyebabkan iritasi kulit, berjerawat, dan bahkan kerusakan jangka panjang."Masalah kulit berbeda-beda pada setiap usia, dan penggunaan produk yang salah dapat menyebabkan ruam, reaksi alergi, atau jerawat yang semakin parah. Misalnya, retinoid dapat digunakan untuk mengatasi jerawat dan anti penuaan, namun produk anti penuaan mengandung bahan tambahan seperti minyak yang dapat menyumbat pori-pori dan memperparah jerawat," jelas Dr. Metz.
Produk yang TIDAK boleh dipakai remaja
Dr. Metz menyebutkan pra-remaja dan remaja harus menghindari produk yang mengandung retinol, vitamin C, Asam alfa dan beta hidroksi dan peptida.Selain itu, mereka juga harus menghindari produk berlabel kata-kata seperti: anti-penuaan, pengurang kerutan, pencerah dan pengencang, yang semuanya mungkin merupakan tanda-tanda bahan aktif yang tidak ditujukan untuk anak kecil.

(Orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki produk yang sesuai dengan usianya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Catatan untuk orang tua!
Perlu diingat, orang tua dapat mendorong anak-anak mereka untuk tetap menggunakan rutinitas perawatan kulit sederhana yang terdiri dari pembersih lembut, pelembap, dan tabir surya.Pentingnya tabir surya dan perlindungan terhadap sinar matahari harus ditekankan, baik sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit sehari-hari maupun untuk berenang atau olahraga.
Orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki produk yang sesuai dengan usianya. Terakhir, jika mereka memiliki masalah kulit tertentu seperti jerawat atau eksem, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)